~seven•

158 31 11
                                    

~tandain kalo ada typo~


"nona"

~°~°~°~°

"syukurlah anda baik-baik saja, saya tak tau apa harus saya katakan pada tuan nanti" ucap bi Alaya khawatir kepada bocah kecil yang sudah memeluk nya itu.

"bi kaka antik ini yan olongin Aice adi pas di kejel Olang aat" ( bi kakak cantik ini yang nolongin Alice tadi pas di kejar orang jahat ) ucap Alice kepada bi Alaya yang sudah membalas pelukannya tadi.

"terimakasih gadis muda atas kemurahan hati anda ... kalau boleh tau siapa namamu?" ucapnya pada bi Alaya ramah.

"n-nama saya Valeria queen Eleanor" ucap Valeria tak kalah ramah, selain dapat mendengar suara batin orang lain ia juga dapat merasakan aura seseorang sejak di kehidupan pertamanya yang tak dimiliki semua orang, sepertinya kelebihan itu terbawa sampai ia bertransmigrasi ke kehidupan keduanya sekarang.

ya Valeria sengaja tak memberi tau marga aslinya agar tak menimbulkan keributan di tengah kerajaan, karna posisinya saat itu ia masih menggunakan topeng dan jubah ... apa gak di kira penculik anak.

"sekali lagi Valeria saya sangat berterimakasih pada kemurahan hati anda, dan maaf jika nona kecil tadi sedikit merepotkan anda" ucap bi Alaya kepada Valeria dengan tak enak hati karna ia tau ini kelalaiannya karna meninggalkan nona kecilnya untuk pergi membelikan kue stroberi yang Alice inginkan.

bi Alaya meminta nona kecilnya Alice agar menunggu sebentar di sebuah kursi yang ada di suatu taman, namun saat ia kembali justru bi Alaya di buat panik kepalang karna nonanya sudah tak ada di kursi taman tadi.

"ah tak apa bi Alaya justru saya sangat senang menemui Alice tadi karna saya seperti merasa mempunyai adik perempuan, justru saya meminta tolong agar tak kembali teledor menjaga Alice" ucapnya ramah dan sedikit tegas di akhir kalimatnya.

"iya saya mengerti, sebagai ucapan terimakasih bagaimana kalau kami antar ke kediaman anda" ucap bi Alaya sebagai ucapan terimakasih namun Valeria menolak dengan cara halus.

"bukanya aku tak mau bi Alaya, tapi masih ada yang harus saya beli di pasar ini ... dan sebaiknya kalian segera kembali karna seperti langit sudah mendung" ucap Valeria berusaha untuk menutupi fakta sebenarnya, bisa gawat jika orang tuanya tau bukan? Hey ingat dia sedang mengendap-endap keluar dari kediamannya ralat penjara yang di buat seolah-olah rumah.

"anda benar sepertinya sebentar lagi akan hujan, apa anda yakin tak ingin saya antarkan?" tawar bi Alaya sekali lagi entah kenapa ia sedikit khawatir kepada Valeria.

"tidak terimakasih bi ... Kalau begitu sebaiknya aku pergi, masih ada beberapa berang yang belum aku beli, sekali lagi saya permisi ya bi" ucap Valeria sopan kepada bi Alaya.

"baik Valeria, sekali lagi saya berterimakasih dan salam sejahtera tera untuk anda semoga dewa dan dewi selalu memberkati mu dengan kebahagiaan serta kesejahteraan" ucap bi Alaya kepada Valeria.

"terimakasih atas doanya bi kalau begitu saya permisi" ucap Valeria sembari berjalan cukup jauh dari sana meninggalkan bi Alaya yang sudah masuk ke dalam kereta kuda dengan Alice yang masih setia memejamkan mata cantiknya itu di dalam gendongan bi Alaya.

beberapa menit telah berlalu, benar saja kini rintikan hujan sudah membasahi seluruh negara / Kerajaan terlihat seorang gadis dengan rambutnya berwarna coklat muda dengan mata sebiru lautan yang menenangkan tak lupa kulitnya yang putih bersih semakin menambah aura ketertarikan gadis itu.

gadis itu adalah Valeria sekarang ia sedang berteduh di depan suatu gubuk tua yang sepertinya sudah di tinggalkan dan kosong cukup lama, dihitung-hitung mungkin berpuluh-puluh tahun lalu.

"sekarang gimana ya keadaan mereka, apa markas baik-baik aja?" Batin Valeria overthinking, Kebiasaan Valeria saat turun hujan adalah overthinking atau gak ya galau.

(Hayo siapa yang sering kayak gini juga 😌🖐🏻 )

"overthinking lagi hmm..." ucap seorang lelaki yang tiba-tiba berada di belakangnya.

Valeria yang tersentak kaget tanpa basa-basi langsung memasang kuda-kudanya untung melawan Lelaki itu, namun itu semua tak berhasil karna lelaki itu langsung bergerak cepat memukul tengkuk Valeria dan berhasil membuatnya pingsan.

"ketika di hadapan ku kau tak bisa berbuat banyak sayang, meskipun dulu kau adalah queen of mafia kau tak sebanding dengan ku" batin lelaki itu sembari dengan senyuman smirknya.

setelah memastikan bahwa korbannya pingsan ia langsung menggendong Valeria ala bridal style menuju ke arah suatu kereta kuda.

"Bawa kami ke mansion ku!" Perintah lelaki itu setelan memastikan Valeria nyaman kepada seseorang yang membawa kereta kuda tersebut.

"B-baik tuan perjalanan mungkin akan menempuh perjalan cukup jauh yaitu 1,5 Jam dari pusat kota kingdom of internal fire" jawab sang supir sopan.

"saya tak peduli, gunakan jalur lintas agar cepat sampai sebelum gadisku terbangun" ucap tegas lelaki itu sekali lagi.

"baik tuan"

kemudian kereta kuda itu mulai berjalan jauh dari kingdom of internal fire ke suatu tempat.

"akan ku lepaskan kau dari belenggu penjara keluarga keparat itu sayang, tak akan ku biarkan mereka menyakiti mu lagi untuk yang kesekian kalinya Aku berjanji" ucap lelaki itu sembari melihat kearah wajah mulus nan halus gadis yang sedang tidur di sampingnya ralat pingsan.

(  hehe hai guys kak cia dan via disini ... maaf banget baru sempet up, pokoknya tungguin terus ya dan jangan lupa vote dan komen biar gak jadi superman 😌 )


.

.

.

next up...

 the return of the queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang