9

83 14 6
                                    

Setelah makan malam sederhana,keduanya masuk kedalam kamar.

Karena baru jam tujuh malam,keduanya belum benar-benar mengantuk.

Jadi Lu yan mengeluarkan laptop dari ruang dan memutar drama yang tersimpan di memori penyimpanan.

Dia sangat suka menonton drama kekaisaran,jadi dia juga memutar film berkisah tentang kekaisaran.

Kisahnya sangat menyentuh,yaitu tentang pangeran yang tidak disukai dan dihargai oleh kaisar karena ibunya berasal dari golongan rendah.

Meskipun dia sangat berjasa dan selalu memenangkan setiap perang,membuat musuh-musuhnya takut.

Tapi apa yang di perolehnya justru sikap acuh tak acuh ayahnya.

Dia juga dikirim keluar ibukota sebagai raja bawahan dan menempati wilayah paling sulit untuk di kembangkan.

Setelah masa bergejolak perebitan kekuasaan dan tidak ada satu pun yang menang.

Pangeran itu kembali ke ibukota atas permintaan para mentri dan menjadi kaisar paling disegani.

Tapi karena pengalaman hidupnya,hatinya sangat dingin sehingga dia tidak mencintai siapapun ataupun menerima cinta dari siapa pun.

Dia hidup sendirian sepanjang hidupnya.

Menyerahkan tahta kepada keponakannya yang baik dan menjanjikan kemudian pensiun.

Tidak ada yang tau bagaimana kehidupannya setelahnya karena dia selalu berpergian ke seluruh penjuru dunia.

Melihat akhir film yang menggantung,Lu yan mendesah dengan menyesal.

Mo shen yang ikut menonton bersamanya juga merasa sangat tersentuh,karena kisah pangeran itu sangat mirip dengan kisahnya tapi memiliki akhir yang berbeda.

Apalagi filmnya di tayangkan dengan sangat bagus.

Semua...dari aktor yang memainkannya,istananya...tempatnya,pakaiannya pemandangannya....semua sangat luar biasa seolah-olah itu benar-benar di zaman itu.

Dia yang hanya tau tentang foto hitam putih,kalaupun ada yang berwana tapi sangat mahal,sekali lagi kagum pada kecanggihan teknologi yang dimiliki Lu yan.

'Siapa kamu sebenarnya...' lagi-lagi batinnya bertanya-tanya.

'Dari mana kamu berasal...apakah kamu akan kembali keasalmu suatu saat nanti...' memikirkan pertanyaan ini Mo shen mendadak jadi dekaden.

Dia tidak tau apa yang membuatnya enggan,yang jelas...setelah yakin dia bukan Lu yan musuhnya,Mo shen sama sekali tidak membencinya.

Setelah menyimpan laptop dan melihat jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam Lu yan mematikan lilin membuat ruangan menjadi gelap gulita.

"Tidurlah...besok kita sudah harus mulai bekerja,selamat malam..." kata Lu yan sambil berbaring didalam selimut dan menutup matanya.

"Selamat malam..." jawab Mo shen rendah dan juga menutup matanya.

Dia juga berbaring di dalam selimut yang sangat lembut dan nyaman.

Mereka berbagi selimut,berbagi kehangatan dan berbagi segalanya,hanya ada sedikit rahasia...tapi itu hanya sesaat dan kedepannya...bulan akan menjadi saksi dari rasa keinginan untuk bisa dekat satu sama lain.


******

Keesokan harinya saat panggilan bangun di bunyikan,Lu yan dan Mo shen terbangun dalam kondisi saling berpelukan.

Kali ini keduanya lebih alami dan tidak merasa canggung seolah memang seharusnya seperti itu.

Setelah mengucapkan selamat pagi kepada diri masing-masing keduanya beranjak dari tempat tidur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KELAHIRAN KEMBALI TAHUN 70anWhere stories live. Discover now