Setelah mengirim penduduk desa pergi,Lu yan kembali kerumah yang kini telah di perbaiki dengan ekspresi puas.
Hanya saja rumah ini sudah terlalu tua,bahkan perabotan yang ada juga sudah sangat tua.
Lu yan memerintahkan Mo shen untuk mengeluarkan barang-barang rusak itu dan menggantinya dengan barang yang ada diruangnya.
Barang-barang itu nantinya bisa dijadikan kayu bakar.
Walaupun dirumahnya banyak kompor dan tabung gas,tapi Lu yan memutuskan untuk beradaptasi dengan keadaan saat ini.
Hidup berbeda terkadang bukanlah hal yang baik.
Walaupun dia tidak takut,tapi ada baiknya untuk berhati-hati dan hidup damai tanpa masalah.
Setelah mengosongkan rumah,Lu yan mengeluarkan satu set meja dan kursi yang terlihat paling sederhana dan menaruhnya di ruang tamu.
Dia juga mengeluarkan meja kayu bundar dengan empat kursi dan menaruhnya di tempat yang menurutnya cocok untuk di jadikan tempat makan.
Setelah itu,Lu yan juga menaruh meja kecil dan kursi nyaman di dekat jendela.rencananya tempat ini akan menjadi tempatnya bersantai dan membaca buku.
Setelah itu,Lu yan masuk ke dapur dan mengeluarkan rak piring yang tidak terlalu besar namun sangat pas.
Bentuknya yang tidak mencolok membuatnya nyaman dan tidak takut ketahuan,lagi pula dia tidak akan mengizinkan siapapun sembarangan orang masuk kerumahnya jadi dia tidak perlu khawatir.
Melihat kamar mandi Lu yan mengerutkan keningnya berfikir.
Sepertinya dia harus diam-diam menggali tanah untuk di jadikan tempat pembuangan limbah toilet,kalau tidak dia akan merasa tidak nyaman.
Untuk sementara Lu yan mengeluarkan tempat untuk menampung air,yang terbuat dari bahan plastik.
Menata produk mandi seperti sabun dan sampo yang semuanya di kemas dalam botol besar,juga pasta gigi dan sikat gigi baru Lu yan bertepuk tangan puas.
Kembali ke kamar,Lu yan berfikir...setelah merencanakannya secara kasar di dalam pikirannya.Lu yan mengeluarkan barang-barang yang dia butuhkan dari ruang.
Yang pertama adalah tangga,kemudian terpal yang sangat lebar selebar kamar itu.
Sebelum mengerjakan urusannya,Lu yan meminta Mo shen untuk membuat api dan merebus air.dia berkali-kali bertanya bisakah dia melakukannya dan di tanggapi dengan anggukan yang sangat meyakinkan walaupun ekspresinya sama sekali tidak meyakinkan karena terlalu polos seperti anak kecil.
Tapi Lu yan melepaskannya dan mencoba untuk mempercayainya untuk pertama kalinya.
Lalu dia dengan serius memasang terpal di bawah genteng jerami agar lebih aman dari hujan.
Menjepit setiap ujungnya dengan kayu tipis dan memakunya ke dinding.
Setelah satu jam bekerja keras dia berhasil menyelesaikannya.
Melihat kamar yang cukup luas dan kosong,Lu yan mengeluarkan tempat tidur yang cukup luas untuk di gunakan dua orang.
Dia memilih tempat tidur yang terbuat dari besi dan memiliki tiang untuk memasang kelambu,setelah menaruhnya di sudut Lu yan mengeluarkan kasur paling empuk dan seukuran dengan ranjang dan memasangnya dengan selimut paling lembut.
Dia juga memasang klambu berwarna putih,membuatnya terlihat seperti alam mimpi.
Puas dengan pekerjaannya,Lu yan mengeluarkan lemari pakaian,meja rias dan kursi semuanya dalam model yang sangat biasa agar tidak terlalu mencolok.
Meski begitu Mo shen tetap terkejut saat melihat kamar barunya,semuanya sangat indah membuatnya tidak memiliki keberanian untuk mengambil langkah masuk.
Lu yan yang melihat kedatangannya dan ekspresinya yang terkejut tersenyum,mengambil tangannya dan menuntunnya masuk Lu yan bertanya...
"Bagaimana...apakah kamu menyukai kamar baru kita"
Mendengar kata-katanya dan senyumnya yang tulus,entah kenapa Mo shen merasa malu.
Pipinya panas dan telinganya memerah,membuatnya ingin bersembunyi.bagaimana bisa pria besar sepertinya,tersipu seperti gadis kecil.benar-benar tidak menjanjikan.
Setelah mengutuk dirinya sendiri,Mo shen mengangguk menanggapi pertanyaan Lu yan.
"Aku tau kamu juga akan menyukainya,apakah airnya sudah panas..."
"Sudah...airnya sudah sangat panas" katanya dengan nada lurus.
"Benarkah...kalau begitu biarkan aku melihatnya,apakah kamu melakukan pekerjaanmu dengan baik atau tidak.kalau kamu melakukannya dengan baik,aku akan memberimu hadiah"
Mendengar bujukannya yang seperti membujuk anak kecil,entah kenapa Mo shen memiliki perasaan yang sangat halus didalam hatinya.
Dia tidak tau perasaan apa itu,tapi yang jelas dia penasaran dengan hadiah yang sedang di bicarakan Lu yan untuknya.
Lu yan pergi ke dapur dan melihat panci besar penuh dengan air panas dia mengangguk puas.
Ternyata Mo shen tidak sepenuhnya tidak berguna,dia masih bisa melakukan pekerjaan dengan baik.
Dengan senyum puas dia meminta Mo shen untuk mendekatkan dirinya dan saat berikutnya Lu yan memberikan ciuman kepipinya,membuat Mo shen terkejut sampai membatu.
"Karena kamu melakukannya dengan baik,maka sebagai menantu perempuanmu aku memberimu hadiah ciuman di pipi teruslah melakukan pekerjaan dengan baik". Setelah mengatakannya dengan nada yang terdengar tinggi layaknya bos,Lu yan menepuk bahunya dan berbalik sambil bersiul layaknya bajingan.
Lu yan terburu-buru melarikan diri,dia yang terlihat santai sebenarnya sangat gugup saat ini.
Bagaimanapun ini adalah pertama kalinya dia mengambil inisiatif terhadap seorang pria dalam dua kehidupan.
Membuatnya sangat malu karena sudah memanfaatkan suaminya yang lugu.
Lu yan mengambil pakaian dari lemari yang sudah dia siapkan dan di pilih dari ruang dan dia pergi ke kamar mandi untuk mandi dengan air hangat.
Musim hujan membuat cuaca menjadi dingin,jadi meskipun dia berkeringat Lu yan tetap ingin mandi dengan air hangat.
Setelah setengah jam Lu yan keluar dalam keadaan segar dan wangi.
Dia memakai piyama berwarna putih polos,membuat kulitnya semakin terlihat putih dan karena baru saja mandi air hangat pipinya terlihat merah muda membuatnya semakin terlihat cantik dan lembut.
Mo shen sekali lagi di buat terkejut oleh sosoknya,membuatnya menelan tanpa sadar dan memalingkan wajahnya dengan tidak nyaman.
Dia malu pada dirinya sendiri yang sangat mesum dan tidak tahan pada godaan sex.
Melihat Mo shen berdiri kaku dengan muka memerah dan tubuh berkeringat,Lu yan berpikir bahwa dia kepanasan dan menyuruhnya untuk segera mandi.
Mo shen menyahut dengan 'hmm' rendah dan buru-buru masuk kekamar mandi tanpa membawa air panas.
Membuat Lu yan tertegun dan buru-buru memanggilnya memintanya untuk membawa air panas,tapi Mo shen pura-pura tuli dan mandi dengan air dingin.
Dia butuh air dingin untuk mendinginkan otaknya agar tidak terbakar dan benar-benar menjadi bodoh.
Meski begitu Mo shen tetap tidak bisa menghilangkan sosok Lu yan dari benaknya membuatnya sangat frustasi.
Dan dengan pikiran hantu,dia justru melakukan hal-hal yang memalukan di dalam kamar mandi dengan membayangkan sosok Lu yan.
Saat dia melihat cairan lengket di tangannya,Mo shen rasanya ingin mati saja.
Kenapa dia melakukan ini,teriaknya dalam hati.
YOU ARE READING
KELAHIRAN KEMBALI TAHUN 70an
FantasyLu yan meninggal di tumpukan Zombi tingkat atas.saat dia membuka matanya... rumah yang hampir roboh? suami yang 'bodoh'...? apa tentang semua ini...? penasaran...? yuk baca..... [ BUKAN NOVEL TERJEMAHAN ]