CHAPTER 59

596 14 2
                                    


Sebelum luluh dengan dirimu. Percayalah, aku sempat bersikeras untuk tidak ingin jatuh cinta dengan siapapun. Jadi tolong jangan pernah kecewakan perempuan yang hidup dengan penuh luka ini.


-Azzalea Syafa Lorenza

°°°


Saat Bilal menghentikan mobilnya. Kedua bola matanya sudah mulai berkaca-kaca sambil menatap lurus kedepan. Bilal benar benar tidak menyangka bahwa ia bisa kembali menginjakkan kakinya di pesantren, tempat dimana ia dibesarkan.

Lea yang dari tadi duduk di samping Bilal langsung menggenggam tangannya sambil tersenyum manis. "Ayo, Mas!"

Tapi, Bilal tetap berdiam diri sambil menarik nafas pendeknya karena gugup.

"Nggak papa, Mas. Kan ada aku!"

Bilal langsung tersenyum karena merasa tenang dengan adanya Lea di sampingnya.

Tidak lama setelah itu, mereka berdua bergegas turun dari mobil serta langsung menghampiri orang orang yang sudah menunggu mereka di depan ruang guru.

"Assalamualaikum!" Sapa Bilal sambil menyambut satu persatu tangan Umi Asma dan Abi Khalid untuk menciumnya dan diikuti juga oleh Lea.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh!" Jawab mereka semua serentak.

"Makasih ya, nak! Kamu masih mau balik lagi kesini." Ucap Umi Asma.

"Bilal yang berterima kasih sama Umi sama Abi karena sudah ngasih Bilal kesempatan buat ngajar disini lagi." Jawab Bilal.

Umi Asma dan Abi Khalid langsung menganggukkan kepalanya dengan pelan sambil tersenyum manis menatap wajah Bilal.

"Ciee yang udah balik ngajar lagi!" Ucap Bima.

"Kita semua senang akhirnya lo bisa balik lagi kesini, Lal!" Sambung Ilham.

"Dan yang paling penting. Kita semua senang banget karena lo sama Lea akhirnya bisa balik lagi kayak dulu!" Lanjut Flora.

Bilal langsung tersenyum lepas sambil menatap wajah Lea.

"Bilal? Abi cuma pesan sama kamu untuk menjaga keluarga kecil kalian. Jangan lagi ada kebohongan sekecil apapun karena itu bisa jadi awal mula terciptanya perpecahan." Tegas Abi Khalid.

Bilal langsung menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Iya, Bi. Pasti!"

"Oh iya? Deren mana?" Tanya Bilal sambil menatap kesana kemari mencari objek yang belum ia temukan.

"Mungkin masih di toilet." Jawab Ilham.

"Terus Angel juga kemana?" Sambung Lea.

"Tadi dia ngomong sama gue mau ke toilet juga." Jawab Flora.

"Kok bisa samaan?" Tanya Bima sambil menatap tajam wajah Flora seolah mengintrogasi.

"Iya mana gue tahu." Tegas Flora.

"Udah nggak usah berantem. Mungkin cuma kebetulan." Jawab Umi Asma yang ikut menyeka ucapan mereka berdua.

Mereka semua langsung terdiam sambil menatap satu sama lain.

Berbeda dengan mereka yang menyambut Bilal dengan penuh kebahagiaan. Bunda yang dari tadi bersama mereka justru tetap berdiam diri seolah masih ada beban yang ia pikirkan.

Lea melihat Bunda yang masih terlihat murung langsung mendekati nya dan mengelus ngelus pundaknya untuk menenangkannya.

Bunda langsung tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya menatap wajah Lea.

Lentara Untuk Zaujaty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang