Ya sudahlah mau gimana lagi, gak semua hal harus sesuai ekspektasi.
~~~Ziavana Argantara~~~
Hari ini tepatnya tanggal 27 April pukul 06:00. Hari terlihat masih sangat pagi, matahari juga belum naik sepenuhnya. Tetapi halaman kampus sudah terlihat ramai dipenuhi oleh para Mahasiswa serta Dosen yang memiliki jam Matakuliah pagi.
Ziavana dan Aresya juga hadir di tengah tengah ramai-nya Mahasiswa, sebenarnya mereka tidak biasanya datang cepat apalagi sepagi ini. Berhubung karena ada suatu hal yang harus mereka lakukan, makanya mereka datang lebih cepat.
"Jadi bagaimana pak? apakah dia bisa masuk kuliah lagi?" tanya Ziavana yang tak sabaran.
"Sebenarnya bisa nak, tapi sesuai rumor yang beredar, bapak tidak yakin dia akan sanggup membayar SPP bulannya, ditambah lagi SPP bulan-bulan kemarin yang ter tunggak." Jawab Rektor yang duduk tepat di depan mereka berdua.
"Saya yang akan membayar nya pak, saya akan membayar lunas semua tunggakan nya." Jawab Ziavana spontan.
Mata Aresya membelalak, bagaimana tidak sahabatnya sampai melakukan hal ini demi cowok yang belum tentu ingin berkuliah lagi.
"Bisa saja, tapi maaf sebelumnya kamu apanya Putra Targantra yaa?"
"Ziaa kamu gila? itu gak sedikit loh? emang dia juga mau kuliah lagi? mending pikirin mateng-mateng deh." Sela Aresya yang tak bisa menahan lagi untuk tak angkat bicara.
"Sya diam dulu yaa," jawab Ziavana tenang.
"Baik pak, saja dulu adalah sahabat-nya Putra, orangtua saya juga dekat dengan beliau. Tapi beberapa bulan terakhir ini dia menjauh dari saya serta orangtua saya pak." Lanjut Ziavana.
...♡♡...
"Baik terimakasih banyak bapak." Ucapku sambil berdiri dari tempat duduk, bersama Aresya yang masih dengan ekspresi tidak percaya dengan apa yang aku lakukan.
"Senang bisa membantu nak." Balas Rektor yang juga ikut berdiri.
Ketika hendak keluar, tepat di depan pintu kami bertemu dengan cewek yang kelihatannya judes dari tampang wajahnya. Bahkan saat aku tersenyum untuk menyapanya, jangankan membalasnya- menoleh ke arahku saja dia tidak melakukannya.
Wajahnya kelihatan tidak asing, tapi apakah aku pernah bertemu dengannya? sepertinya iya tapi dimana.
Ditengah lamunanku tiba-tiba Aresya nyeletuk "Zia ke kantin yuk kita kan gak punya kelas hari ini."
Aku tak menjawabnya karena terlalu sibuk dengan lamunanku sendiri. Tiba-tiba saja diriku sudah berada di tengah tengah kantin yang penuh dengan Mahasiswa kelaparan.
"Eh? Sya kok udah di kantin? tadi bukannya masih di depan ruang Rektor ya?" tanyaku kaget, pasalnya rasaku tadi masih berada di depan ruang Rektor.
"Gini nih kalau kebanyakan ngelamun, tadi aku ajak ngobrol juga diam aja, ckckck." Jawab Aresya sambil menggelengkan kepalanya.
"Eh iya kah? mwehehe maaf yaa." Balasku sambil cekikikan.
"Emang mikirin apa sih Zia? mikirin perbuatan kamu yang tadi?" tanya Aresya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATI ESS?
Random...🩵.. Hadirnya seorang adik kelas membuat Putra jatuh cinta kepadanya sampai lupa dengan Ziaa sahabatnya sendiri, bahkan menjadikan Ziaa sebagai alat kasmarannya. Sebagaimana biasanya persahabatan antara cewek dan cowok tidak akan jauh dari perasa...