6. Nikah yuk! (Revisi)

369 45 20
                                    

Ini sudah sebulan sejak kejadian dimana Ichiita yang tak sengaja bertemu dengan Marjan saat mencari tanaman herbal.

Sebulan Ichiita menghilang.
Sebulan itu pula Marjan mencarinya.

Iya, mencarinya. Entah apa yang membuat si Marjan itu malah mencarinya. Ichiita tahu dirinya dicari oleh Marjan karena gumaman samar dari para iblis kroco yang dia bunuh. Beruntung Ichiita sudah mengantisipasi kejadian seperti ini.

Setelah menunggu Yoriichi pulang dari berburu iblis malam di malam yang sama Ichiita bertemu dengan Marjan. Dia langsung minta ayahnya itu untuk pindah. Lagi. Tak tanggung-tanggung, mereka langsung pindah ke tempat yang berjarak 3 gunung. Yoriichi awalnya hendak menolak tapi melihat ekspresi putrinya yang ketakutan dan agak panik itu langsung mengiyakan meski dalam batinnya bertanya-tanya kenapa anaknya begitu. Dia tahu putrinya adalah anak yang kuat. Kelewat kuat malah. Lantas apa yang membuat putrinya begitu?

Pertanyaan Yoriichi akhirnya terjawab setelah dua minggu mereka pindah dan Yoriichi langsung menambahkan alasan kebencian lain dalam dirinya pada Marjan.

___

Malam ini adalah giliran Ichiita untuk berburu lagi. Kakinya berjalan menapaki jalan yang masih berupa tanah itu untuk menuju suatu tempat yang dirumorkan sering ditemukan bekas potongan tubuh atau darah yang berceceran.

Yah, nasib menjadi pemburu iblis bayangan memang begini. Dia tak punya gagak untuk membantunya menuntun ke tempat dimana iblis berada. Tapi disatu sisi dia merasa bebas karena tak harus mendengar omelan cempreng dari burung gelap itu dan tak harus terkekang dengan organisasi.
Ichiita kini berhenti. Dia memandang sebuah hutan didepannya dengan perasaan tak asing. “Kayak kenal. Dimana ya? Bomat lah, gas ae.”

Begitulah. Kata-kata +62 memang masih sering digunakannya secara tak sadar meski sudah 50 tahunan ia berada di dunia ini.

Meski baru melangkah masuk. Ichiita sudah mencium bau busuk tiada tara. Dirinya yakin, kalau saja bukan pemburu iblis maka orang biasa akan muntah mencium bau ini.

“Bau yang terang-terangan gini. Trik iblis atau iblisnya emang goblok nyembunyiin bau mereka?” Iya, dia tak habis pikir dengan iblis yang akan dihadapinya. Seorang iblis biasanya akan menyembunyikan bau mereka untuk menghindar dari pemburu iblis atau agar dirinya memangsa manusia dengan mudah. Namun, iblis disini malah sebaliknya. Ichiita yang masih berjalan santai merasakan sesuatu yang aneh. Tangannya mengelus gagang pedang di pinggangnya, bersiap untuk menariknya kapanpun.

Trang!
Jleb!

Suara dentingan besi terdengar, disusul dengan suara suatu benda yang tertancap. Ekor mata Ichiita melirik kesamping, dia mendapati sebuah jarum panjang mirip jarum akupuntur tengah tertancap di pohon.

“Hebat juga kau bisa menghindari seranganku.”
Suara yang terdengar angkuh itu bergema didalam hutan. Ichiita sudah mencari disekitarnya dan tak menemukan apapun.

“Tapi kau tak bisa menghindari yang ini!” setelahnya, suara puluhan-tidak maksudnya ratusan jarum terdengar mendesing di telinga Ichiita. Serangan jarum itu menjangkau 180° didepan Ichiita. Dengan sigap, Ichiita langsung menghempaskan semua jarum itu dengan pedangnya. Setelahnya dia terlihat menghilang dari tempat sebelumnya.

Iblis yang menyerang Ichiita barusan sempat kebingungan sebelum sebuah tebasan yang menuju ke lehernya langsung membuatnya sadar untuk menghindar. Ichiita yang hanya berhasil menebas setengah leher iblis itu hanya mendecih pelan. Dia kemudian melihat leher Iblis itu langsung pulih begitu saja. Firasatnya tiba-tiba memburuk.

Iblis itu menunjuk Ichiita geram, “Kau! Kau benar-benar membuatku marah!”

“Uwaw, santai sis~” balasnya enteng.

Tsugikuni Daughter ( Kimetsu No Yaiba x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang