KF : 11 - Masalah demi masalah berdatangan

16 1 0
                                    

Haiii haiiii

Selamat pagiiiii.

Happy weekenddd🫶🏼🫶🏼💗💗

Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan bahagiaaa yaaaa.

Jangan lupa sebelum membaca tekan vote dulu. Biar aku makin semangat!

Cusss

Cusss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















Keesokan harinya usai sarapan Bu Shakina mendekati sang menantu, perempuan baya itu menatap Fara intens. Fara yang tiba-tiba ditatap seperti itu mendadak mati kutu.

"Saya sebenarnya enggak suka Kei menikah sama kamu, Fara. Kamu gak cocok buat Kei, Hafizah lah yang cocok untuk Kei tapi karena perjanjian dengan Mamamu saya terpaksa setuju mengizinkan Kei bersama kamu." bisik Shakina pedas. "Jangan harap kamu akan saya terima dengan baik, sampai saya mati pun saya enggak sudi untuk menerima kamu jadi menantu saya."

Gleg!

Fara terkejut bukan main dengan cepat ia menormalkan mimik wajahnya supaya yang lain tak mengetahuinya. Fara tak menyangka Shakina akan berucap pedas seperti itu. Shakina pandai sekali untuk bersandiwara, Fara salah mengira bahwa perempuan tua itu benar-benar baik dan agamis sesuai dengan pakaian yang ia kenakan.

Fara tersenyum elegan sambil menatap sang mertua. "Tenang saja, Bu. Selagi Kei belum menceraikan saya, saya akan tetap bersama Kei. Jadi ibu percuma menekan saya untuk bercerai jika Kei saja masih mempertahankan saya."

"Kurang ajar kamu ya. Tunggu waktu itu akan tiba, saya akan meminta Kei untuk menceraikan kamu." tegas Bu Shakina menahan murka.

"Silahkan saja saya ingin melihat seberapa jauh usaha ibu untuk menyingkirkan saya."  ujar Fara sedikit menantang.

Lintang menghampiri sang ibu, perempuan bercadar itu segera mengajak shakina untuk bersiap-siap karena Angkasa sudah memanaskan mobil.

"Ibu tolong siap-siap, gih. Soalnya Angkasa sudah manasin mobil." titah Lintang lembut.

Bu Shakina mengangguk. "Fara, ibu siap-siap dulu, ya." pamitnya.

Fara mengangguk. "Silakan, Bu."

Sepeninggalan Shakina ke dalam kamar tamu, Lintang mendudukkan diri lalu menatap Fara.
"Ibu tadi bicara apa sama kamu, Dek? Teteh tahu Ibu pasti bicara enggak enak sama kamu karena sikap Ibu seperti itu. Maafin Ibu ya, Dek." ujar Lintang merasa bersalah sembari menatap Fara.

"Ibu enggak ngomong apa-apa, kok, Teh." alibi Fara tersenyum tipis.

Lintang menghela napas berat, ia tak percaya dengan ucapan sang adik ipar. Ibunya pasti sudah berbicara yang tidak-tidak karena ia tahu betul sikap sang Ibu. Sejak sebelum berkunjung kesini ibunya sudah mengomel dan merutuki kebodohan Kei pada Lintang sehingga Lintang merasa muak sendiri.

KeiFaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang