2. Papa

58 25 22
                                    


Happy Reading

✩₊˚.⋆⋆⁺₊✩₊˚.⋆☾⋆⁺₊✧✩₊˚.⋆⁺₊✩₊˚.⋆⁺₊✧

Terdengar dering telepon berbunyi di tengah gelap gulitanya malam.
"Halo, mah?" Ujar abang Kevin menyaut panggilan telepon. "Kevin sm Keysha siap siap ya, nanti tante Hilda ke rumah" ucap mama lirih dengan suara sedih pilu. "Mah, mamah kenapa, mah?" "Kalian siap siap aja nanti tante Hilda ke rumah". Mama menutup telepon terlebih dulu.

Abang melangkah menuju kamarku. Tanpa mengetuk pintu ia membuka pintu begitu saja, mengagetkanku yang sedang berdoa setelah shalat subuh. "Keysha. Tadi mama telepon, katanya siap siap nanti tante Hilda ke sini" "siap siap mau kemana?" Tanyaku "gak tau, mama cuma bilang siap siap"

"Tok.. tok.. tok.." terdengar suara ketokan pintu ruang tamu. Abang mengalihkan pandangan dan melangkah pergi dari kamarku menuju ruang tamu.

Krak.. suara pintu ruang tamu terbuka. Bisa kudengar samar-samar perbincangan antara abang dan tante Hilda. Papa masuk ruang ICU.

Separah itu kah keadaan papah sekarang? Aku hanya bisa bertanya dalam hati, tak percaya tuk bertanya langsung.

Tante Hilda masuk ke dalam kamar, mendapati yang membeku hanya berdiri tepat di depan pintu dengan pikiran liar kemana mana, membayangkan hal hal buruk yang bisa saja terjadi pada orang yang masuk ruang ICU.

"Keysha siap siap ya, kita ke RS Kasih" bujuk tante Hilda mengelus lenganku berusaha menenangkan.

Aku hanya bisa mengangguk, dengan pikiran yang sudah berantakan, kucoba tata kembali, membayangkan bahwa papa baik baik saja, membayangkan senyumnya. Tapi rasa takutku akan kehilangan begitu kuat.

Sekeras apapun aku mencoba untuk menata pikiran ku kembali. Bayangan akan kehilangan terus mencoba untuk merubuhkan pondasi pikiran yang sudah kutata.

✩₊˚.⋆☾⋆⁺₊✧

Rintik air hujan mengalir di jendela mobil. Aku hanya memandang kaku. Menunggu mobil yang di setir tante Hilda tiba di RS Kasih.

Gerimis, rintik hujan, menghiasi langit yang sudah mulai berubah warna menjadi jingga.

Sinar matahari jingga yang konon warnanya membawa ketenangan kini kurasa hanya menghiasi rasa khawatirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari jingga yang konon warnanya membawa ketenangan kini kurasa hanya menghiasi rasa khawatirku.

Kricittttt

Suara decitan ban Mobil yang berhenti tepat di loni rumah sakit.
"Kalian turun duluan ya, langsung tunggu di dalem, tante mau parkir mobil dulu.

KEYSHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang