9

107 8 0
                                    

matahari sudah mulai terbit, dan terlihat dua orang pemuda yang masih bergelung dengan selimut sambil berpelukan satu sama lain.

kepala hyunjin semakin menyusup ke dalam dada bidang Chan. sementara sang dominan sibuk mengusap kepala pacarnya itu.

Jam terlihat pukul 8 pagi, tidak ada yang bergerak sedikitpun dari atas kasur. meskipun matahari sudah masuk sedikit demi sedikit melalui tirai, tidak mengubah posisi keduanya.

Drtt... Drtt...

terdengar getaran handphone yang membuat Chan bangun, setelah di lihat ternyata itu papi nya. Chan langsung mengangkat telfon tersebut.

"halo, Chan" Terdengar suara pria berusia 38 tahun.

"iya kenapa"

"papi bakal pulang dari Amerika sekitar 2 Minggu lagi kamu gapapa kan?"

"gapapa Chan ga masalah"

"yaudahh nantii papi kabarin lagi ya Chan. kamu jangan sering sering makan makanan fast food, jangan bergadang juga ya Chan" Amanat dari sang papi yang hanya di jawab singkat.

"iya, chan biasa di ajak makan sama papi wonpil" 

"kamu tuh jangan nyusahin orang lain ya pokoknya!!!"

"kalo udah matiin aja pi"

"Ck, anak siapa sih kamu" marah dowoon pada anak nya itu.

tut..

telfon di matikan sepihak oleh Chan, jujur saja dia dan kedua orang tuanya tidak terlalu dekat. karena keduanya lebih sering menetap di Amerika karena pekerjaan.

"channie kamu jangan kayak gituuu" ternyata hyunjin sudah bangun dan mendengar percakapan Chan dan papi nya.

"gapapa, udah biasa juga" Chan mulai menghampiri hyunjin dan mengecup bibirnya.

"morning sayang"

"eum, morning juga channie" hyunjin kembali mengecup bibir Chan.

Bukannya melepas, bibir Chan malah melahapnya. tentu saja di balas dengan riang oleh hyunjin. kapan lagi dia dapat seperti ini bersama Chan.

ciuman yang tadi berupa kecupan berubah menjadi lumatan panas. bibir hyunjin di gigit oleh bangchan agar dia dapat mengakses mulutnya.

Tangan hyunjin mulai mengalung di leher Chan, lidah mereka saling bertaut. hingga nafas sang uke mulai berkurang, hyunjin langsung saja memukul dada Chan sebagai tanda.

dengan terpaksa ciuman itu harus selesai. setelah terlepas hyunjin menghirup udara sebanyak banyak nya. bangchan benar benar tidak memberikan dia ruang untuk bernafas.

"mhh chann?" desah hyunjin saat Chan mulai menjamah leher nya.

Chan menghisap leher hyunjin dan mulai membuat tanda berwarna merah ke unguan. hyunjin meremas rambut Chan dan memberikan akses menuju lehernya.

leher hyunjin yang putih bersih sudah berubah dan memiliki beberapa bercak akibat perbuatan bangchan. hyunjin tentu saja senang, kapan lagi dia bisa seperti ini.

tangan hyunjin mulai menuju paha Chan dan berjalan menuju gundukan besar itu. pada saat ingin memegang tangan hyunjin malah di tahan oleh Chan.

"kenapa?" Tanya hyunjin bingung, selangkah lagi padahal.

"engga jinnie" geleng bangchan menolak.

"loh? gapapa Chan ayo" Tangan hyunjin menarik kaos Chan.

"kamu laper kan pasti? ayo makan dulu"

"engga!! aku ga laper"

"kamu laper jinnie, udh yuk makan" Chan pergi keluar kamar lebih dulu meninggalkan hyunjin yang marah di dalam kamar.

"Bangchan bangsatt, males banget sih ih!!! AKU GA LAPER CHANNIEE!!!" Teriak hyunjin frustasi.

sementara di luar sana Chan hanya tertawa, menurutnya sangat seru sekali mengerjai hyunjin. Tapi jika orang lain yang mengerjai hyunjin akan habis di tangannya.

15 menit berlalu dan hyunjin baru keluar dari kamar dengan wajah segar sehabis mandi.

"sini makan dulu, aku habis pesan bubur" Panggil Chan yang di angguki oleh hyunjin. meskipun ia marah pada Chan, tetap saja ia butuh makan.

hyunjin duduk di sebelah Chan dengan wajah cemberut. Senyum terus terusan merekah di bibir Chan.

"Aku ga makan daun bawang" Ujar hyunjin.

"sini aku ambil, penjual nya lupa kali" cekatan sekali tangan Chan memindahkan daun bawang tersebut ke mangkok miliknya.

setelah mengambil sendok, hyunjin langsung saja menyuapkan kedalam mulutnya tanpa meniup terlebih dahulu.

"awh panas!!" Mulut hyunjin terbuka, matanya memerah menahan panas.

"lepeh sayang sini!" Chan menadahkan tangan.

bukan nya melepehkan makanan tersebut, hyunjin malah diam saja melihat bangchan yang panik karena dirinya.

"lepeh astaga hyunjin!" Bentak Chan, dengan tidak sabaran dia langsung membuka mulut hyunjin. yang di buka mulut nya pun mau tak mau harus segera melepehkan.

"Mulut kamu gapapa?" Tanya Chan sambil membuang bubur yang tadi dari mulut hyunjin ke tisu.

"panas chann merahh kayaknyaaaa" rengek hyunjin.

"coba sini aku liat" hyunjin langsung saja menjulurkan lidahnya untuk di cek.

"iyaa merahh" Chan mulai meniup lidah hyunjin.

yang di perlakukan pun bersemu merah, matanya tidak fokus harus melihat ke arah mana karena wajah keduanya sangat dekat.

Bukannya diam, hyunjin malah mencium bibir Chan dan melumat nya kasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] boyfriend chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang