4

396 26 0
                                    

hari ini, gue sama dicky udah balik dari tasik, dan udah sampai di tangerang, tepatnya di kostan.

"haus, air minum tadi kamu taruh mana?"

masih rada aneh, kok dia masih pake aku-kamu? sedangkan kita udah keluar dari perkampungan.

"aku tinggal di mobil"

"astaga, aku tau kamu ga simpen air di kulkas kan?"

gue cuma nyengir.

"kok masih pake aku-kamu?"

dia langsung natap serius ke arah gue.

"aku mau kita ubah panggilan"

gue cuma anggukkin kepala denger ucapan dia. walaupun merasa sedikit aneh, tapi gue gamau ambil pusing, ini bakal buat gue sama dia semakin erat dan semakin nempel.

tring~ tring~ tring~

hp gue bunyi, langsung buru buru angkat.

"halo bun, kenapa?"

yap, dari bunda.

"oiya, aku lupa bawa, nanti aku ambil deh agak maleman"

bunda kasih tau gue kalau ipad gue ketinggalan di rumah.

"iya bun nanti aku minta anter sama dicky"

dicky yang namanya disebut langsung nengok dan angkat satu alis.

"iya bun, dadahh"

tut~

telfon mati, hp langsung gue matiin, dan dicky masih natap gue seakan akan ngomong "kenapa?"

"ipad aku ketinggalan, bunda mau kamu yang anter aku ambil ke rumah"

"oke, baby"

"jam 8 malem ya"

dia cuma manggut manggut aja.

sekarang jam 15:00

dicky naik ke atas kasur, dan dia tepuk tepuk kasur disamping dia, seakan akan nyuruh gue buat tiduran juga.

gue cuma senyum, tanpa basa basi gue langsung menempatkan diri gue tidur diatas kasur tepat disamping dicky.

dicky meluk gue dari belakang dan menghela nafas sebentar sampe akhirnya dia tidur, hembusan nafasnya kerasa di tengkuk leher gue.

emang boleh ya, temenan tapi bersikap kaya gini?

menurut kalian gimana?

19:45

"cepetan!"

"iya sabar kenapa si, aku lupa taro kunci mobil dimana tadi"

dicky lagi sibuk obrak abrik meja belajar buat cari kunci mobil yang dia pun lupa entah taruh dimana.

"coba inget ing—"

"ketemu!"

ternyata digantungin dibelakang pintu tempat gantungan baju :)

"biasa banget apa apa suka lupa"

dia cuma nyengir nunjukkin gigi nya yang rapi.

"yu otw"

dia langsung keluar kamar kost, dan langsung kunci pintu.

sampai di mobil kita banyak ngobrol sepanjang perjalanan, ga pernah habis topik, dicky anaknya hyperactive, bener bener se periang itu.

"bun, ini gerbang di kunci, pak dadang ga masuk kerja emang?"

gue telfon bunda karena gue nyoba buat teriakin nama pak dadang (security) tapi gada respon sama sekali, sedangkan gue ga punya kunci cadangan gembok gerbang.

Sahabat kok gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang