CHAPTER 3

575 34 0
                                    


Mereka ramai memberikan selamat tanpa melihat sepasang retina ku yang telah tertutup sayu dalam sendu.

-Azzalea Syafa Lorenza

°°°

10 April 2023

Dekorasi pelaminan warna putih yang elegan lengkap dengan hiasan bunga berwarna warni menambah keindahan ruangan.

Bilal dengan gagahnya memakai jas putih lengkap dengan peci. Begitu juga Lea yang sangat anggun mengenakan gaun pengantin putih layaknya seorang putri kerajaan.

 Begitu juga Lea yang sangat anggun mengenakan gaun pengantin putih layaknya seorang putri kerajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah kita langsung saja mulai akad nikahnya." Ucap Bapak penghulu.

"Silahkan untuk Saudara Bilal menyambut tangan Bapak Afzhal Baskoro selaku Ayah kandung dari mempelai wanita yang akan menjadi wali nikah." Sambung Bapak penghulu.

Bilal menjulurkan tangannya dan langsung disambut oleh Papanya Lea.

Papa Afzhal mendekatkan mulutnya ke mikrofon dan mengucapkan nya dengan lantang. "Bismillah hir-rahman nir-rahim, saudara Bilal Abidzar Ar-Rasyid saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak kandung saya Azzalea Syafa Lorenza dengan mas kawin uang sebesar 5 juta rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيْجَهَا عَلَى الْمَهْرِ الْمَذْكُوْرِ وَرَضِيْتُ بِهِ وَاللهُ وَلِيُّ التَّوْفِيْقِ

Bilal juga ikut mendekatkan mulutnya ke mikrofon, menjawab ucapan Papa Afzhal dengan lantang. "Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."

"Bagaimana para saksi, SAH?" Tanya Bapak penghulu.

"SAH."

"Alhamdulillah!" Sambung Bapak penghulu.

بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكما في خير

Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a baina khuma fi hoir.

Artinya: semoga Allah memberikan keberkahan padamu dan mengumpulkan kalian pada kebaikan.
(H.R Abu Daud no 2130 dishahihkan Al Albani dalam shahih Abu Daud)

Bilal mendekati Lea dan memegang ubun ubun istrinya. Tanpa sadar air matanya juga ikut menetes di kedua pipinya.

اللهم اني اسالك من خيرها وخيرماجبلتها عليه، واعوذ بك من شرها وشرما جبلتها عليه.

Allahumma inni as aluka min khoiriha wa khoirima jabal Taha 'alaih, wa a'udzu bika min syarriha wa syarrima jabaltaha 'alaih.

Artinya: Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabi'atnya yang ia bawa, aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabi'at yang ia bawa.
(H.R Abu Daud no 2160 dan Ibnu Majah no 1918).

Acara pernikahan berlangsung dengan hikmat dengan dihadiri keluarga dan teman terdekat, semua orang terlihat sangat menikmati acara tersebut dan menikmati makanan yang telah dihidangkan.

Lea terkejut melihat Flora dan Angel datang, padahal Lea sama sekali tidak memberi tahu kedua temannya kalau hari ini dia akan menikah.

Angel langsung berjalan menghampiri Lea. "Kok lo nggak ngasih tau kita, Kalau lo mau nikah?"

"Nanti gue ceritain." Bisik Lea.

"Ayo kita semua foto foto dulu sama pengantin, siapa tau ntar nular!" Bima membuka kamera handphone nya.

"Boleh juga tuh, ayo!" Sambung Ilham yang langsung menghadap kamera.

Semua teman Bilal dan Lea langsung mendekat untuk foto bersama.

"LANGSUNG CEKREK CEKREK AJA BISA NGGAK." Bentak Lea.

"Cepetan Bim." Ucap Deren.

Bilal mendekati istrinya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

Matanya tidak berkedip memandangi gadis cantik yang telah menjadi istirnya. Tangan kanannya mulai berlari mencari cari objek yang tepat.

"NGGAK USAH SENTUH BADAN GUE." Lea menepis tangan Bilal.

"Maaf." Bilal langsung menjauh.

"UDAH KAN?" Tanya Lea dengan tatapan sinisnya.

Bima langsung menurunkan handphone nya. Teman temannya langsung terdiam menganggukkan kepala mereka dengan lesu.

Kepalan tangan yang disimpan di bagian tubuh gadis itu dan berjalan condong kedepan. Lea langsung bergegas meninggalkan acara tersebut dengan muka ketusnya, diikuti kedua sahabatnya.

"Lea, mau kemana?" Teriak Mama Lenka.

"TIDUR." Ucap Lea.

"Tapi acaranya belum selesai kasian suami kamu." Sambung Mama lenka.

"Lea ngantuk, capek." Jawab Lea dengan singkat.

"Lea," panggil Mama Lenka dengan sedikit emosi.

"Lagian Bilal juga nggak keberatan Lea tinggal," Lea bergegas berjalan dibantu kedua temannya memegangi gaunnya.

"Udah biarin aja Ma, mungkin Lea kecapean." Ujar Bilal dengan lembut.

"Tapi dia nggak bisa seenaknya kayak gini sama kamu, dia harus bisa menghormati kamu sebagai suaminya." Tegas Mama Lenka.

"Bilal nggak papa kok Ma, nanti juga Lea bisa menyesuaikan kodratnya sebagai istri." Jawab Bilal.

"Maa syaa Allah! Nggak salah Mama pilih kamu sebagai menantu Mama." ucap Mama Lenka tersenyum sumringah.

Bilal hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Mama Lenka. Kepala berkali kali menunduk menyeka air mata yang mulai tak terbendung.

"Ayo, silahkan dilanjut lagi makan nya!" Ujar Mama Lenka.

Semua tamu melanjutkan makan mereka seolah enggan memperpanjang drama yang tak kunjung selesai.

Terlihat Papa Afzhal yang juga buru buru pergi.

Mama Lenka menghampiri suaminya keluar rumah. "Mau kemana, Pa?"

"Bukan urusan kamu," Papa Afzhal langsung pergi meninggalkan istrinya.

"Lea! Semoga nasib kamu tidak seperti Mama nak." Mama Lenka mengusap air matanya pelan.



°°°

Ketemu lagi di part selanjutnya ya!

Jangan lupa vote dan comment

Terima kasih

Love you🤍

Lentara Untuk Zaujaty [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang