Prolog

1.2K 131 14
                                    

"Sayang, aku hamil," kata gadis remaja itu pada kekasih nya

"Apa?! Gugurkan saja bayi itu... Aku belum siap untuk menjadi seorang ayah, aku masih ingin mencapai cita citaku," ujar lelaki remaja itu menatap kekasihnya

Gadis itu terkejut menatap tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kekasihnya.

"Sayang, ini bayimu hiks, darah dagingmu sendiri, hasil dari percintaan kita hiks.. Kenapa kamu malah menyuruhku menggugurkan nya?"

Dia menangis sambil memegang perutnya yang berisi janin, lelaki itu tampak diam lalu memeluk tubuh kekasihnya.

"Maaf..maafkan aku.. Aku tidak bisa menerima bayi itu walau pun dia hasil buah cinta kita.. Aku masih ingin mencapai cita citaku dan aku tidak mau mempermalukan keluargaku," kata lelaki itu lirih

"Tolong bertanggung jawablah, ini bayimu!!" teriak gadis itu menangis sambil memukul mukul pundak kekasihnya

"Maaf,, maafkan aku.. Kita putus saja karena aku akan pindah ke Australia,"

Bagai tersambar petir, gadis itu terkejut mendemgar perkataan lelaki itu, dia menggeleng dan memohon agar lelaki itu tetap bersama dirinya.

"Tolong jangan pergi hiks,, aku mohon jangan tinggalkan aku dan bayi kita, Taehyung hiks" mohon gadis itu

"Aku tidak bisa.. Maafkan aku.. Aku mencintaimu," lirih nya meninggalkan gadis itu yang menangis histeris.

Semenjak dirinya hamil, ia menjadi pendiam, murung, menangis,stres dan frustasi mengurung diri di kamar tentu membuat orang tua nya khawatir terhadap putri satu satu nya.

Tok.. Tok .. Tok..

"Sayang, buka pintu nya Nak," pinta Eomma khawatir

Namun tidak ada balasan dari dalam membuat Eomma Kim semakin khawatir dan gelisah, kembali ia membuka suara.

"Nak, buka pintu nya, Eomma mohon sayang," pinta Eomma

Karena tidak ada sahutan membuat Eomma memanggil Appa Kim untuk mendobrak pintu kamar putri nya, Appa datang mulai mendobrak pintu kamar hingga Eomma Kim menangis histeris melihat putri tunggal nya tergeletak dengan darah mengalir di tangan. Appa Kim langsung menggendong nya, membawa putri nya menuju rumah sakit.

Di rumah sakit

Putri tunggal dari pasangan Kim Seung Jun dan Kim Minju sedang di tangani oleh dokter, pasangan itu tampak duduk dengan wajah khawatir dan bingung apa yang terjadi pada putri semata wayang nya hingga bunuh diri.

Ceklek

Pintu terbuka menampak kan dokter muda keluar dari sana, Seung Jun langsung mendekati dokter wanita itu.

"Dokter, bagaimana kondisi putri ku?" tanya Appa Kim dengan raut wajah khawtir

"Putri anda dalam keadaan kritis, dia mengalami depresi karena putri anda dalam keadaan hamil, usia kandungan nya sudah dua minggu kemungkinan dia bunuh diri karena hamil," 

Kedua orang tua gadis itu tampak shock dan kaget mendengar jawaban dokter, air mata tidak terbendung lagi, Appa Kim tampak marah dan emosi karena putri nya hamil. Dokter diam dan turut prihatin , setelah gadis itu di pindahkan ke ruang rawat, orang tua nya mencoba untuk menerima kondisi anak satu satu nya dan berusaha menerima kehadiran cucu mereka.

"Yeobo, kenapa putri kita yang mengalami ini hiks," ucap Eomma Minju menangis menatap anak nya

"Sabar sayang, mungkin ini sudah kehendak tuhan, kita akan menjaga dan merawat mereka," sahut Appa Seung Jun dengan ikhlas

Eomma mengangguk pelan bagaimana pun bayi yang di kandung putri nya adalah cucu mereka.

Waktu terus berlalu hingga usia kandungan wanita itu sudah memasuki 9 bulan meski ia berusaha menggugurkan namun kedua orang tua nya selalu menggagalkan nya. Ia sangat membenci bayi itu bahkan ia juga benci terhadap Taehyung, lelaki brengsek yang tidak mau bertanggung jawab.

"Aaakkhh...Eomma...sakiitt" teriak nya saat duduk di ruang keluarga

Eomma Kim langsung menghampiri putrinya, ia langsung memanggil suami nya untuk membawa sang anak kerumah sakit. Appa Kim menggendong anak nya masuk ke dalam mobil lalu Eomma duduk di samping sang anak menenangkan nya.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi hingga tiba di rumah sakit, perawat mendorong brankar untuk meletakan wanita itu menmbawa ke ruang persalinan, kedua orang tua nya menunggu dengan perasaan campur aduk.

"Ya tuhan, selamatkan lah putriku dan cucu ku," doa Eomma Kim

Tak lama kemudian terdengar suara tangis bayi dari dalam ruang bersalin, Eomma Kim memeluk tubuh suami nya sambil menangis haru. Mereka masuk ke dalam ruangan itu lalu Eomma menghampiri anak nya yang tampak lemas dengan infus di tangannya.

"Jennie-yaa , selamat sayang.. Kamu akan menjadi Eomma," ucap Eomma Kim

"Aku tidak mau memiliki bayi, aku tidak menginginkan bayi haram itu," tegas nya

"Jennie, apa yang kamu katakan,dia bayimu bagaimana pun juga dia darah dagingmu dan cucu Eomma, Appa," kata Eomma Kim lembut

Jennie menolak dan menggeleng keras, membuat orang tua nya hanya menghela nafas pasrah, dokter mendekat sambil menggendong bayi perempuan yang mirip sekali dengan Jennie.

"Selamat ibu, bapak.. Cucu anda perempuan," kata dokter menyerahkan bayi itu pada Eomma Kim

Dokter itu sudah mendengar perkataan Jennie yang tidak mau menerima anak nya. Eomma Kim menatap cucu nya yang begitu cantik dan menggemaskan, sedangkan Jennie memilih memejamkan mata dari pada melihat bayi nya.

"Yeobo, siapa nama yang bagus untuk cucu kita?" tanya Appa Kim

" Kim Chaeyoung/ Kim Roseanne" jawab Eomma

"Aku setuju," sahut Appa Kim mencium pipi cucu nya

Mereka mengabaikan Jennie yang sesekali melirik kearah bayi itu, walau ada rasa senang saat kedua orang tua nya menerima kehadiran bayi yang tidak ia inginkan.


Votement

See you 👋🌹

Ini cerita baruku..semoga suka

TIDAK DI INGINKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang