4. kembali

13 4 0
                                    

Arunika terlukis di balik jendela kamar. Cahaya hangat matahari membuat silau mata yang terpejam. Aku bangun tepat pukul 05.19 suara alarm handphone sama sekali tak terdengar oleh telinga ku yang ikut terbawa ke alam mimpi.

Tok... tok... tok...

Suara pintu yang di ketuk Kevin diiringi seruannya "Keysha bangun, mandi kata Mama" suaranya terdengar malas.

Aku beranjak dari kasur, mengambil peralatan mandi ku, berjalan menuju kamar mandi. Bersiap kembali ke sekolah setelah satu pekan aku izin tidak hadir karena prosesi pemakaman Papa.

✩₊˚.⋆☾⋆⁺₊✧

Ku kecup tangan Mama berpamitan yang di susul Kevin. Sejujurnya aku akan lebih memilih jalan kaki ke sekolah dari pada di antar Kevin dengan moge milik papa sekarang. Berboncengan dengan Kevin rasanya seperti menjemput maut.

Benar saja saat di jalan hendak berbelok. Alih alih membuat laju motor pelan, Kevin malah menancap gasnya membuat lututnya hampir menyentuh aspal ku tahan tangan untuk tidak menjitak kepalanya yang kini di lindungi helm.

Saat sudah digerbang sekolah aku turun dan melepas helm yang tadinya mau ku titipkan pada Kevin, tapi ia menancap gasnya lebih dulu meninggalkan ku. Al hasil aku harus menjinjing helm di sekolah.

Pintu kelas ku seret ke dalam.

Kricitt...

Suara decitan nya terdengar hingga membuat orang yang ada di dalam ruangan menengok ke arah pintu melihat siapa yang tadang.

"KEYSHA!" jerit Putri menyambut, melangkahkan kakinya mendekat dan mendekap ku. Adegan ini membuat ku lupa bahwa terakhir kita bertemu sedang ada perselisihan antara kami.

"Aku bawa helm plus tas berat banget nih!" Aku menggerutu.

"Hehehe maaf, abis lama banget ga ketemu! Kamu ijin satu minggu"

Aku hanya tersenyum simpul, memberi kesan bahwa aku tidak siap membahas apa yang terjadi selama aku izin tidak bersekolah.

Aku duduk sebelah Putri, di barisan ke dua.

"HAI!" sapa seseorang ramah yang biasanya acuh kepadaku.

Putri memutarkan bola matanya tak ramah.

"Tadi kamu di anterin kakakmu ya ke sekolah? Kakak kamu dulunya abas ya di sini?" Tanyanya ramah seolah kita adalah teman dekat.

"Ga usah sok deket Mon" gerutu Putri mewakili ku

"Kenapa?" Tanyaku ketus

"Gapapa, cuma mastiin aja, btw SMA nya dimana?!" Tanya Monika

"Kayanya bukan urusan" jawabku singkat.

Senyum ramah Monika berubah menjadi ketus, ia memgambil tempat duduk di sebelah meja aku dan Putri.

Kring...

Bunyi bel yang sudah satu minggu tidak ku dengar, kini terdengar nyaring di telinga mengisyaratkan sudah waktunya para siswa turun ke lapang untuk upacara bendera.

Aku mengambil barisan di tengah, sialnya Monika ada di belakangku. Makhluk tak tahu ke disiplin an itu terus saja mengoceh dengan taman karibnya membahas tentang cowok saat upacara bendera. Sudah berkali-kali kena peringatan tetap saja dirinya tak akan berubah menjadi lebih baik.

"Kakak si rambut kepang boleh juga" celetuk Febi teman karib Monika yang berusaha mengecilkan volume bicaranya karena tahu si rambut kepang ada tepat di depan Monika-aku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEYSHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang