1.

1.2K 75 12
                                    

Sebelum baca, baca dulu deskripsi ceritanya biar engga ada kesalahpahaman nanti. Oke enjoy!!

.

Setelah pernikahan ayahnya selesai, sooji langsung ingin pulang ke rumah tetapi dia langsung di tahan oleh ayahnya.

"Sooji, kamu pulang bersama doah ya soalnya kamu kan tau kita tuh pengantin baru" ucapan ayahnya membuat sooji tersenyum.

Sooji kemudian menatap anak ist--- ah bukan, sekarang anaknya itu adalah adiknya, walaupun seangkatan tetapi sooji lebih tua.

Sooji menatap doah yang dibelakang mamanya dengan tatapan dan wajah yang begitu sangat dingin.

'apa dia tak pernah tersenyum?' pikir sooji.

Kemudian sooji tersenyum ke mama barunya dan menunduk sopan padanya.

"Tan-- eum maksudnya mama hehe maaf. A...aku.. bagaimana kalau mama atau ayah yang bujuk d--doah, aku takut dia nolak ajakan aku" ucapan sooji yang terdengar sangat gagu itu membuat ayah dan mamanya tertawa.

Kemudian mereka langsung meminta doah untuk mengikuti sooji, doah mengangguk lalu doah menundukkan tubuhnya pada keduanya dan pamit.

"Sooji, apa kamu mau di antar bawahan ayah?"

"Engga papa, aku bawa motor kok"

Ayahnya hanya mengangguk mengiyakan tolakan sooji, lalu kedua pasangan baru itu di antar dengan mobil dan ada beberapa pasukan tentara disana.

Sedangkan di sisi lain, sooji sudah memakai helmnya dan doah juga sudah memakai helm. Lalu sooji mendekat pada doah membuat doah reflek terduduk di motor berusaha menjauh dari sooji.

Doah hanya menatap sooji yang sedang mengunci helmnya. Setelah selesai sooji tersenyum lalu mengelus helm yang doah gunakan, niat mau mengelus kepala doah jadinya ya helm yang di elus.

Doah yang tersadar langsung bangun dan menjauh sedikit dari sooji, dan tatapannya ke bawah.

"Sekarang kita udah beradik kakak, semoga hubungan kita berjalan seperti layaknya kakak dan adik pada umumnya hehe" kata sooji sambil menjulurkan tangannya agar berjabat tangan dengan doah, dan doah hanya diam sambil menatap tangan sooji.

Sooji yang merasa tak di balas itu langsung menarik tangannya, dan berakhir menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"E-eh ayo pulang"

Sooji langsung menaiki motornya, sedangkan doah hanya menatap kursi penumpang yang sangat tinggi itu. Sedangkan dia hanya memakai rok mini.

Sooji yang sadar langsung melepas jaketnya yang ia gunakan, lalu memberikannya pada doah dengan ragu doah mengambilnya.

"Buat nutupin, udah yuk naik. Pelan-pelan aja nanti aku pegangin"

Doah pun menaik motor sooji sambil mencengkram bahu sooji, lalu doah duduk menyamping dan menutupi kakinya dengan jaket yang digunakan sooji tadi.

"Pegangan"

Doah hanya diam lalu mencengkram baju yang digunakan sooji. Kemudian sooji jalan dengan kecepatan biasa, agar doah tidak jatuh.

.

Sesampainya mereka di rumah, sooji memegang tangan doah untuk membantu doah turun. Setelah itu sooji menyetandarkan motornya lalu turun.

Doah langsung memberikan jaketnya pada sooji tanpa sepatah kata pun, lalu menunggu sooji untuk masuk. karena doah takut kegelapan jadinya doah memilih menunggu sooji.

"Ayo"

Doah langsung mengikuti sooji dari belakang, dan masuk ke rumah. Doah masih berdiri di belakang sooji menunggu sooji jalan lagi.

Step Sister [Do Ji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang