Haloha 👋🏻
Anu- maap baru up lagi setelah cukup lama ngilang. Ngilang bukan tanpa sebab ya, sebenernya aku dah ngasih tahu dikit kesibukanku apa di bilik pemberitahuan akunku(?) Sialnya, baru ngerjain dikit eh laptop malah kumat. Masih berusaha buat dibenerin sendiri karena biasanya manjur eh gabisa. Padahal aku kalo ngetik cerita biasanya ya di laptop makanya tanpa laptop tuh berasa gimana gitu. Pas ada rejeki, si laptop baru bisa deh masuk ke servis. Nah, ini udah bener lagi makanya baru bisa up. So, gomen kalo lama. Harap dimaklumi.
Don't forget to click ⭐ and comment !
Happy reading !
____
Sudah seminggu ini Yoriichi uring-uringan sejak pernyataan Ichiita yang setuju untuk menikah. Aneh emang, padahal Yoriichi sendiri yang meminta anak gadisnya itu untuk menikah. Giliran setuju malah uring-uringan sendiri seolah tak rela.
Siang ini, pelanggan di kedainya cukup ramai. Yoriichi melihat putrinya itu tengah mengamati setiap pelanggan laki-laki yang datang. Haah....apa putrinya yang berniat menikah itu masih tak punya calon atau pujaan hati sampai mengincar pelanggan yang datang ?
Mari doakan saja Ichiita dapat jodoh yang baik.
" Ayah, aku keluar dulu. Arang kita sudah menipis dan aku lupa membelinya kemarin. Bisa tolong urus kedainya sebentar ? " ucap Ichiita yang sudah melepaskan celemek yang dipakainya selama di kedai.
Yoriichi mengangguk, " Pergilah. Hati-hati. "
Hanya butuh waktu sekitar 10 menit dari kedai Ichiita untuk sampai di pasar. Ichiita menenteng keranjang belanjanya, ia sudah membeli 5 kantong arang, kebanyakan sih tapi untuk cadangan.
Selagi di pasar, pandangan Ichiita melirik kesana kemari mencari sesuatu yang mungkin menarik perhatiannya. Pandangan Ichiita jatuh pada mochi lembut yang bertabur kacang. Manik Ichiita berbinar melihatnya, dia langsung membeli 4 porsi untuknya dan ayahnya. Setelah membelinya barulah Ichiita pulang ke kedai.
Baru saja masuk ke kedai lewat pintu belakang, dirinya mendengar beberapa sorakan beberapa pemuda, " Akhirnya kau pulang, Ichiita-chan ! "
Ha ? Ada apa ini ?
Yoriichi yang berdiri di belakang Ichiita sedang menyilangkan tangan di dada, maniknya menatap tajam para pelanggan yang bersorak yang membuat mereka langsung ciut.
" Mereka hanya mau dilayani olehmu. " ucap Yoriichi.
Ichiita hanya ber-oh ria, ia lalu membawa buku kecil dan pensil arang dan berkeliling ke meja-meja untuk mencatat pesanan mereka. Di desa itu, pensil sudah ada cuma harganya cukup mahal jadi Ichiita mengakalinya dengan kayu yang ia ukir dan arang yang di sesuaikan ukurannya lalu diikat menggunakan kain dan jadilah pensil ala-ala. Dia malas kalau harus menulis pakai kuas, repot, apalagi kalau kedainya masih ramai.
Setelah selesai mencatat pesanan barulah Ichiita menyiapkan pesanannya yang dibantu oleh Yoriichi. " Sepertinya ayah sudah diam terlalu lama, mereka harus diberi pelajaran agar tak sembarangan padamu. " ucap Yoriichi yang masih memotong sayuran dengan semangat ? bunyi potongan pisaunya cukup keras soalnya.
Ichiita tertawa kecil, mood ayahnya memang masih jelek seminggu ini. Ditambah pelanggan kedai yang hanya mau dilayani oleh dirinya padahal sang ayah juga bisa memasak.
" Kalau begitu, nanti pelanggan kita kabur semua. "
Uangku bisa terancam, batin Ichiita yang masih ingin kedainya ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsugikuni Daughter ( Kimetsu No Yaiba x OC)
FanfictionMati pas tidur trus bangun-bangun jadi anak Tsugikuni Yoriichi si pengguna pernapasan matahari ? " Jujur gue seneng dan ngga nyangka. Tapi kalo gini ceritanya, bisa-bisa gue mati duluan sebelum cerita aslinya dimulai ! " Iya, cerita asli dunia ini d...