Mata Teodore perlahan terbuka. Kepalanya terasa pusing dan tubuhnya lelah. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, melihat sosok Lyn yang tidur di pelukannya.Kenapa wanita itu ada di sini?
Manik mata Teodore menangkap tanda cekikan di leher Lyn yang langsung membuatnya terduduk.
Selimut yang awalnya menutupi badan keduanya pun tersingkap dan Teodore sadar bahwa dirinya bertelanjang bulat.
Matanya kembali melihat tubuh Lyn. Ada bekas kemerahan di pergelangan dan beberapa bagian lainnya.
Teodore memegang kepalanya, mencoba mengingat apa yang terjadi. Dan ia hanya ingat bahwa Riel mengambil tubuhnya semalam.
Sialan!
Teodore turun dari tempat tidur dan mengambil bathrobe. Pria itu segera memakainya dan keluar kamar.
Tepat saat ia membuka pintu, Erwin telah berdiri di depan pintu, seakan menunggu Teodore untuk keluar.
"Bagaimana perasaan Anda?" Tanya pria berwajah serius itu.
Mata Erwin tanpa sengaja melihat ke dalam, ke arah Lyn yang masih berbaring di atas ranjang.
"Kenapa dia ada di sini?" Tanya Erwin.
Semalam adalah masa yang krusial untuk Teodore dan tak ada siapapun yang berani mendekati sosok Teodore saat menjadi Riel.
Karena Riel suka melukai dan menghisap jiwa seseorang. Ia sering kabur dari balkon dan mencari mangsa di luar sana.
"Panggil dokter dan periksa dia." Ucap Teodore sebelum meninggalkan Erwin dengan wajah kusam.
Teodore terlihat tak menyukai keadaan yang ada. Satu-satunya hal yang di luar kendalinya adalah sosok Riel yang ada di tubuhnya.
;;
Erwin dan Yuri berdiri di belakang dokter yang sedang memeriksa Lyn. Keduanya terlihat tak begitu berharap dengan keadaan Lyn.
Riel suka memakan jiwa makhluk lain dan sebagian besar di antara mereka tak selamat.
"Keadaannya cukup parah. Tapi dia masih hidup." Ucap sang dokter. "Karena dia seorang vampir, luka di tubuhnya akan cepat sembuh." Dokter itu beralih menatap Yuri.
"Sebaiknya Anda segera membersihkan tubuh bawahnya. Saya melihat banyak sperma yang menggenang." Dokter itu melihat keduanya dengan serius. "Apakah Riel yang melakukannya?"
Erwin mengangguk kecil, mengiyakan pertanyaan sang dokter.
"Tubuh Riel adalah tubuh pangeran. Jadi sperma mereka sama. Saya sarankan setelah sadar segera beri dia obat. Saya yakin kerajaan ini tak ingin memiliki penerus dari seorang vampir."
Dokter itu undur diri setelah berjanji akan segera mengantarkan obat yang Lyn butuhkan.
Yuri menoleh ke arah Erwin. "Kau tidak keluar?"
Mendengar pertanyaan itu, Erwin pun segera keluar. Sedangkan Yuri dibantu maid lainnya segera membersihkan tubuh lyn.
Selama hidupnya, Yuri tak pernah berpikir bahwa dirinya akan memandikan tubuh seorang vampir.
;;
Hari sudah mulai gelap saat Teodore kembali setelah menenangkan diri. Ia membuka pintu kamarnya dan melihat Lyn masih terlelap di ranjangnya namun dengan keadaan yang lebih baik.
Teodore melangkah mendekati Lyn yang terlihat pucat.
"Aku kira aku sudah mati." Ucap Lyn yang masih memejamkan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blood and Soul
Фэнтези⚠️ 18+ Mengandung adegan dewasa dan kata kasar. . . Pertikaian antara bangsa telah lama terjadi. Sebagai pangeran demon, Teodore berambisi untuk menjadikan bangsa demon menjadi yang terdepan. Di tengah kegiatannya, tanpa sengaja ia bertemu dengan Ly...