Ganendra
Mata ku mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang perlahan masuk, aku bergerak perlahan agar tidak membangunkan Winaira yang masih terlelap di sampingku, perlahan aku membenarkan selimut Winaira yang sudah berantakan kemana-mana, gadis ini punya kebiasaan unik ketika tidur dia mudah sekali kedinginan tetapi tidak betah menggunakan selimut.
Aku berjalan mengambil kaos di lemari, saat tidur aku terbiasa bertelanjang dada awalnya itu menjadi permasalahan untuk Naira, gadis itu tidak setuju aku tidur tanpa menggunakan atasan, tapi akhirnya aku yang memenangkan perdebatan dan Naira mau tidak mau harus menerima.
Aku mengambil kaca-mata ku yang berada di nakas meja, lalu menengguk segelas air putih lalu kembali duduk menyamankan diri di tempat tidur sambil aku harus memeriksa kembali jadwal dan materi kuliah hari ini, Naira sedikit terusik dalam tidurnya lalu aku berikan usapan lembut di puncak kepalanya agar ia kembali terlelap.
tapi tenyata gadis itu sudah bangun.
"Udah pagi?" tanya Naira pelan dengan suara khas orang bangun tidur.
Aku mengangguk pelan, "Heem, masih jam 6 kamu bisa lanjut tidur 30 menit lagi kalo mau," jawab ku sambil memeriksa materi kuliah di laptop ku.
Melirik sedikit kearah Naira yang tidak ada suara, aku kira gadis itu akan tidur kembali ternyata tidak, Winaira malah melamun sambil menumpukan pipinya di lenganku, aku mengusap pelan surai rambutnya, "Mau sarapan apa?" tanya ku kepada gadis yang nyawanya belum terkumpul lengkap ini.
Winaira menggeleng, "Bapak, itu soal kuis ya?" bukannya menjawab pertanyaan ku Naira malah fokus dengan isi materi di laptop ku. Aku terkekeh pelan melihat gadis itu yang biarpun belum benar-benar sadar tapi masih saja fokus untuk curi start soal kuis, "Tapi, bukan soal untuk kelas mu," jawab ku yang membuat bibir kecilnya mengerucut.
"Mandi sana kalo udah gak ngantuk, kamu ada kelas pagi kan?"
Winaira kembali melamun dan menyandarkan kepalanya di bahuku, "Emang Bapak udah mandi?"
Aku meliriknya sebentar, "Kenapa? kamu mandi bareng sama saya?"
Winaira langsung menegakan duduknya tidak lagi bersandar kepadaku, kesadarannya seketika langsung terisi penuh begitu mendengar godaan ku, lalu gadis itu menatapku kesal, "Ih males banget!" ucapnya yang langsung berjalan ke kamar mandi.
Aku terkekeh pelan melihat tingkah Winaira, tidak ku sangka tidur bersama Winaira benar-benar membantuku tidur dengan nyenyak dan bangun dengan mood yang bagus, Naira juga sudah tidak canggung saat kami melakukan skinship, bukan skinship yang berlebihan tapi aku selalu memeluknya ketika tidur, awalnya memang canggung tapi gadis itu sudah terbiasa sekarang.
***
"Bapak tau gak sih gosipnya bu Davina mau nikah sama mantan mahasiswanya lho, bener gak pak?" di meja makan Naira terus menerus mencoba mencari konfirmasi soal gosip-gosip yang ia dengar, ini sudah yang ketiga kalinya dipagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lecture with Benefits
General FictionWinaira gak pernah menyangka jika hari tersialnya adalah bertemu Ganendra Lakeswara di Bar tempatnya melepas penat, dosen mata kuliah paling menyebalkan menurut Naira itu berada di Bar yang sama dengan Naira yang sialnya tadi pagi Naira bolos kelas...