•Stop It!•

1.3K 104 47
                                    

Setelah pernyataan itu dari (Name) Kaiser langsung memanggil dokter untuk (Name), ia di periksa dengan teliti oleh dokter

Lalu dokter menyatakan...

"Gadis ini stres." Ujar Dokter, Kaiser langsung terkejut mendengar pernyataan dokter

"S--Stres?... Bagaimana bisa terjadi...??" Tanya Kaiser, Dokter berbalik lalu ia menjelaskan

"Entahlah, Tapi Mungkin masalahnya terlalu banyak dan mungkin gadis ini terlalu tertekan" Jawab Dokter

"...." Kaiser hanya diam sambil melihat (Name) yang terbaring di ranjang. Dokter kembali duduk di kursi di samling (Name)

"Aku bertanya... Berapa lama waktu yang kau habiskan untuk tidur sebelum kau ke Jepang? Aku tau kau bukan penduduk Asli" Ucap Dokter, (Name) sedikit memejamkan matanya

"Sekitar... 3 jam... Per hari" Jawab (Name) dengan suaranya yang serak dan lirih

"Boleh ku lihat lengan kirimu?" Tanya Dokter, (Name) mengulurkan tangannya membiarkan dokter melihat

"Menggores lengan sendiri dengan Cutter ya??" Tanya Dokter, (Name) hanya bisa mengangguk kecil

"Apa ini?? Aku tidak menyadari sebelumnya!" Protes Kaiser, ia tampak jengkel

"Ini bekas lama... Tidak usah Khawatir..." Jawab (Name) dengan senyuman tipis. Kaiser hanya sedikit memalingkan wajahnya.

Dokter berdiri lagi dan berbincang pada segerombol Vampir itu, Mereka mendengarkan dengan seksama penjelasan Dokter

"Gadis itu jangan sampai di biarkan terlalu stres, karna stresnya bisa menyakiti dirinya sendiri, konsekuensi terburuknya adalah Nyawa, Dia bisa kehilangan nyawanya sendiri jika dia Stres." Ucap Dokter, Mereka mengangguk paham

Lalu dokter pamit untuk pulang, (Name) langsung duduk saat dokter keluar, Hiori perlahan menghampiri (Name) dan mengelus kepala (Name)

"Kalau ada masalah cerita aja ke kita, Kita akan denger kok" Ucap Hiori, (Name) hanya melihat Hiori, (Name) mengangguk iya lalu Kaiser juga datang

"Istirahat Aja, Biar kita yang urus" Ucap Kaiser, (Name) hanya mengangguk iya menanggapi Kaiser.

.....

Esok Harinya setelah beristirahat dengan cukup (Name) sudah mendingan, Kembali ceria seperti sedia kala dan aktif, Tentu akan langsung berangkat ke sekolah.

Tapi baru keluar kamar tidur saja ia langsung di sambut dengan Kaiser. Bukan sambutan yang hangat, Melainkan sambutan khas Kaiser

Kaiser langsung mencekik Leher (Name) lalu menahannya di dinding, (Name) reflek mencoba melepaskan tangan Kaiser

"K-Kai... Ser... Gh.." Pekik (Name) saat lehernya di cekik oleh (Name)

"Gue laper." Ucap Kaiser, (Name) hanya bisa mengangguk kecil mengiyakan Kaiser, Kaiser langsung melepaskan (Name) dan (Name) langsung jatuh ke Lantai

"Uhuk! Uhuk uhuk!!" Tentu karna cekikan itu (Name) merasa sakit dan sesak, Dan itu membuat (Name) terbatuk-batuk.

Kaiser langsung membuat (Name) terbaring terlentang dan mengurungnya, Lalu wajahnya mendekat ke leher (Name)

Leher (Name) di jilat sebentar lalu baru di gigit dan di hisap Darahnya oleh Kaiser

"Hnhh--- AKH---Aahhhh.... Ssshhh..." Erang (Name), Kaiser masih menghisap Darah (Name) karna ia sedang lapar, padahal 2 hari lalu baru saja menghisap darah (Name)

Lalu setelah puas dengan darah (Name) Kaiser berhenti, Lalu melepaskan (Name) dan Kaiser duduk di samping (Name)

"Thanks, Darah Lo enak." Puji Kaiser, (Name) bangkit dan membenarkan bajunya, Melihat Mood Kaiser yang sudah membaik (Name) sedikit tenang.

"Lehermu masih sakit?" Tanya Kaiser, (Name) mengangguk mengiyakan pertanyaan Kaiser, Kaiser perlahan mengusap leher (Name) yang di cekik nya tadi

"Ntar suruh Isagi atau Kurona Obati lehermu" Ucap Kaiser lalu ia berdiri dan meninggalkan (Name) begitu saja.

Tanpa berbicara apapun (Name) segera mandi dan bersiap untuk bersekolah, Saat ia melihat seragam sekolah benar saja... Seragamnya tidak wangi, ia curiga mereka tidak menambahkan pewangi saat mencucinya

Tapi ya sudahlah... Sudah terlanjur...

(Name) pergi ke ruang tengah untuk menunggu yang lain, Hidup di kastil yang besar mewah itu menjadi impiannya, dan itu sudah terwujud sejak ia kecil. Tapi kehidupannya dalam sebuah Kastil selalu menjadi Seorang Pelayan.

Saat sampai ia melihat Ness sedang duduk santai sambil menunggu yang lain juga, Ness menyapa (Name) saat maniknya menangkap (Name)

"Pagi, (Name)" Sapa Ness sambil melambai

"Pagi juga, Ness" Sapa Balik (Name), (Name) mengambil tempat duduk di samling Ness, dan Ness tidak keberatan

"Kaiser melakukannya lagi??" Tanya Ness, (Name) mengangguk iya menanggapi pertanyaan Ness

"Huh... Maafkan dia, Dia memang seperti itu, Bukannya bermaksud egois... Tapi dia sulit di kendalikan sedari dulu" Ucap Ness, (Name) hanya mengangguk

"Kau ini... Pendiam sekali..." Protes Ness, (Name) hanya tersenyum ke arah Ness mendengar protesan itu

"Tapi biarkan kau tau... Tidak ada Budak Wanita yang bertahan di kastil ini lebih dari 5 Hari, Dan kau gadis pertama yang mampu bertahan di sini" Ucap Ness, Mendengar pernyataan itu (Name) sedikit terkejut

"Kenapa??" Tanya (Name)

"Beberapa dari mereka tidak kuat, Akhirnya memilih bunuh diri, Ada yang kabur entah kemana, Mungkin ada yang mati kehabisan darah dan mati karna di bunuh" Jawab Ness

"Kau... Benar-benar gadis yang kuat, Menghadapi kami semua... Apalagi Kaiser yang segila itu..." Sambung Ness

"Kehidupan seperti ini sudah biasa ku jalani" Jawab (Name), Ness hanya tersenyum menjawab peryataan (Name)

"Ngomong-ngomong Ness... Kau itu betulan Vampir?? Bola matamu sama sekali tidak seperti Vampir" Ucap (Name), Ness mendengus

"Aku ini Vampir setengah Manusia (Name), Ibuku dulunya adalah Vampir dan Ayahku adalah Manusia" Jawab Ness, (Name) terlihat tertarik pada Kehidupan Ness

"Anu... Jika boleh tau kenapa kau memilih tinggal bersama Kaiser??" Tanya (Name)

"Soal itu yaa... Hm... Aku di Bua--" Belum sempat Ness menyelesaikan jawabannya yang lain sudah turun terlebih dahulu

"G'Morning~" Sapa Kaiser, Ness berdiri dan menjawab sapaan Kaiser, (Name) juga begitu, Lalu setelah semuanya siap kita berangkat.

Baru saja beberapa langkah dari gerbang rumah mereka sudah di cegat oleh Mobil Hitam, Lalu sang pemilik mobil turun yang tak lain dan tak bukan itu adalah Papa dan Mama (Name)

"Mama... Papa...??" (Name) yang tadinya berjalan paling depan langsung menciut dan perlahan mundur ke belakang

"Siapa??" Tanya Kaiser pada (Name)

"Itu... Mama dan Papa..." Jawab (Name) dengan suara Lirih yang ketakutan, Seketika itu Kaiser maju dan berdiri di samling (Name)

"It's okay, I will protect you." Ucap Kaiser, (Name) sedikit ragu, tapi harus bagaimana lagi, hanya ada mereka di sini

"Pulang, (Name)" Tegur ayahnya dengan datar namun tegas, (Name) langsung menggeleng dengan tegas

"Mau jadi budak Vampir, hm?" Tegur ayahnya lagi, (Name) sedikit melangkah Mundur, tapi di tahan oleh Kaiser

"Dia bilang ga mau pulang kan? Sekarang kalian balik pergi dan selamat atau melawan dan mati?" Lawan Kaiser, 1 orang lagi keluar dari mobil hitam itu

Ia menarik sebuah Katana dan mengarahkan tepat di depan wajah Kaiser.

"Dan Lo, Lepasin adek gue dan Lo hidup, atau Lo bersikeras dan kehilangan kepala Lo?" Tegasnya, Itu adalah Kakak laki-lakinya (Name)

"Kaiser... Please jangan apa-apain mereka..." Lirihku, Kaiser menyeringai, perlahan pupil matanya memerah












Mr.Vampire •Michael KaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang