•Hilang?•

319 27 2
                                    

"Duh... Udah hampir satu jam... Tapi Rin belum balik..." Name bergumam Khawatir, jam menunjukkan hampir pukul 9 malam, Namun sosok Rin, Vampir dingin yang pintar belum juga menampakkan Tanda-tanda akan kembali

Kaiser memperhatikan Kekhawatiran Name pada Vampir lain, entah kenapa ia menjadi Kesal dan tidak senang.

"Kenapa? Kok kamu malah Khawatir sama Vampir lain? Aku kan ada di sini!" Kata Kaiser tanpa sadar bahwa ia bertingkah Egois namun sangat lucu di depan Name

Name tidak merasa gemas, Justru ia merasa sedikit kesal Karna Kaiser tak bisa melihat keadaan

"Kaiser! Rin belum balik loh! Dia 'kan anak buahmu, kamu ga khawatir?" Ucap Name kesal, sama sekali tak bisa memahami pola pikir Kaiser

"Ngga." Jawab Kaiser singkat

"Denger, ya! Selama kamu masih jadi 'Punyaku', Jangan harap kamu bisa mikirin cowok lain!" Kata Kaiser tegas sambil meraih tangan Name dan mencengkeramnya erat-erat, Mata Kaiser menjadi merah darah dan seolah bersinar

Sejujurnya hal itu membuat Name takut... Cengkram Kaiser membuat lengannya sakit...

"Kai..." Name bergumam sambil meringis kesakitan saat lengannya seolah akan di patahkan tulangnya oleh Kaiser

"...." Kaiser hanya menatap Ke arah Name dengan tatapan Kecemburuannya, sifat posesif dan obsesinya tanpa ia sadari mengalir keluar membanjiri emosinya

Kaiser melepaskan Lengan name setelah ia menjadi sedikit lebih tenang, bekas cengkram biru keunguan tertinggal di lengan name, Seolah itu tanda yang di buat untuk menandai name sebagai miliknya.

"Sae, Nagi, Reo, Kunigami, Cari keberadaan Rin. Sekarang" perintah Kaiser dengan dingin, 4 orang tadi hanya mendesah lelah lalu menurut, Mereka mulai keluar untuk mencari keberadaan rekan mereka

"Puas? Sekarang pergi ke kamar terus tidur!" Perintah Kaiser dengan kasar pada Name, Name menunduk, lalu ia mengangguk dan pergi ke kamarnya

Begitu sampai Name langsung membersihkan kasurnya, membuat kasurnya agar lebih nyaman untuk di tiduri

'Kaiser... Dia marah, ya?' pikir name dalam hatinya, malas berfikir soal Vampir yang menjadikannya sebagai Budak, Name memutuskan untuk pergi tidur.

Name hendak menutup matanya, Namun tiba-tiba seseorang menyekapnya dan menutup mulutnya, membuatnya tak bisa bergerak sama sekali

Bius yang di hidupnya membuatnya perlahan hilang kesadaran, namun ia bisa melihat bahwa orang yang menyekapnya adalah seorang pria dengan rambut perak, Tubuhnya tinggi dan tangannya kuat, matanya berwarna Hijau zamrud, tajam dan menyeramkan...

Tepat setelah itu, Name pingsan.

------------★

Keesokan harinya, Kaiser yang telah menunggu Name di ruang tamu menjadi heran saat ia menyadari bahwa Name sangat terlambat hari ini.

Lama menunggu akhirnya Kaiser memutuskan pergi ke kamar Name dengan maksud untuk mengeceknya, sudah di ketuk berkali-kali dan nama Name di panggil berkali-kali, namun tiada jawaban dari gadis yang berstatus sebagai Budaknya saat ini

"Name?" Kaiser memanggil name sekali lagi, namun nihil. Kaiser memutuskan untuk membuka paksa pintu kamar Name, lalu ia menerobos masuk

Tiada Siapapun di sana, Hanya ada kasur yang berantakan. Kaiser mengerutkan keningnya, lalu ia mengambil Teddy Bear kesayangan Name

"Fuck... Lo kemana lagi, bangsat...?" Gumam Kaiser, Matanya kembali memerah. Lalu indra penciumannya yang tajam mencium aroma Bius di kamar itu

GUBRAKKKK!!!

Kaiser menghantam almari dengan tinjunya hingga almari itu hancur

"Siapa yang berani nyulik Properti kesayanganku..."

"Kaiser, Kai!" Suara Sae terdengar panik saat ia mencari keberadaan Kaiser dalam kastil

"Woi?!" Panggil Kaiser, lalu ia melihat Sae dan Kuningami datang

"Ser... Rin hilang Karna ia di serang... Kemungkinan dia di culik..." Ucap Sae sambil membawa barang penyergapan berupa peluru bius, Belati perak, dan juga pecahan piring di malam sebelumnya

Melihat barang-barang itu, Kaiser menjadi penasaran, Ia melihat ke arah Peluru bius dan belati perak itu, lalu Kaiser menyadari sesuatu yang ia lewatkan...

"Shit... Masih aja! Cari tau soal tuh cewe bajingan! Kalau udah ketemu, buruan lapor! Lapor semua yang kalian lihat!" Kata Kaiser kasar, matanya menjadi lebih gelap dari sebelumnya

Ia segera bersiap, Bukan bersiap pergi bersekolah di akademi, melainkan bersiap untuk apa yang akan terjadi, ia merasa tak tenang akan sesuatu,




Mr.Vampire •Michael KaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang