Say It Right!
✘
✘
✘
"Say it right now!"
2. Informasi
☘︎☘︎☘︎
"Savana Annora... Lo bisa diem dulu, nggak? Mata lo nggak lihat penjaga yang lagi keliling itu?" Suara pelan tepat berada di telinga Savana. Bersamaan juga dengan sorot cahaya yang membuat tubuh Savana menegang, beruntung cahaya senter dari penjaga CHS yang berkeliling itu tak sampai menyorot keberadaannya dan orang--entah siapa--yang saat ini masih membekap mulutnya.
Barulah saat penjaga mulai berjalan menjauh, sosok yang tak dikenalnya itu melepaskan tangannya dari mulut Savana. Savana langsung membalik badannya guna melihat siapa orang di balik suara tadi.
"Lo siapa?" Savana berteriak tertahan. Alisnya menyatu dengan tangan mengepal, siap menghajar orang di depannya jika bermacam-macam.
Sosok tersebut tertawa. "Annora... Annora... Ayo ikut gue." Tanpa menunggu persetujuan Savana, orang itu menarik lengannya begitu saja dan hampir membuat Savana berteriak jika ia tak ingat keadaannya sekarang tengah berada di mana.
Orang tersebut menyeret Savana menelusuri koridor gedung kelas 11 hingga sampai pada ruangan yang cukup jauh--menurut Savana. Ruangan indoor yang Savana yakini adalah lapangan basket dalam ruangan itu mulai dibuka oleh orang yang menariknya tiba-tiba. Sempat mata Savana melotot kaget melihat kunci ruangan indoor ada di tangan orang di depannya itu. Ia hanya berpikir, dari mana dan bagaimana orang itu bisa mendapatkan kunci ruangan ini?
"Cepetan masuk atau penjaga bakal mergokin lo." Sosok itu menyuruh Savana dan mendorong sedikit badan Savana. Mau tak mau, Savana akhirnya masuk saja lapangan indoor itu untuk mencari aman, disusul oleh si pengajak yang sehabis menutup pintu agar tak terlihat mencurigakan.
Sebenarnya saat melihat lapangan indoor yang diterangi cahaya remang-remang cukup membuat Savana kagum. Apalagi saat matanya melihat sepasang ring basket, ia semakin berbinar. Basket adalah salah satu hal yang selalu ia lakukan saat merasa stress.
"Ngapain lo bawa dia ke sini, bang?"
Lain suara itu membuat Savana berjengit kaget. Dari suaranya sih... ia mengenalnya! Itu suara Jessaka! Si pemuda sekelasnya yang tadi sore melempar tatap sinis kepadanya.
"Hampir kegap sama penjaga, Lan. Biasalah, anak baru." Sosok yang membawanya ke mari menyahuti pertanyaan Jessaka.
"Nyeh, kalau dia jadi bahan percobaan ya biarin aja kali, bang." Jessaka berkata tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY IT RIGHT!
Novela JuvenilClinton High School. Sekolah elit yang tak bisa sembarang orang bisa masuk ke sana. Dari sekian ribu banyaknya peserta, jelas itu harus tergeser oleh yang lebih cerdas dan berprestasi lebih. Savana Annora Cendana. Gadis pemilik mata cat eyes dan se...