2

209 10 0
                                    

"hyunjin bangun!!!" Teriakan papah nya dari lantai 1 cukup kencang hingga sampai ke kamar hyunjin.

"Bener bener yaa ini anak satu" Wonpil menggelengkan kepalanya dan mulai menaiki tangga menuju kamar hyunjin.

Tangan wonpil mulai mengetuk kamar hyunjin dengan brutal, "hyunjin bangun!! atau papah ancurin nih kamar kamu"

"IYAAAAA, JINNIE UDAH BANGUN KOK" Jawab sang anak yang mulai membuka pintu kamar dengan wajah bantal nya.

"mandi cepet, nanti Chan Dateng kamu berisikkk"

"eung iyaaaa" Hyunjin menjawab setengah sadar.

tuk...

Wonpil memukul jidat anak nya itu. "mandi hyunjin!"

"ishh sabar dong" sambil mengusap jidat nya hyunjin berjalan ke arah kamar mandi yang berada di bawah.

Sementara di dapur sudah ada chan yang ngopi bersama ayah Brian. masih setengah sadar hyunjin berjalan secara perlahan sambil memejamkan matanya.

"loh Chan sudah ada disini?" Tanya wonpil dengan kaget.

"iya pah, Chan sudah dari tadi" Jawab Chan.

"HAH?!" Hyunjin sadar dari tidur nya dan mulai menoleh ke arah sumber suara, di situ sudah ada chan yang sedang berbicara dengan ayah Brian.

hyunjin membelalakkan matanya tidak percaya, ini masih jam 06.30 sementara masuk sekolah jam 08.00. Secepat kilat ia berlari menuju kamar mandi karena malu kepada sang pacar. 

di kamar mandi hyunjin menggerutu tidak jelas karena malu menunjukkan wajah jelek nya di hadapan Bangchan. pasti ayah nya itu sedang menyunggingkan senyum jail untuk mengejeknya.

Setelah rapih menggunakan seragam hyunjin mulai bergabung di meja makan.

"tuh kan apa kata papah, Chan pasti sebentar lagi Dateng. tapi kamu malah belum mandi tadi" Ucap wonpil sambil mengoleskan selai di atas roti dan memberikannya pada Brian.

"gatauu jangan di bahas" Wajah hyunjin mulai memerah karena malu.

"ahahahaha" ketawa bapak bapak Brian sudah mulai keluar.

"Kayaknya Chan ga akan mau sama kamu deh kalo liat yang jelek kayak tadi" Canda Brian.

Senyum hyunjin mulai turun dan menoleh ke arah Bangchan meminta jawaban.

"Enggaa, Chan tetep suka" Jawab nya sambil mengacungkan jempol.

"Serius?" tanya hyunjin.

"iyaa, udah sarapan dulu"

"Ayah jahat!!! ledekin Jinnie terus" omel hyunjin pada ayah nya.

"Ahahaha iyaa maaf, ayah kan cuman bercanda"

"ayo makan dulu, ngobrol nya lanjut nanti. Chan juga di makan roti nya"

Gerbang sekolah sudah mulai di penuhi siswa yang berlalu lalang. Chan memasukan motor nya ke dalam sekolah dan memarkirnya dengan baik.

tangan Chan mulai membantu hyunjin untuk melepaskan helm nya, dan membantu merapihkan rambutnya. Hyunjin? jelas saja sudah tersenyum lebar dengan rona merah di pipinya.

"terimakasih ya Chan, maaf buat tadii pagii Jinnie belum mandi"

"gapapa, belum mandi juga cantik kok" Chan menjawab sambil melepaskan helm nya dan mengacak rambut nya. 

"gombal" Hyunjin memukul pelan lengan Chan.

"ayo masuk" Chan mulai merangkul bahu hyunjin mesra.

"kamu serius nanti sore latihan band?" di perjalanan menuju kelas hyunjin mulai bertanya.

"aku serius, kamu mau tunggu atau pergi main sama Han, seungmin?"

"boring tau, Jinnie mau sama Han seungmin aja"

"yaudah kalo gitu hati hati"

"Iyaa Chan pastiii, kamu jemput aku yaa nantii sehabis latihan"

"aku pasti jemput kamu kok"

"hihi, terimakasih yaaa chann"

"sama samaa sayang nya Chan" jawab nya sambil mengusap kepala hyunjin dengan sayang.

Bel istirahat mulai berbunyi, para siswa mulai berkeliaran menuju ke kantin. tentu Hyunjin, seungmin, Han juga pergi ke kantin agar tidak berdesakan mengambil makan dengan yang lain nya.

"Ayoo cepet Jin" Ujar Han sambil nabrakin orang satu satu biar antrian nya ga terlalu jauh.

"Tupai, ga bakal kehabisan juga lu pikir disini anak nya kayak binatang?" seungmin memutar bola matanya.

"iya semuanya kayak binatang, puas?" jawab Han tak mau kalah.

"Ahahahaha" tawa hyunjin yang persis sekali dengan ayah Brian.

Setelah perdebatan singkat dan perlawanan yang lumayan lama, mereka bertiga mendapatkan makanan lebih cepat sedikit daripada sebelum nya. dan juga mendapat kan tempat duduk yang lebih baik daripada sebelum nya.

"Tuh kan apa gua bilang" Han menyuapkan nasi ke mulut nya.

"gua kali ini setuju sih Han" hyunjin mengacungkan jempol nya.

"tapi badan gua sakit, bisa bisa besok gua yang ga masuk gantiin Felix" seungmin memijat bahu nya sendiri.

"itu karena belum terbiasa" Ucap Han dengan acuh.

di sela makan yang nikmat terdengar suara pekikan wanita yang sedang meneriaki Bangchan, terutama suara wanita bernama yeun.

Chan berjalan dengan santai menuju tempat pengambilan makan, tapi tidak dengan yeun yang dengan sengaja menabrakan badan nya kepada Chan untuk caper.

Sumpit yang di pegang hyunjin sudah menancap ke nugget sedari tadi, anak laki laki itu mulai bangun dari duduk nya dan berlari mendekati Bangchan dan yeun.

"LEE YEUN STOP!!!" teriakan melengking hyunjin sudah mulai terdengar di seluruh kantin.

"Apa sih!" Marah yeun dengan wajah yang sok imut.

"Jinnie?" Chan bingung sekali.

"Jangan deketin cowo orang sembarangan" ucap hyunjin dengan emosi.

"apa? orang? gua kira selama ini lu binatang" Tawa mengejek yeun terdengar.

"What?!" emosi hyunjin sudah mulai di atas kepala, tangan nya mulai menarik rambut terurai yeun brutal.

"sakittt" Rintih yeun kembali membalas menarik rambut hyunjin.

"astaga, kenapa jadi ribut gini. hyunjin stop" tarik Bangchan sambil berusaha melepaskan tarikan tangan hyunjin dari yeun.

tak lupa juga dia melepaskan tangan yeun dari kepala hyunjin. "sekarang minta maaf" perintah Chan kepada keduanya.

"hah? kamu gila ya Chan?" Ucap hyunjin tak percaya.

"dia duluan, gua gamau minta maaf pokoknya!!" pekik yeun sambil merapihkan rambutnya yang berantakan tidak teratur.

"Aku gamau Chan!" Bentak hyunjin.

"Hwang Hyunjin"

"iya sorry yeun" bukan nya mengulurkan tangan untuk berjabat. hyunjin malah menarik rambut yeun sekali lagi hingga sang pemilik rambut tersungkur ke bawah.

setelah kelakuan nya, hyunjin berlari tanpa dosa keluar dari kantin yang sudah kacau karena  perbuatannya dan yeun.

sementara Han dan seungmin sudah tertawa di ujung setelah menyaksikan hal yang mengejutkan tadi.

Bangchan ikut mengejar hyunjin keluar dari kantin, yeun hanya menggeram kesal sambil bangun dari duduk nya.

[1] boyfriend chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang