"kakak?" Tanya Chiba
"apa?" Nacht menjawab
"tadi aku dapet tim baru" Ucap Chiba
"iya keren" Nacht menutup rapat pintunyaChiba menghela nafas karena kakaknya tidak pernah peduli tentangnya, rasanya bahkan seperti dia tidak menganggap Chiba ada.
Dia adalah Chibaru Hinata, anak kedua dari Viennette Faust. umurnya 6 tahun dan dia baru saja masuk ke sekolah khusus di Kyushu.
Ulangan selanjutnya adalah menjaga sebuah Vision dari tim lain. keesokan harinya, dia bergabung dengan timnya yang berisi 4 orang. Shiga,Mike,Ivy, dan dirinya. namun, mereka sangat susah untuk bermain jujur. itu membuat Chibaru resah. mereka sangat licik dan susah untuk diatur, akhirnya Chiba hanya berjalan sendirian.
saat Chiba berjalan sendirian, dia dikepung oleh Tim 3. Dengan keahlian yang dia punya,dia berhasil mengalahkan 2 dari mereka dan hanya tersisa 1. Anak laki-laki berambut pirang dan bermata biru.
Anak laki-laki itu menggunakan jurus anginnya untuk melempar Chiba jauh. Chiba terpental dan kepalanya terasa sakit, disitulah dimana kekuatannya mengalami kesalahan. Anak laki-laki itu menghilang secepat angin dan menodongkan pedangnya ke leher Chiba. "Menyerah atau ikut tim gua?" dengan tangannya yang sudah gemetar karena kelelahan dan nafasnya yang susah diatur.
"apa untungnya?" Chiba dengan dinginnya mengatakan itu sambil menatap anak itu dengan tajam. Anak laki-laki itu kemudian menggores pedangnya ke pipi Chiba sehingga timbul luka yang mengeluarkan darah. "tim lu ninggalin juga kan?" Ucap anak laki-laki itu. Chiba menendang perutnya sampai ia mental menghancurkan 3 pohon dibelakangnya. "ga butuh" Ucap Chiba saat dia menarik pedang anak itu dari kejauhan, luka yang digores oleh anak itu pun langsung sembuh saat Chiba menjilat darahnya sendiri.
'SIALAN MALAH HEALING' Ucap batin anak itu yang kelelahan. rasanya mau pingsan.. Chibaru pun mengangkat pedangnya dan mengalirkan kekuatannya pada pedang, mengayunkan pedang itu dan memotong pohon dibelakang anak itu dengan mudahnya. Anak itu berusaha menghindar terus menerus karena energinya telah habis.