BAB 6 : MASALAH BARU?

18 7 0
                                    

Kita memang di takdir kan untuk bertemu
Tapi bukan untuk bersatu

~~~Ziavana Argantara~~~
...♡♡...

Sedari tadi aku tak bisa untuk relax, aku tak bisa mengistirahatkan pikiran ku karena jawaban dari Rektor.

Sedari tadi aku hanya ingin istirahat dari semua rasa capek, aku hanya ingin istirahat tapi kenapa benda persegi panjang itu tak berhenti untuk berdering, seolah ada puluhan pesan dan telfon yang dikirim, aku tak tau dan tidak ingin tau siapa orang itu bahkan kalau Putra sekalipun, aku hanya ingin istirahat.

Tapi sepertinya kali ini hatiku dan pikiranku memiliki keinginan yang berbeda, hatiku ingin tau siapa orang itu tapi pikiranku seolah menentang.

Akhirnya aku mengambil benda pipih itu dan melihat siapa orang itu, orang yang tak berhenti menggangguku, yang ternyata semua puluhan pesan dan telfon yang tak membiarkanku untuk istirahat itu dari Aresya. Dia pasti sangat khawatir karena aku hari ini tak masuk kelas sama sekali. Setelah aku keluar dari ruang Rektor aku tak masuk kelas aku lebih memilih untuk ke parkiran dan ingin segera pulang.

Telfon dari Aresya akhirnya aku angkat, sungguh ingin meledak telinga ku ketika baru saja menjawab telfon itu.

"ZIAAAVANAAA KAMU KEMANA SIHHH KOK GAK MASUK KELAS? TADI KATANYA CUMA MAU KE RUANG REKTOR KOK SAMPE GAK MASUK SEHARIAN!!!." Teriak Aresya dari seberang sana.

Sumpah apakah dia pikir aku tuli sampai dia harus berteriak sekeras itu.

"Apa sih Sya aku cuma udah pulang aja makannya gak masuk, mwehehe jangan marah yaahhh." Jawabku seolah tak terjadi apa apa, agar Aresya tak khawatir lagi.

"Kok pulang gak bilang bilang sih, terus kenapa kamu pulang?" Jawab Aresya yang masih saja bertanya dengan nada yang sedikit berteriak.

"Itu tadi aku agak gak enak badan jadi aku pulang, aku juga udah minta izin sama dosen yang masuk hari ini kok tenang aja." Jawabku yang tentu saja berbohong, karena fakta nya aku tak sakit sama sekali.

"IHHH SAKIT KOK GAK BILANG AKUU, KAMU SAKIT APA? UDAH KEDOKTER? AKU KESANA YAA." Jawab Aresya yang lagi lagi dengan nada berteriak bahkan lebih keras dari sebelumnya.

Bagus sekarang Aresya akan datang dan akan mengetahui kalau aku berbohong.

"Ehh gak usah Sya aku udah agak enakan kok." Jawabku dengan cepat karena panik.

"Telat, aku udah di depan rumah kamu, bukain gihh." Jawab Aresya yang suaranya sudah terdengar diluar sana.

Tanpa menjawab lagi aku langsung keluar dan membuka kan pagar yang tertutup rapat agar Aresya bisa memasukkan mobilnya ke dalam garasi.

"Astagfirullah kok mata kamu sembab gitu ihh terus kenapa kamu gak masuk." Kata Aresya setelah keluar dari mobilnya.

"Ehh aku gak papa kok tenang aja aku tadi cuma gak enak badan aja jadi aku pulang lebih awal mwhehehe." Jawabku sedikit cekikikan seolah baik baik saja untuk menyembunyikan semua rasa sedihku.

"Kamu kelihatan capek sama bete gitu kita jalan jalan yuk, kita ke pantai liat sunset kamu suka sunset kan?" Balas Aresya yang langsung menarik aku masuk ke dalam mobilnya.

HATI ESS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang