3.☁🏀🎶

37 9 0
                                    

     Jam pulang sekolah pun tiba kini vera letta devan eizs dan leo sedang berada di lorong kelas karna menggabut,belum ada niatan untuk pulang kerumah masing masing,mereka lebih memilih berdiam diri disekolah menghabiskan waktu bersama.

    Vera yg sedang menelfon seseorang pun pergi meninggalkan ke 4orang itu "Ayah bisa jemput Vera Sama eizs ga?" Tanya Vera dri telfon

"Ayah ga bisa ayah pak Riko sama bunda lagi keluar kamu sama eizs naik taxi aja ya" jawab pria yg di jadikan lawan bicaranya dari telfon

"Ya udh deh ayah sama bunda jangan lama²" ucap Vera dengan nada seperti anak kecil yg merengek meminta permen dari orang tuanya

"iya sayang" ucap ayah Vera dan akhirnya panggilan tersebut telah terputus,tanpa Vera sadari dari belakang ada laki laki bertubuh besar tinggi dan gagah sedang mendengarkan pembicaraan nya dengan orang tua nya di telfon

"Ga ada yg jemput?" Ucap laki²yg di belakang Vera dan sontak karena Vera terkejut ia berbalik badan dan ia tidak sengaja menendang aset berharga milik Leo "arghh sshhh" leo mengerang kesakitan sampai sampai dia berlutut karna tidak kuat dengan rasa sakitnya.

"eh itu bg leo kenapa" ucap rendiz melihat leo berlutut di hadapan vera

"wah bg leo nembak vera nih wih mantap" devan mengacungkan jempol untuk leo

"tapi muka nya vera kok kaya orang panik sih" lanjut devan

"ngapain bg leo megangin aset nya?" tanya rendiz yang melihat aneh ke leo yang memegangi aset nya

"coba samperin" ucap letta

    vera berjongkok dan membantu leo berdiri tapi tetap saja leo tidak kuat berdiri karna sakit yang di rasakan nya "maaf maaf ga sengaja sumpah" ucap vera

"bg leo kenapa ver?" tanya letta vera tidak menjawab dia memperlihatkan wajah panik karna leo sangat kesakitan.

"bg napa lo" tanya devan,leo pun tidak menjawab dia hanya mengerang kesakitan sambil memegangi aset nya

"vera lo tendang masa depan nya?!!!?!" rendiz bertanya panik karna tahu vera bagai mana,sudah sering dengan kejadian seperti itu terhadap vera.

    vera yang mendapat pertanyaan seperti itu panik setengah mati karna takut ketahuan para guru karna leo adalah seorang ketua osis.

"ga sengaja sumpah" ucap vera gugup panik yg campur aduk di dalam pikirannya

"bang" devan menjeda ucapan nya "kasian amat udah ga punya masa depan" lanjut devan saat ingin tertawa letta membekap mulut devan karna tau leo sangat tidak suka jika dirinya di tertawakan meskipun itu saudaranya sendiri

"tangan lo bau menyan anjir" kata devan setelah letta melepaskan tangan nya

"tolongin gue shh" suara berat leo membuat vera terdiam seperti terhipnotis

"oh iya bang lupa kalo ada pasien darurat" kata devan yang langsung membantu leo berdiri dan duduk di bangku lorong kelas

"ver kok bisa sih lo tendang? dia ngapain lo? udah mah dia ketos lagi. kalo lu di hukum gimana?" bisik rendiz membuat vera sedikit takut

"ga sengaja sumpah,suer" ucap vera gugup dan membuat matanya nya sedikit berkaca kacavera menatap permintamaafan sama leo,leo yang sudah mendingan menatap vera dengan datar tapi detak jantung nya bisa membuat disco dadakan.

"letta devan ren tunggu di parkiran gue mau ngomong 4 mata sama vera" kata leo,setelah 3 orang itu pergi leo menyuruh vera duduk di samping nya, leo tau kini vera sedang menahan tangis nya padahal yang merasakan sakit leo.

"maaf" ucap vera dengan suara gemetar khas orang menahan tangis

"jangan nangis gue ga apa apa" ucap leo "tadi gue bikin lo kaget ya? sorry ya" ucap leo menenangkan vera yang sudah meneteskan air matanya. "jangan nangis" leo mengusap air mata vera karna tidak tega melihat nya menangis,ntah fikiran dari mana untuk bersikap seperti itu sama vera. Setelah perasaan vera sedikit lega Leo pun kembali mengeluarkan suaranya "ga ada yg jemput kn?pulang sama gue ga usah nolak" ucap Leo dengan menatap manik mata Vera yg berwarna abu²tua Vera yg merasa risih pun bicara

"L-leo jangan natap gitu bisa?" Ucap Vera yg benar²deg²an saat di tatap pria tampan di depan nya yg sedang menatap dirinya

"Kenapa Lo risih? sorry,btw Lo belum jawab pertanyaan gue yg tadi" Leo mengulang pertanyaan yg ia berikan berapa Menit yg lalu

"Trs adek gua gmn?" Tanya Vera sambil menatap langit²sklhny

"Adek Lo aman pulang sama supir gue" ucap Leo dengan santai sambil mengambil jaket yg ada di tas nya lalu memakaikan nya pada tubuh kecil Vera,setelah itu ia sedikit mengacak acak rambut vera karna gemas.Vera dan Leo keluar dri gedung sekolah bersama betapa terkejutnya letta Devan dan eizs saat melihat jaket Leo yg di pakai oleh Vera, Devan terkejut pertama kali Abang nya meminjamkan barang miliknya kepada orang lain biasanya Leo sangat tidak suka jika barang nya di gunakan orng lain.

    leo dan vera menuju motor sport leo dan leo mengeluarkan motor nya dari tempat parkiran setelah itu menyuruh vera untuk naik keatas motor nya " naik " ucap leo mengulurkan tangan nya agar vera lebih gampang naik nya. leo menarik tangan vera agar berpegangan kepadanya"pegangan biar ga jatuh"ucap leo,vera menurut. devan yang sedang minum melihat kejadian itu dengan cepat menyemburkan air dari mulut nya itu kewajah rendiz

"asu jigong lu ikut nyembur"ucap rendiz segera mengelap wajahnya

"sorry ga sengaja.tapi niat" ucap devan di buahi semburan air dari mulut rendiz pembalasan dari rendiz

"ayo eizs sama gua anterin ke akhirat" ucap letta melenggang pergi

"sorry ga sengaja" kata rendiz kepada devan dan segera mengikuti arah letta berjalan kearah sebuah mobil

"mandi kembang tujuh rupa ini mah" ujar devan sambil mengusap muka nya yang terkena semburan dari rendiz

    setelah mobil letta pergi meninggalkan sekolah devan pun mengikutinya dari belakang,letta mengantarkan rendiz terlebih dahulu kerumah nya setelah itu baru pulang ke rumah nya.




Leo-RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang