Selamat membaca!
Alan membuka kenop pintu unit kost nya, disana sudah ada Dicky yang tengah berdiri dan menatapnya sedih.
Alan yang melihat itu lantas memberikan tatapan bingung, ada apa dengan manusia itu?
Tiba-tiba Dicky memeluk tubuh Alan dengan sangat erat, Alan terkejut.
"Dicky kenapa?"
Hanya itu yang ada dibenak Alan, terus-terusan bertanya apa yang terjadi.
"Kamu kenapa?" Tanya Alan.
Dicky terus memeluknya dengan erat dan mengelus punggung milik Alan.
Alan mendapatkan perlakuan seperti itu lantas membalas pelukan yang Dicky berikan.
"Aku minta maaf, bener-bener minta maaf, aku ngelakuin kesalahan yang bener-bener diluar kendali aku." Jelas Dicky sambil memeluk Alan.
Dicky melepaskan pelukan itu, lalu menangkup kedua pipi Alan, menatap mata Alan dengan sangat lekat.
"Maaf, aku ga suka situasi kita ribut kaya gini." Lanjut Dicky.
Alan menganggukkan kepalanya, kemudian tersenyum melepas pelukan tersebut.
Dicky menatapnya bingung, mengapa Alan melepas pelukan tersebut, biasanya ia tidak pernah menolak untuk dipeluk.
"Sebenernya kamu terserah mau lakuin apapun, aku ga mau terkesan membatasi pergerakan kamu karena aku pun cuma sahabat kamu, aku cuma pengen kamu jauh dari hal yang buat hidupmu rugi." Ujar Alan kepada Dicky yang masih menatapnya bingung.
Sebetulnya Alan ingin mengatakan bahwa mulai detik ini mereka berdua harus bersikap layaknya seorang dua pria yang bersahabat. Bukan seperti pasangan. Tapi ia merasa berat dan tidak enak hati, karena kondisi Dicky juga seperti orang yang kacau.
"Makasih karena kamu sempet ingetin aku tapi ga aku gubris." Ucap Dicky.
Alan hanya membalas dengan anggukan kecil, lalu melenggangkan kaki pergi dari hadapan Dicky.
Alan membuka semua pakaiannya dan memakai handuk, disaat itu Dicky merasa suhu tubuhnya memanas seketika, seperti gelisah melihat tubuh Alan yang sangat mulus dan bersih.
Sosok Alan hilang dipandangan Dicky karena Alan sudah memasuki kamar mandi.
oOo
Ting! Ting! Ting!
Bunyi notifikasi pesan dari ponsel genggam milik Alan berbunyi 3 kali berturut-turut.
Dicky tidak sengaja melihat lockscreen ponsel genggam Alan yang menyala karena ada pesan masuk.
Disana ia merasa ditikam, karena lockscreen ponsel Alan sekarang sudah tidak lagi foto dirinya dengan Alan, tetapi sudah jadi foto Alan di pantai.
Dicky merasa semakin ada yang tidak beres dengan Alan, ia memang sering bertengkar dengan Alan dari hal kecil sampai dengan hal yang besar sekalipun. Tapi, Alan tidak pernah sebegininya.
Karena rasa penasaran Dicky memuncak, ia berniat untuk mengecek ponsel milik Alan. Ia mengetahui passcode nya, ketika ia masuka tetapi gagal, berarti itu tandanya Alan sudah mengganti password miliknya.
Dicky semakin dibuat berpikir apa yang sebetulnya terjadi, kesalahan ia hanya bersetubuh dengan pacarnya, dan memang seharusnya itu bukan urusan Alan juga, kenapa dia sebegitu marahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat kok gitu?
Romance#TrueStory (diadaptasi dari cerita dan karakter nyata, hanya ditambahi bumbu pemanis). Apakah kalian percaya bahwa ada pershabatan yang tidak menggunakan hati? Announcement! Cerita ini bergenre LGBT, bagi yang tidak suka dengan genre seperti ini bis...