03. | maneater

407 69 2
                                    

𝐂𝐎𝐍𝐒𝐔𝐌𝐄!
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

    suara langkah kaki bergema di ruang hotel yang sunyi. (y/n) dan aventurine berjalan menyusuri hotel reverie yang ada di dunia mimpi.

tidak seperti golden hour ataupun tempat indah lainnya di dalam dreamscape, tempat ini benar-benar kacau, perabotan yang berserakan dimana-mana bahkan ada yang melayang, ruangan-ruangan absurd yang benar-benar kacau, sisa-sisa gelembung memori ada dimana-mana, juga monster-monster 'memory meme zone' yang berkeliaran, siap menyerang siapapun sekehendaknya.

"jadi ini yang para family sembunyikan selama ini?" ucap aventurine dengan nada tertarik, sebuah senyuman miring merekah dibibirnya, layaknya ia tengah berjalan ditaman di hari yang cerah dan bukannya tempat mengerikan dimana sosok pelaku 'pembunuhan di penacony' bisa saja datang menyerang mereka.

keduanya terus menyurusuri lobby hotel yang sepi itu sebelum langkah keduanya terhenti ketika salah satu monster meme menyerang sang pria bersurai (h/c) dari belakang ketika ia sedang lengah, namun berkat shield milik aventurine monster tersebut terpental menjauh, (y/n) terkejut dan buru-buru mengeluarkan senjatanya.

"tidak usah berterima kasih kepadaku~" ucap aventurine tersenyum miring sambil menyilangkan kedua tangannya, selang beberapa detik aventurine membulatkan kedua matanya ketika (y/n) dengan cepat membunuh monster-monster itu dalam sekejap.

tidak lama kemudian (y/n) berjalan mendekati aventurine, sang pria bersurai blonde itu memperhatikan napas asistennya yang normal seperti ia tidak baru saja menghabisi kurang lebih 10 monster dalam waktu singkat.

"kerja bagus! aku tau aku tidak akan pernah meragukan kemampuanmu itu!" ucap aventurine dengan nada sarkas sambil bertepuk tangan.

"tsk, jika aku tidak bisa bertarung mana mungkin aku menjadi asisten atau bodyguardmu, terutama jika kau juga tidak memerlukan bodyguard karena shield mu itu, dan sejak kapan kau memasangnya padaku??"

aventurine tak menjawab dan malahan hanya tertawa sebelum suara erangan monster tiba-tiba bergema melalui dinding-dinding hotel, membuat keduanya waspada.

"sepertinya mereka semua mendengar kerusuhan disini dan mendatangi kita"

"kalau begitu ayo kita selesaikan, masalah kecil begini tidak ada apa-apanya bagimu bukan~"

[ . . . ]

jantung aventurine bergedup kencang.

sialan.

sialan.

ini tidak masuk dalam rencana aventurine.

keduanya sekarang tengah dikepung, monster dengan berbagai ukuran, dari yang terkecil hingga terbesar muncul dan semakin membanyak.

aventurine menatap khawatir (y/n) yang terus menyerang monster-monster itu, tenaganya nampak terkuras drastis akibat pertarungan yang tak ada henti-hentinya.

aventurine menggigit bibir, shieldnya juga tidak akan bertahan lebih lama, jika begini terus maka ia bisa- (y/n) juga bisa-

pikiran aventurine buyar ketika asap hitam tiba-tiba muncul di atas kepalanya, (y/n) membulatkan matanya dan buru-buru mendorong aventurine menjauh dari asap itu.

dari balik asap muncul lah sang pelaku dibalik "pembunuhan misterius di penacony" monster dengan bentuk aneh itu terbang diatas mereka, ia mengeluarkan suara desisan keras berusaha menyerang keduanya.

memory zone meme "death" - "something unto death" pelaku pembunuhan misterius di penacony.

(y/n) dan aventurine terus menghindari serangannya dan sesekali berusaha menyerang namun monster itu sangat kuat.

sang pria bersurai (h/c) menautkan kedua alisnya, ia berdecak kesal menatap monster besar itu dan juga.. monster-monster yang berdatangan semakin banyak, yang benar saja!

(y/n) terus berlari dan melompat berusaha mengenai "death" namun terus saja dihalangi oleh memory zone meme yang lebih kecil.

'mereka semakin bertambah.. bagaimana bisa? apa mungkin.. kita adalah sasaran utama mereka?'

"hah.. tidak ada pilihan lain" guman (y/n) sebelum ia akhirnya memejamkan matanya.

aventurine berbalik menatapnya kebingungan sebelum seekor ular raksasa tanpa wajah melewatinya dan menelan semua monster-monster yang menghalanginya dalam sekejap, hingga  yang tersisa hanyalah "something unto death"

ular raksasa itu meloncat dan melilit monster besar itu, mulutnya yang lebar menggigit salah satu tangan(?) death meme dan menariknya dengan keras hingga putus dan menelannya dalam sekejap.

namun belum sempat mulut besarnya menerkam, death meme menggeliat dengan liat sebelhm hilang bersama kabut hitam.

aventurine tertegun.

'ular itu barusan memakan salah satu bagian dari tubuh something unto death?? bagaimana bisa-'

tubuhnya benar-benar membatu, ia menatap ular raksasa itu merayap pelan menuju arahnya, aventurine memejamkan matanya.

'inikah akhir dariku? apakah akhirnya aku akan bertemu dengan mereka lagi?'

namun hal yang ia harapkan tidak pernah terjadi, ia membuka kedua matanya menemukan ular raksasa yang hanya diam didepannya seperti ia tengah meneliti aventurine meskipun makhluk itu tidak mempunyai mata sama sekali, tidak ada mata maupun hidung, hanya mulut besar yang akan menelan apapun.

aventurine menelan ludahnya, tangan kirinya mulai bergetar, ia bahkan tidak sadar bahwa ia sedari tadi menahan napasnya.

beberapa saat kemudian ular tersebut kembali bergerak melewati aventurine dan merayap menuju (y/n) yang berdiri dibelakangnya.

sang pria bersurai blonde melebarkan kedua matanya ketika (y/n) mengulurkan tangannya dan mengelus ular raksasa tersebut sebelum dengan senyuman kecil, ia membisikkan sesuatu lalu makhluk itu pergi merayap dan menghilang menuju kegelapan.

keduanya saling bertatap tatapan. lalu akhirnya aventurine pun terkekeh pelan sambil menghela napas.

"kau selalu saja mengejutkanku wahai asistenku tersayang, tapi aku percaya kau harus menceritakan hal yang sebenarnya kepadaku"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

something unto death namanya sangar bgt, tapi bentuknya jelek bgt anjir, kek nyamuk kebanyakan ngeganja, sorry ya gallagher tapi peliharaan lo jelek bgt 😍🫶

btw sy agak lupa sama jalur cerita book ini (kebiasaan) jadi mungkin akan hal yg perlu diedit lagi.

𝐂𝐎𝐍𝐒𝐔𝐌𝐄! ── 𝐀𝐕𝐄𝐍𝐓𝐔𝐑𝐈𝐍𝐄 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang