BAB 5 : AKU TIDAK AKAN MENYERAH

24 12 2
                                    

Jika aku tidak bisa mendapatkanmu kembali secara diam diam, maka aku pastikan aku akan mendapatkanmu kembali secara ugal ugalan.

~~~Ziavana Argantara~~~

Hari ini aku sangat bersemangat untuk kekampus karena ada sebuah ide yang tiba tiba entah dari mana muncul di otak ku. Dengan sangat terburu buru aku datang ke kampus karena ingin Aresya ikut denganku untuk melakukan ide yang sangat brilian ini.

 Ide apa itu? kita lihat saja nanti.

...♡♡...

"AAAARRREEESSSYYYAAAAAA!!!!!!!" Teriakku ketika melihat Aresya ditaman kampus.

Aresya hanya berbalik melihat kearahku tapi tidak menjawab apapun, wajahnya pun terlihat sedikit berbeda mungkin dia saat ini sedang marah? atau kesal? entahlah.

"Gak malu kah teriak teriak gitu?, dilihat banyak orang tau gak!" Lanjut Aresya tenang tapi tegas- ketika aku sudah sampai didepan nya.

"Ya maaf aku kan bersemangat, ohh salah sangat bersemangat." Jawabku seolah mengangkat tangan agar terlihat kuat.

"Udah? sekarang ayo masuk kelas." Balas Aresya ketus sambil berjalan kearah gedung kampus.

Kelihatannya saat ini dia tidak terlihat senang, Aresya memang agak tegas tapi tidak biasanya dia seperti ini.

"Kok masuk kelas? kan masih beberapa jam lagi, lagian aku juga mau bilang sesuatu." Timpalku sambil bertingkah seperti pickme.

Aresya seketika berhenti sepertinya dia tertarik dengan apa yang ingin aku katakan.

Aresya berbalik dan menatap ku seolah aku sudah berbuat salah.

"Jangan bertingkah kek gitu bisa gak? apa yang ingin kamu katakan Ziavana Argantara?!!" Kata Aresya seolah menekan saat menyebut namaku.

"Mwehehe tapi jangan marah yah, eh nanti aja deh kamu keliatan enggak senang."

"Sekarang Ziavana!!"

"Iya iya tapi jangan marah yaa."

"Kita pindah kampus yaa." bisikku sambil tanganku memohon.

"APA KAMU GILA HAH, GAK!! AKU GAK MAU!!"

"Ehh tadi bilang bikin malu kalau teriak teriak, sekarang malah kamu yang teriak."

Aresya seketika menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Apa tadi? pindah kampus? kamu gila? ngapain? terus pindah kemana? kenapa tiba tiba?"

"Pelan pelan Sya aku gak bisa jawab kalau kamu tanya sebanyak itu dengan cepat." Jawabku kewalahan menjawab semua pertanyaan spontan yang diberikan Aresya.

"Kita pindah kampus, kita pindah kampus yang sama dengan Putra, aku gak bisa jauh dari dia mwheheh, tenang aja nanti ayah aku yang ngatur semua kepindahan kita berdua." Lanjut ku menjelaskan semuanya.

"Iya tau ayah kamu pasti mudah pindahin kita berdua, tapi kita udah mau semester 4 Zia lagi pula emang kamu mau jadi adek tingkatnya apa?"

HATI ESS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang