'| 6

23 4 0
                                    







- janlup vote,,










________________________________

Hujan mereda, awan keabuan pekat itu berganti menjadi putih seperti biasanya, langit biru terlihat jelas lebih dari hari-hari lain.

 
'ah... sudah reda...'

   "... Hujannya berhenti.."

   Ketiga orang itu menatap langit, melihat bentangan biru yang luas diatas.

 "habis ini.. gimana ?"

    " Yah.. tapi dengan begini, kita sudah tidak bisa bersembunyi lagi."


  " ..Hebat juga ya kalian.. padahal petunjuknya sekecil itu."

  Dan akhirnya.. dia siuman juga.


_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _



  " Kuberi kalian bertiga 10 miliar poin."

   "Senku..? kau--"

  " SENKUU!!"

  Tanpa basa-basi lagi, Taiju menekan tubuh Senku padanya, lelaki yang dipeluknya itu tertekan. Senku menendang kasar Taiju.

  " Tak hanya saraf servikal ku yang hancur, tubuhku juga bisa tahu! kau ini mau kubunuh ya!?"

Taiju tepar ditanah, sementara Senku masih terengah-engah sehabis pelukan tadi. Yuzuriha menatap ilmuwan muda tersebut.

  " Haah... Jangan berterimakasih padaku tiap saat.  pun sebaliknya, aku sendiri juga takkan bilang."

  "..kami tahu... Selamat datang kembali, Senku."
   Ucap Yuzuriha dengan ekspresi bersyukur. Ikemi mendesah lega, lega karena lelaki arogan itu tidak jadi mokad. Tapi mungkin rasa jengkelnya akan segera kembali.

  "Jadi, sekarang kita harus menyusun rencana, bukan? Jika tidak, Tsukasa akan menangkap kita."        sahut Ikemi.

  " Tentu saja.. akan kupikirkan."  jawab Senku.

   Keempat orang itu mengobrak barang-barang yang mereka bawa sebisanya ketika lari dari Tsukasa. Yuzuriha menyobek kain yang membawa beberapa wadah, menyobeknya menjadi kain berbentuk persegi panjang.

   "Ogawa-san, lagi apa?"
  Ikemi menolehkan kepalanya, melihat Yuzuriha.

  Kain itu bermotifkan beberapa bentuk seperti bintang, hampir ada di seluruh permukaan kain. Juga sebuah persegi panjang yang salah satu ujungnya lancip-tumpul, jadi terlihat seperti roket.

   "Oh... Ini, sudah mirip roket belum?"

  "Roket..?"    Ikemi mengamati.

   " Wah banyak bintang!"

  Taiju berkomentar, si Ilmuwan lobak melihat kain tersebut, dengan wajah tidak peduli nya.

  "Semili pun tidak mirip."

  Yuzuriha berdiri sambil membawa kain tersebut, juga mengambil sebatang kayu. Mengikatkan kain itu di leher Senku, juga ikatannya di kayu.

Dr. STONE - ↳Together [] : "I just want to be with you all"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang