10

209 29 5
                                    

Happy reading!!!

Karena kejadian itu, doah menjadi diamuk masa oleh mamanya dan doah tidak diperbolehkan sekolah untuk sementara sampai keadaannya membaik. Bagaimana dengan sooji? Sooji sudah tidak perduli lagi dengan doah, intinya dia benar-benar sudah kecewa dengan doah.

Sooji saat ini sedang pergi bersama harin, karena harin yang mengajak. Sooji sudah menolak tapi harin memaksa ya alhasil ia mengiyakan ajakan harin untuk pergi ke sea world. Niatnya si sooji ingin mengajak doah ke sana, tapi yasudah lah.

Saat sedang asyik berjalan, sooji memutuskan untuk beristirahat dan duduk. Sedangkan harin mencari minuman. Sooji membuka handphonenya karena ya memang dari tadi notifikasi handphonenya sangat berisik, ternyata grup lagi ramai.

Sooji kemudian memencet video yang dikirim yerim, dan sooji terkejutnya bukan main. Ketika sooji melihat doah di pukuli dan dilecehkan oleh dayeon, dan cctv pertama yang menampilkan bahwa harin sudah lebih dulu masuk ke gudang sekolah.

Saat itu juga harin kembali dengan membawa hot americano, harin memberikannya ke sooji dan sooji menatap harin dengan tatapan yang menyeramkan. Kemudian sooji mengambil minumannya dan melemparnya ke wajah harin membuat harin kepanasan.

"BRENGSEK LO!!! BAJINGAN!!!"

Sooji langsung berlari meninggalkan harin dan masuk ke mobil, sooji melajukan mobilnya begitu sangat cepat. Saat sampai di rumah, sooji langsung menaiki tangga dan membuka kamar doah. Lagi-lagi sooji terkejut ketika mendapati doah sedang terkapar di lantai.

Sooji langsung menggendong doah dan menaruh doah di ranjang, sooji benar-benar bisa merasakan suhu tubuh doah yang sangat panas. Ia baru ingat, bahwa pagi tadi doah sempat memberi tahunya kalau doah sedang sakit saat sooji memberi makanan ke doah dan doah meminta tolong sooji untuk menyuapinya tapi sooji tak perduli.

"S-sooji?"

"Iyaa kenapa hm?"

"Tak apa manggil aja"

Sooji rasanya ingin menangis melihat doah yang menderita hampir 2 minggu, sooji mengelus kepala doah dan doah memejamkan matanya.

"Kamu kenapa bisa terkapar di depan pintu?"

"Aku haus, mau ambil minum"

"Biar aku ambilin"

Sooji keluar dari kamar dan turun ke bawah untuk ambil minum, setelah mengambil minum sooji menaruh gelasnya di meja dan ia menundukkan kepalanya. Ia menangis, ketika mengingat penderitaan doah.

Lalu sooji langsung menghapus air matanya dan menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian sooji kembali ke kamar doah. Sooji baru melihat bahwa makanan yang ia bawakan tadi pagi itu masih utuh.

"Kamu belum makan?"

"Aku kan udah bilang, kalo aku lagi sakit dan engga kuat buat makan"

Alhasil sooji menyuapi doah dengan telaten, dan ya doah tidak menghabiskan makanannya dan sooji bangun untuk mengambil obat untuk doah. Sooji membantu doah untuk meminum obat.

Tiba-tiba doah melihat sooji yang menangis, membuat doah khawatir.

"Kamu kenapa?"

"Maaf!"

"Maaf!!!"

"Kamu kenapa engga bilang sebenarnya tentang kejadian itu, doah? Wae?"

"Waktu itu kamu engga kasih aku kesempatan buat ngejelasin sooji, kalau pun aku ngejelasin emang kamu bakal percaya sama aku? Hah?!!"

Sooji mencengkram ranjang doah, sooji tambah menangis dengan tersedu-sedu. Ketika ia mengingat dirinya juga sempat menampar doah, yang bahkan doah sebelumnya sudah di tampar oleh dayeon kemudian dirinya dan mama menampar doah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Step Sister [Do Ji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang