18 1 0
                                    

Saat ini yang kubutuhkan hanya sebuah dekapan hangat. Pertemuan tanpa percakapan pun tidak masalah. Aku ingin raga itu tetap berdiri di sampingku menatap pada kejauhan langit biru sampai berubah menjadi abu- abu.

Di tengah keramaian, kebisingan,dan banyak nya orang di sini
Namun, mengapa aku merasa kesepian?

Yang ku butuhkan saat ini adalah pelukan
dari siapa pun itu , sungguh berat sekali rasanya.

Alana yang berjalan sendiri tanpa tau tujuan dan pikirannya yang rumit se akan akan kepala nya ingin pecah

Apakah takdir selalu tidak ber pihak ke padanya?

Ia mengira laki laki itu berbeda, beda cara nyakitin aja.

Tanpa Alana ketahui ia sudah berjalan sejauh itu dan ia tidak tau ini dimana

Kepada siapa ia akan mengadu?
Marva? ga mungkin

Suara klakson motor yang berisik dan kencang berhenti tepat di depan Alana.

Alana menunduk menangisi alur hidupnya.

"Sakit." Rintih Alana
Kaki alana bengkak karena berjalan terlalu jauh.

Pembawa motor itu berdiri di depan Alana dan memeluk nya dengan erat ia tau pasti sakit sekali.

"Tumpah in semuanya ke gue Al, lo ga sendiri ada gue,varez,hazel,skala. Lo bisa berbagi ke kita Al." Remuk hati Evan melihat Alana seperti ini.

" Sakit Van sakit, Kenapa harus Rea lagi van? Udah dua kali Van". Alana semakin menangis melihat diri nya sendiri

"Cara nya cuman satu Al , jauhin dia"

~~~

Senin yang dimana hari yang paling tidak di sukai para murid murid.

Setelah upacara selesai para murid berlarian ke kantin.

Berbeda dengan Alana ia hanya pergi ke kelas berdua dengan Evan.
Orang orang sekitar menatap aneh kepada mereka berdua.
Namun, ia tidak peduli

"Sayanggkuuu".Sorak Marva yang tak di tanggapi Alana.

"Kamu kok diemin aku si? ada masalah? ayo cerita!!!." Apakah marva tidak sadar? bahwa masalah itu adalah dirinya.

"Gue mau nanya va, kemarin malam lu kemana?, gue dapat foto lu nih. Mesra banget lucu deh, padahal kemarin siang lo baru nenangin gue dari nangis tapi malam nya lo jalan sama cewek lain dan cewek itu temen kita sendiri va! ."Alana tidak bisa menahan emosi nya lagi

"Aku dirumah aja al, mana buktinya sayang". Marva panik sekali sekarang

"Lo kalau salah ya ngaku anjing jangan ngelak mulu gentle ga lo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kalau salah ya ngaku anjing jangan ngelak mulu gentle ga lo".Evan yang dari tadi sudah terpancing emosi pun mulai bersuara

"Kalau gue si oke lo sama rea, sama sama murah soalnya. Wait jangan jangan lo deketin Alana supaya lo bisa deketin Rea?
wow hebat juga ya" Evan hanya asal tebak saja

About usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang