4

544 66 13
                                    

Happy reading!!!
Maaf kalo ada typo


Keesokan paginya, sooji dibangunkan mamanya untuk sarapan pagi. Sooji yang memang tidurnya tidak kebo itu, ia langsung bangun dan ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi, sooji turun ke bawah dan langkahnya terhenti ketika melihat ayahnya ada disana juga. Sooji menghembus nafasnya, lalu melanjutkan langkahnya dan duduk di kursi samping ayahnya.

Sooji menghela nafasnya dan kemudian sooji memakan sarapannya yang memang sudah di siapkan oleh mamanya.

"Sooji, tangan kamu tak apa?" Tanya tuan sung dengan wajah yang sudah terlihat begitu khawatir dengan anaknya.

"Hm, iya" jawab sooji seadanya sambil memasukan roti panggang ke dalam mulutnya.

Tuan sung sedih ketika mendengar anaknya jawab seperti itu, sepertinya sooji sudah sangat kecewa dengan ayahnya.

Lalu setelah itu, tak ada percakapan lagi diantara mereka. Lalu setelah makan, sooji mengantar doah ke sekolah dan seperti biasa tak ada obrolan diantara keduanya.

"Sooji~" ucap doah memanggil sooji.

"Hm" jawab sooji yang lagi-lagi menjawab dengan sebuah deheman.

"Gue tau lo masih marah sama ayah, tapi jangan begitu. Gue yakin ayah nyesel dengan apa yang dia lakuin ke lo"

"Udah sampe! Mudah-mudahan ulangannya lancar ya hehehe"

Wtf!? Doah tidak berekspektasi kalau sooji mengabaikan ucapannya, doah hanya menatap sooji dengan wajah yang tanpa ekspresi.

"Jangan deketin temen-temen kamu selama aku engga ada di sekolah!" Ucap sooji memperingati doah.

"What!? Yang bener aje!! Intinya kalo nanti gue pulang, lo udah harus baikan sama ayah!" Doah yang membuka pintu tapi sooji mencondongkan tubuhnya ke doah dan menahan tangan doah yang ingin membuka pintu itu.

Doah sudah tidak bisa menjauhkan tubuhnya lagi dari sooji, karena tubuhnya sudah membentur pintu.

"L-lo mau ngapain???" Ucap doah dengan suara yang terdengar sangat panik.

"Aneh aja, tadi malam kita baik-baik aja terus cara kamu manggil aku udah lumayan sopan. Tapi kok kamu balik ke setelan pabriknya lagi?" Tanya sooji dengan wajah bingung.

Doah gelagapan, doah ingin bergerak niat ingin menghindari sooji tapi sikutnya tak sengaja menyenggol luka sooji di lengannya. Sooji meringis dan terduduk di tempatnya.

Doah panik saat ketika cairan merah terlihat di perban itu, doah langsung keluar mobil dan membuka pintu mobil tempat dimana sooji duduk.

Doah mematikan mobil, dan mengambil kunci mobil kemudian doah membawa sooji ke uks. Masuk sooji ke lorong sekolah itu menjadi pusat perhatian, dan jiae yang melihat doah membawa sooji ke uks itu jiae langsung berlari ke kelas.

Jiae memberi tahu teman-temannya, lalu mereka langsung berlari mengarah ke uks. Sedangkan seisi kelas yang bingung itu hanya mengikuti mereka dari belakang.

.

Di sisi lain, sooji sedang di obati lukanya. Sooji menggigit bibirnya, dan tangan lainnya mencengkram sisi ranjang. Lalu saat luka sooji ingin di perban, teman-temannya datang bersama dengan anak kelasnya.

Teman-temannya meringis ketika melihat luka sooji di tangannya. Setelah luka sooji sudah di perban, sooji di minta untuk tidak berkendara sendirian.

"Biar gua aja yang anter sooji ke rumah" tawar jaeun.

Sooji yang masih sedikit kesal sama teman-temannya itu ia menolak, lalu tiba-tiba harin meminta sooji untuk di antar oleh supirnya. Doah langsung menatap sooji, dan sooji juga menatap doah.

Step Sister [Do Ji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang