Haii everyone
Apa kabar kalian semuaaa?
Semoga sehat dan bahagia selaluuu💖Aku datang membawa cerita baru hihihi, semoga kalian syukaaa harus syuka ya🤗
Siap membaca? Jangan lupa follow, like n komen ya gaiss.🌷🌷
Met bacaaaa🤗💖
Hari jum'at yang selalu Fara pikir akan selalu baik tapi nyatanya sekarang tidak. Jum'at minggu lalu gadis dua puluh dua tahun itu sangatlah bahagia karena ia bisa berbagi dengan anak-anak jalanan. Seharusnya jum'at kali ini Fara sudah berada di markas tempat biasa, bercanda lalu bermain bersama dengan anak-anak disana. Namun, kali sangat sial sebab Fara harus terjebak di situasi yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Latitia Nafi Khaifara binti Almarhum Latif Ilham dengan maskawin tersebut dibayar tunai." ujar pria berpeci putih itu dengan lugas dan tegas dalam satu tarikan napas.
Penghulu melayangkan tatapan pada semua orang yang hadir. "Bagaimana para saksi? Sah?"tanyanya.
"Sah!"
"Alhamdulillah!"
Lega, batin pria berpeci putih itu. Gegas lelaki tampan langsung mengusap wajahnya. Tunai sudah janjinya pada Almarhum sang Papa, kini ia telah berhasil memiliki Fara di dalam hidupnya, sementara Fara hanya bisa menghela napas pasrah. Ia menatap Tia-sang Mamanya-yang kini tengah memeluknya erat.
"Terimakasih, Sayang. Semua ini demi kebaikan kamu, Nak. Alhamdulillah akhirnya Mama bahagia kamu ada yang menjaga." bisik Tia haru.
Fara diam memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi di dalam hidupnya di masa depan. Sekarang dirinya sudah tidak bebas, bak hidup dalam sebuah penjara.
Fara menatap pria tampan itu dengan tatapan benci, mengapa dia tidak menolak saja perjodohan ini? Mengapa pria itu sangat bodoh memilih dirinya yang jauh dari kata sempurna? Ah, takdir macam apa ini, Tuhan?
"Selamat Mas Kei dan Mbak Fara hari ini kalian sudah resmi menjadi suami istri. Semoga pernikahan ini sakinah mawaddah warahmah till jannah dan hanya maut saja yang mampu memisahkan." Penghulu mengulas senyum sembari menjabat tangan Kei sebagai ucapan selamat. "Sekarang kalian sudah bisa tukar cincin dan saling salam."
Kei mengulas senyum tipis. "Terimakasih, Pak."
Kei menoleh menatap wajah Fara, cantik, Kei mengakui bahwa gadis manis di sampingnya ini sangatlah cantik dan manis pula. Kei membuka kotak beludru berwarna merah itu lalu mengeluarkan cincin perak mutiara.
Fara dengan malas mengulurkan tangannya, Kei sesegera mungkin langsung menyematkan cincin mutiara itu di jari manis Fara. Nampak tampak cantik dan cocok untuk Fara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KeiFara
RomanceLatitia Nafi Khaifara, gadis dua puluh dua tahun atau yang lebih sering disapa Fara harus terpaksa menerima pernikahan paksa dari sang Mama dengan lelaki yang sama sekali ia tak kenal sebelumnya. Hidup berdua dalam satu atap dengan orang yang baru...