XII

428 79 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"MIKO!!!"

Miko tak menanggapi Shafira yang daritadi terus memanggilnya; dari awal dia datang ke kafe yang bernama Lavender itu.

Awalnya Miko datang ke kafe itu setelah sebelumnya mengikuti jejak Charley yang di bonceng oleh Michael; secara diam-diam, untuk pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan dirinya hanya mengawasi Charley dari kejauhan; sekedar memastikan jika Michael langsung mengantar gadis itu pulang; tanpa melayap ke mana-mana.

Karena jujur saja, dia tidak suka jika Michael dekat dengan Charley. Mantan pacarnya.

Setelah memastikan Charley pulang dengan selamat, Miko pun kemudian pergi ke sebuah kafe untuk menenangkan diri. Dia merasa malas untuk langsung pulang ke rumah dikarenakan Louis yang masih saja memaksanya untuk kembali melanjutkan pertunangannya dengan Violin.

Padahal jelas-jelas Miko sudah mengutarakan semuanya kepada Louis jika dia tidak menyukai Violin; karena ada Charley yang kini sangat dia cintai. Namun nyatanya, ayahnya itu masih saja kekeh dengan pertunangan tersebut dan tak memperdulikan perasaannya.

Benar-benar mengesalkan.

Dan selagi menenangkan diri di kafe tersebut, tanpa sengaja dia bertemu dengan Shafira; berakhir dengan gadis itu yang kini mengejarnya sampai ke parkiran.

Miko kini menatap tajam Shafira yang dengan lancang menggenggam tangannya.

Dengan kasar dia menepis tangan gadis itu.

"Jangan kelewatan!" Desisnya tajam. Memalingkan wajah.

Shafira berdecak melihat reaksi Miko. Dia memutar bola matanya dengan malas.

"Lo tuh kenapa sih sensi mulu, gue tuh daritadi manggil lo karena ada hal yang mau gue omongin!"

Miko tak menatap Shafira selama gadis itu berbicara.

"Dan mencoba untuk narik perhatian gue biar suka sama lo?!" Miko kini menyahut dengan sinis. Dia mendecih kemudian.

"Jangan harap, Shafira... Lo itu nggak ada apa-apanya sama Charley."

Shafira lagi-lagi berdecak. Pemuda di depannya ini kini benar-benar sudah memilikki benteng pertahanan yang kokoh; tak seperti dulu.

Belakangan ini Shafira memang sering mencoba untuk kembali mendekati Miko; setelah berita kandasnya hubungan pemuda itu dengan Charley. Tapi ternyata, bukannya berhasil yang ada malah makin sulit. Pemuda itu selalu menolaknya dengan kasar dan selalu membandingkan dirinya yang tidak apa-apanya di banding Charley.

CHARMIKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang