BAB 3 : KITA BENAR BENAR ASING?

29 14 0
                                    

ISTIRAHAT LAH, KETAKUTAN MU TELAH TERJADI.

...🩵...

Berawal dari berhari hari tak bertemu, tak sadar sekarang semester pertama sudah berlalu. Tak tau lagi sudah berapa bulan kita tak saling bertemu disekolah ini, entah selalu kemana kau saat jam istirahat, mungkinkah kau selalu bersembunyi didalam kelas mu agar tidak bertemu denganku?.

Aku menghela nafas panjang aku kangen dengan Putra sangat kangen, tapi, apakah dia juga merasakan hal yg sama?.

...🩵...

"ZIAAA SINII CEPATTT, BURUUU." Teriak Resya.

"Hah kenapa dah, malas gue keluar kelas gak ada gunanya kalau gak ketemu dia."

"nah itu makanya cepat kesini, liat siapa yg berjalan kesini."

"siapa kalau bukan hati es gak mau gue." "Hah hati es? hati es siapa?" tanya Resya bingung.

"PUTRA LAH SIAPA LAGIII!!." Teriakku sekencang mungkin.

Saat itu kelas lagi kosong semua murid sedang memperjuangkan haknya, yaps mereka semua berada di kantin.

"WOYY JANGAN KERAS KERAS."

"emang napa sihh, toh orangnya gak ada disini."

"gue diem gue diem," kata Resya seolah menutup mulutnya.

Tiba tiba ada seseorang lewat didepan koridor kelas, dia melihat kearah ku yang sedang berada didalam kelas, lalu dengan cepat membuang pandangannya kembali. Aku seketika tersentak kaget karena orang itu adalah hati ess, yahhh orang itu adalah Putra.

"yaelahh dia pasti udah dengar semuanya, lo sih sya gak bilang kalau dia jalan kearah sini."

"kan dari tadi gue bilang dia lo sih gak mau dengerin gue."

"AHH HARUS DITARUH DIMANA LAGI MUKA GUEEHHH."

...🩵...

Wajahmu yang melihat kearah ku saat itu sangat ku ingat dengan jelas, bibirmu yang tak naik membentuk sebuah senyuman barang sedikit saja serta sorot mata yang sulit diartikan.

Hari hari berikutnya terjadi seperti biasanya tugas yang sangat banyak, aku yang tak bertemu denganmu, blokiran nomorku uuga tak kunjung kau buka. Setiap hari aku selalu berharap itu semua hilang saja, agar aku tak perlu mengerjakan tugas, bisa bertemu denganmu, serta bisa chatan denganmu seperti dulu lagi. Tapi itu semua hanyalah hayalanku semata.

...🩵...

Setelah pertemuan yang cukup memalukan itu aku tak lagi bertemu dengan Putra sampai dengan hari ini, hari dimana kita semua melaksanakan ujian akhir.

Mimpi yang dulunya kita sudah bayangkan begitu lama untuk kuliah di kampus yang sama, sepertinya tidak mungkin terjadi, melihat keadaan kita yang sudah tak saling bertegur sapa lagi membuatku semakin yakin tentang itu.

"Putra hari kelulusan sudah dekat apakah kau tak ingin kembali?, aku harap kau bisa kembali sebelum hari kelulusan tiba agar mimpi kita berdua bisa terwujud."

HATI ESS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang