1.☁🏀🎶

68 11 1
                                    

    Pagi hari yang cerah dan sejuk di kota bandung,seorang gadis masih setia dengan mimpi,selimut dan kasur nya itu.gadis itu adalah vera ia sudah 3 hari tinggal di kota bandung.

"vera bangun udah siang" teriak sang mamah yang berada di dapur lantai 1.vera yang masih nyenyak dengan tidurnya sedikit terganggu tetapi tidak membuat ia bangun dari alam mimpinya.
"heh bangunin tuh kakak mu,katanya mau pergi ke minimarket" suruh sang mamah kepada adik vera yang bernama Rayden garla rendizka alegria,biasa dipanggil rendiz.

"nanti juga bangun sendiri" jawab ren dihadiahi lemparan panci dari sang mamah "iyaaa ren bangunin" ucap ren kabur dari sang mamah karna takut kena lempar barang dapur.

"ada apa sih ini ribut-ribut masih pagi loh mah." ucap seorang peria berumur 30 han yaitu ayah dari vera dan rendiz.

"anak-anak mu tuh susah disuruh nya" sang mamah mengadu kepada sang ayah.

"yaudah maklumi saja ya mah kan udah biasa juga,mending makan duluan yuk lapar nih." pinta sang ayah dan di turuti oleh sang mamah,akhirnya mereka sarapan berdua tanpa menunggu sang anak karna menurut mereka itu menunggu mereka sampai lumutan tidak akan sampai juga.

Rendiz yang sudah berada di lantai dua hanya bermain hp di depan pintu kamar vera,setelah selesai bermain hp barulah ia masuk kekamar vera.

"woy bangun lo,tidur nya kebluk amat" kata ren mengguncangkan tubuh vera,tapi tetap saja vera tidak bangun "bangun gak? atau mau gua siram pake aer segayung" ancam ren sama sekali tidak didengar oleh vera. "oke gua siram" lanjutnya dan berjalan kearah toilet dan mengambil air segayung dan membawanya ke arah ranjang vera "dalam hitungan ke 3 kalo ga bangun nih aer terjun datang nimpa lo, 1 2 3" vera tetap tidak bangundan alhasil ren menyiram vera setelah itu melempar gayung itu sembarangan dan langsung kabur karna vera sudah bangun dan ren tau jika dia sedang membangunkan singa sedang tidur."kaburrrrrrrrrrrrrr" teriak rendiz sambil berlari ke arah dapur.

"RENDIZ!!!" teriak nyaring vera terdengar sampai keruang makan membuat yang mendengarnya tutup telinga,setelah berteriak kencang vera berlari mengejar ren yang sedang meminta perlindungan kepada papah nya "ayah lepasin ren yah jangan bantuin dia" ucap vera kepada sang papah.

"siapa yang bantuin nih orang nya papah pegangin ambil aer cepet" sang ayah memegangi ren dengan sekuat tenaga agar tidak kabur.

"ayah jangan bantuin kaka lah yah lepas MAMAH TOLONG" ren meminta tolong kepada mamah nya tapi tidak di gubris sama sekali,sang mamah malah melanjutkan makan nya dengan santai.

    sedangkan vera membuka kulkas dan mengambil 1 teko berisi air dingin dan membawanya kearah ren dalam hitungan ke 3 vera menuangkan kekepala ren hingga dapur pun banjir air es.
"mamam tuh aer terjun" ucap vera dengan kesal pergi meninggal kan ruang makan.

"mamam tuh aer es hahaha" ledek sang ayah sambil menertawakan ren yang sedang kedinginan karna siraman dari vera.

~~*~~*~~*~~


    Kini vera dan ren sedang berada di minimarket terdekat untuk membeli perlengkapan sehari hari mereka dan membeli perlengkapan sekolah,walau belum erfikirkan mau sekolah dimana tapi butuh persiapan.

"apalagi yang kurang nih?" tanya ren pada vera

"lah kok nanya gue ya lo apa yang kurang" jawab vera dengan ketus

"rokok ga sih?" ucap ren tersenyum menatap vera dan menaik turun kan alis nya.

"gass ayok" kata vera dan ren bersamaan dan akhirnya mereka menuju kasir untuk membayarnya "eh bentar ada yang kelupaan" ucap vera dan segera pergi untuk mengambil barang yang tertinggal saat arah ketempat minuman ia tidak melihat jalan dan akhirnya menabrak seseorang yang kemungkinan umurnya sama dengan vera, "eh eh sory sory gua ga sengaja" ucap vera kepada seseorang yang ia tabrak dan menumpahkan minuman yang sedang dipegang nya ke seragam sekolah milik seseorang yang ia tabrak.

"gapapa sans aja, sorry tadi juga gua salah ngga liat jalan" ucap seorang gadis yang berpakaian feminim beda dari vera yang memakai pakaian laki laki.

"ngga kok ini salah gua maaf ya" kata vera merasa bersalah.

"udah gak apa apa kok sans aja kali cuman minuman ini" ucap sang gadis itu.

"itu baju lo gimana sory yah" vera sangat merasa bersalah sekali kepada gadis itu.

"udah biarin bisa di cuci juga kan?, oh ya gua Aletha,panggil aja leta lo siapa?" tanya leta mengulurkan tangan nya.

"gua naveara,panggil vera aja" vera membalas jabat tangan leta.

   vera dan leta pun bertukan nomor untuk menjalin pertemanan lebih dekat,kebetulan juga umur mereka sama,dan rumahnyapun tidak terlalu berjauhan hanya beda blok komplek.setelah selesai berbelanja dan berbincang dengan leta vera dan ren pun kembali kerumah untuk memberi tahu mamah nya mereka akan bersekolah di Zenith high schoolZHS BANDUNG 5 bersama Aletha xaviera lavinna gadis yang vera temui di minimarket.

Leo-RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang