CHAPTER 03

43 13 0
                                    

Pastikan anda anda sekalian sudah meninggalkan jejak di chapter sebelumnya.

Mohon maaf atas semua typo yang menyebar beserta kawan kawannya.

Enjoy your time!
___________________________________

Ini sudah lewat setengah tahun sejak Cale di buang ke dunia ini, ia sudah cukup beradaptasi dengan berbagai hal menarik dan canggih di dunia ini. Walau terkadang ada kejadian absrud yang terjadi, Cale berterima kasih kepada Venion dan yang lainnya karena sudah membantunya.

Terkadang ia sering melamun sendiri, memikirkan masa depan dan keadaannya sekarang. Hatinya terus gelisah tanpa sebab, Cale merasa ada yang kurang.

Hari harinya selalu di isi dengan tingkah jahil Aster dan rengekan Venion yang terlihat jengah dengan kelakuan jahil Aster. Adin terkadang mengerjakan berkas entah apa itu di ruang tengah yang sesekali menimbrung mereka, dan Nora yang asik dengan eksperimen makanannya.

Cale duduk di dekat Adin, hanya memerhatikan semua itu dalam diam. Terkadang ia juga di ajak bercanda tawa bersama, dan Cale merasa nyaman.

Itu hangat.

Hatinya menghangat dengan suasana nya, ia merasa berada di tempat yang aman dan nyaman.

Kapan ya, terakhir kali ia merasa seperti ini? Merasa pulang ketempat yang diinginkan nya.

Setelah belajar dan beradaptasi, Nora mendaftarkan Cale ke sekolah tempat Aster dan Venion bersekolah atas seizin Cale. Sebenarnya di dalam diri Cale yang paling dalam ia sangat ingin mengurung diri di dalam kamarnya dan tidak harus keluar seperti itu. Tetapi melihat tatapan antusias Nora yang seperti akan menyaksikan anaknya sekolah untuk pertama kali membuat Cale bimbang.

Cale Masi lah Cale, yang mementingkan orang lain terlebih dahulu sebelum dirinya.

Dan kini ia telah menjadi murid pindahan beberapa bulan yang lalu di Garvin Hingh school.

"Aster, kau yakin?"

Asli, Cale terkadang semakin merasa aneh dengan segala tingkah Aster. Sekarang ia bimbang, apa benar Aster itu bagian dari keluarga Molan? Cale benar benar tidak habis pikir.

"Tentu saja yakin."

"Kalau katahuan bagai mana?"

"Ya gak gimana gimana, orang kita belum ketahuan."

" ... "

Ketika Cale baru saja menginjakan kaki di gerbang sekolah, Aster tiba tiba saja menariknya dan kendumel bahwa Venion tidak seru dan terdengar teriakan seseorang dari belakang mereka.

Entah apa yang terjadi tetapi kini mereka sedang berada di tembok belakang sekolah dengan Aster yang sedang memanjat dan Cale yang terlihat was was. Kok mereka seperti sedang melakukan kejahatan ya?

Aster yang telah sampai di atas dan sudah melompat turun ke sebrang sisi tembok pun berteriak agar Cale melakukan apa yang ia lakukan.

"Kak Cale, cepetan naik!"

"Ah, kau ini ada ada saja sih. Entar kalau ketahuan bagai mana?"

"Tidak! Tidak akan! Aku menjaminnya!"

"Ugh... Baik lah sebentar."

Cale kini menaiki sebuah bangku plastik yang Aster gunakan tadi untuk memanjat, tapi setelah sampai di atas, Cale mengurungkan niatnya untuk melompat.

"Ah, gak jadi deh."

Aster mengerutkan keningnya bingung, "Kenapa? Tinggal lompat aja sini."

"Ketinggian! Sudah lah, aku mau kembali saja."

We Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang