9. aku, kamu, kita yang dulu...

3 1 0
                                    

Tulisan Lavera

      

       Aku, Kamu, Kita. Yang dulunya saling berjanji untuk selalu bersama. Yang dulunya saling berjanji untuk saling melengkapi. Yang dulunya saling percaya. Kini berpisah tanpa ada alasan yang pasti.

      Kisah kita terbilang singkat. Berawal darimu yang penasaran dengan ku lalu mencari tau tentang diriku. Betapa indah nya kisah kita yang dulu, menertawakan hal konyol yang sebenarnya tidak ada yang lucu.

      Selama ini kita berjuang bersama-sama membangun sebuah cerita yang indah. Siapa sangka jika perjuangan itu telah berakhir seiring berjalannya waktu. Siapa sangka cerita kita yang sudah ku tulis seindah mungkin, memiliki akhir cerita sesakit ini. Apa yang perlu di sesali? Semua telah berjalan sesuai garis yang telah di rencanakan Tuhan. Kita hanya bisa menjalankan rencananya dan melaksanakan yang seharusnya di rencanakan. Kau hancur, akupun juga hancur. Kau sakit, begitu juga aku. Kita sama-sama sakit akibat skenario yang telah kita rancang berdua.

      Kita benar-benar berpisah sekarang? Kita benar-benar sudah tidak ada hubungan lagi? Kita benar-benar tidak bisa kembali? Dulu kita indah, ya. Seperti seakan-akan kita adalah orang yang paling bahagia, padahal kita sama-sama memendam luka. Kau luka lama, sedangkan aku mempunyai trauma yang akan abadi selamanya. Karena kamu, aku perlahan bisa melupakan trauma itu, walaupun dengan menganggap diriku adalah orang yang paling kotor.

       Kamu tau Medusa trauma? Itu adalah trauma yang aku alami selama ini. Lalu dirimu hadir dan menyembuhkan trauma itu. Aku telah berhutang Budi padamu, tak tau lagi apa yang harus aku katakan. Entah hanya dengan ucapan terimakasih.

       Orang-orang mengira hubungan kita berjalan sempurna. Namun mereka tidak mengetahui yang sebenarnya. Karena ucapan ku yang sangat lancang malam itu, yang pasti akan menyakiti hati mu. Maafkan aku, akupun tidak bermaksud begitu. Maafkan aku yang telah membuat hatimu sakit. Aku harap kau tidak melupakan ku yang telah menyayangi mu sepenuh hati. Yang selalu menemanimu ketika kau merasa sendiri. Dan aku yang juga selalu mengobati luka hati.

       Aku telah berhasil menjadi pemenangnya. Menjadi satu-satunya di hidupmu. Namun, sosok wanita bajingan itu dengan tidak tau dirinya menghancurkan hubungan kita yang semula baik-baik saja. Aku membencinya, tapi belum tentu kau juga merasakan hal yang sama. Dia datang dengan beribu alasan agar dirimu kembali lagi padanya, dan dengan demikian kau menolak. Aku bangga memilikimu saat itu. Sangat bangga. Kau menyempurnakan kebahagiaan ku. Kau menyembuhkan luka ku. Kau mengobati rasa trauma ku. Kau selalu merindukanku. Akupun juga merindukan mu. Kita sama-sama merindu. Tapi tidak pernah bertemu.

       Kisah kita sementara, tetapi aku akan mengenang nya selamanya. Kisah kita bukan hanya sekedar jatuh cinta. Namun, kita mempelajari apa itu arti cinta sesungguhnya. Arti sabar yang sesungguhnya. Arti sayang yang tulus sesungguhnya itu seperti apa. Dengan kesabaran yang kau miliki, kau dengan hati-hati menjelaskan satu persatu kepada wanitamu, yaitu aku. Sekalipun kau tidak pernah memarahiku, katamu takut jika aku menangis. Memang benar, wanitamu ini selalu menangis jika sakit hati. Tetapi bukan berarti selalu menangis saat kau marahi. Jika salah tegur dengan baik, itu saja.

      Kau mampu menjaga intonasi suara mu saat berbicara kepada orang, dan berada di dekatku. Sama sekali aku tidak pernah mendengar suara bentakan mu. Walaupun aku tau, di hatimu tersimpan rasa marah yang ingin kau keluarkan. Tetapi kau tidak bisa melakukan itu, karena ada aku.

        Satu hal saja, aku minta, jangan pernah melupakan wanita yang pernah menjadi satu-satunya di hidup mu. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali mengabari ku. Jangan pernah lupa bahwa aku yang selalu ada untuk mu. Itu saja. Aku minta kau jangan lupakan kenangan kelam saat kita bersama, walaupun kita jarang  berjumpa.

       Terimakasih sudah pernah ada, dan sama-sama merangkai cerita indah..

       Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, di mana, kita sudah tak lagi saling mengenal dan bertukar kabar...

-22 April 2024-

Aku Rapuh ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang