CHAPTER 06

39 15 2
                                    

Sudahkah para readers meninggalkan jejak di chapter sebelumnya? Biasakan hargai penulis ya!!!

Saya telah berusaha keras, jika ada yang kurang silahkan komen tetapi dengan bahasa yang baik. ( Karena saya orangnya cukup gampang sakit hati lol :^ )

Saya kehabisan ide sungguh😶
___________________________________

Aster mengangkat sebelah alisnya melihat tambahan orang di belakang pemuda berambut merah itu. Tidak biasanya.

"Kakak lama sekali sih." Keluh Aster dengan cemberut, dia telah menunggu di gerbang sekolah sangat lama tahu! Ya walau itu hanya tingkah dramatisnya karena dia juga baru saja datang.

"Maaf, tadi memang agak lama di kelas." Tuturnya.

Aster beralih ke arah dua orang yang berada di belakang si rambut merah, "Jadi mereka...?"

Cale terlihat terkejut mendengar pertanyaan itu, ia terlihat bingung harus menjawab apa. "Ah, emmm mereka-?"

"Kami teman Cale, kau adiknya?" Han Soyoung lebih dulu berbicara dan melangkah lebih dekat di ikuti dokja. Dokja memandang Han Soyoung skeptis. Heh, perempuan itu kenapa tidak ada ramah ramahnya sih? Bawaannya kek ngajak ribut Mulu.

Aster beralih kearah perempuan berambut hitam sebahu itu, "Ya, aku saudaranya." Sebenarnya Aster sendiri juga bingung dengan jawabannya, "Aster Illuster." Lanjutnya memperkenalkan diri.

"Aku Han Soyoung, dan dia cumi cumi sialan." Ucap Han Soyoung tanpa melihat ke arah dokja.

"Hey! Apa apaan kau! Aku Kim dokja." Dokja dengan kesal menyenggol yang lebih pendek dengan dongkol. "Sialan kau pendek."

"Hah! Kau bilang apa tadi!"

"Bukan kah masih ada tugas yang menunggu?" Cale memotong mereka berdua sebelum pertengkaran menjadi lebih panjang, Cale mengingat saat saat kelas berisik karena di dominasi oleh pertengkaran mereka dan juga tambahan Yoo Junghyuk dan beberapa lainnya.

"Oh, bus nya sudah datang." Ujar Aster yang langsung mendapat antensi ketiga orang itu, sebuah bus berhenti di halte tak jauh dari mereka.

Mereka pun berjalan ke arah bus dengan Aster yang memimpin, Cale dengan pikiran pikiran cemasnya, dan Han Soyoung serta Kim dokja yang masih saja sibuk bertengkar dengan berbisik bisik kecil.

Cale dan Aster mengambil tempat duduk di depan, dengan dokja dan Soyoung yang berada di belakang mereka.

"Kakak tidak bilang jika mempunyai teman dekat?" Tanya Aster memulai pembicaraan.

"Mereka memang bukan temanku."jawab Cale pelan tanpa nada.

Aster terdiam dengan mulut terbuka, berniat menjawab tetapi ia kembali menutup mulutnya. Bingung harus bagaimana.

Cale, sebenarnya juga cukup berharap, tetapi siapa yang ingin menjadi temannya? Mereka hanya akan mengerjakan tugas kelompok dan tidak lebih. Kenapa ia agak kecewa ya?

Cale berpaling dan lebih bersandar ke jendela, ia melihat keluar jendela bus yang saat ini mulai bergerak maju. Bisa di lihatnya pantulan dirinya serta Aster yang kini bermain ponselnya. Cale agak bisa melihat pantulan sosok Kim dokja dan Han Soyoung yang terlihat berdebat entah memperdebatkan apa.

Teman ya, apa dirinya pantas memilikinya? Memiliki orang seperti itu? Tidak ada yang ingin bersama sampah sepertinya ( Pada tahap ini Cale cukup menerima keluarga barunya, walau terkadang ia sendiri masih merasa tidak pantas saat melihat yang lain bercanda bersama. Tapi tentu saja selalu ada yang menyadari itu dan mengajak Cale masuk kedalam kehangatan. ) Bahkan di dunia ini, walau ia tidak mengembangkan reputasi sampahnya, orang orang masih menjauhinya. Orang orang terlihat enggan mendekatinya dan menjauhinya.

We Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang