1.

613 37 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

.
.
.


*Gus Ashraf

Saat sampai di ndalem kediaman kyai Hasyim Gus Ashraf tidak langsung pergi ke kamarnya ia bersantai terlebih dahulu di teras ndalem hingga suara Abi nya mengagetkan dirinya

"Al"panggil Abi Hasyim pada putranya.

Ya Gus Ashraf lebih sering dipanggil Al saat di ndalem, hanya orang ndalem dan teman teman Gus Ashraf saja yang berani

"Astagfirullah, iya abi"kaget Gus Ashraf, sedang enak menghayal malah dikagetkan

"Kamu kenapa melamun?"tanya Abi Hasyim

"Tidak apa apa Abi"

"Abi bertanya boleh?"tanya Abi Hasyim

"Iya abi monggo"

"Mengapa sampean, begitu mencintai nak Chasna?"tanya Abi Hasyim menatap putranya

"Padahal kamu udah tahu kalo dia tidak terlalu mengerti banyak tentang agama Islam"sambung Abi Hasyim

"Meski Chasna itu gadis yang belum sepenuhnya mengerti tentang agama Islam,tapi saya yakin bi dengan keputusan Al. Dan kalau pun ning Chasna tidak terlalu mengerti banyak tentang agama Islam setidaknya ada Al sebagai suami Ning Chasna yang akan membimbing Ning Chasna dan menjadikan Ning Chasna sebagai istri dan ibu yang baik untukku dan anak kita kelak"jawab Gus Ashraf

"Abi bangga pada kamu Ashraf"

"Semoga kamu jadi suami yang baik buat istri dan ayah yang baik untuk anak kalian. Bimbing mereka kejalan yang benar"

"Setelah kalian menikah nak Chasna bukan lagi tanggung jawab orang tua nya melainkan tanggung jawabmu"nasehat Abi Hasyim pada putranya

"Iya abi"

"Yasudah Abi masuk dulu ya"

"Nggih monggo bi"setelah beberapa detik merenung Gus Ashraf pun masuk

—————

Siang pun berganti malam. Kini seorang gadis dengan gamis berwarna hitam dipadu dengan kerudung coksu tengah merapikan sajadah dan mukena yang ia pakai setelah menunaikan shalat

Setelah menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim Chasna memilih untuk bermain di asrama putri bersama tiga sahabatnya

Sesampainya di asrama ia terus melamun memikirkan nasibnya yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri

Hingga terdengar suara yang membuyarkan lamunannya

"Na? Chasna, kamu ngapain melamun? Lagi mikirin apa? Ayo cerita, jangan diam aja"panggil Tyas sahabat Chasna

"Aku mau cerita boleh?"bukannya menjawab Chasna malah bertanya balik

"Mau cerita apa? cerita aja biasanya juga langsung cerita, ngapain izin dulu kayak sama siapa aja"Ujar Septi ia juga salah satu sahabat Chasna

"Emm aku dijodohkan"ucapan Chasna mampu membuat mereka semua terkejut mendengarnya

"Kok bisa? Dijodohin sama siapa?"tanya Dina sahabat Chasna yang sedari tadi hanya diam saja

"Sama Gus Ashraf yang tadi siang datang kesini, beliau anak sahabat abba beliau juga udah lama cinta sama aku"jelas Chasna

"Hah? Udah lama cinta? Bagaimana bisa?"tanya Dina ia memang salah satu sahabat Chasna yang sedikit kepo

"Aku juga ngga tau Din, tapi aku cuma ngerasa gak pantas aja"

"Kenapa kamu berfikir kayak gitu? Kalo aku jadi kamu pasti aku bersyukur banget punya suami seorang Gus"ujar Septi

"Ya aku ngerasa kalo aku tuh bagai butiran pasir yang menempel disebuah berlian, gadis yang belum sepenuhnya mengerti tentang agama dinikahi oleh seorang Gus yang paham agama..."ucap Chasna menggantungkan ucapannya

"Ngerasa gak pantas banget buat bersanding sama Gus Ashraf"sambung Chasna

"Jangan terlalu memikirkan hal yang seharusnya nggak perlu dipikirkan na, kamu beruntung, karena sudah dicintai dengan hebat oleh seseorang yang paham agama, kamu harusnya bersyukur"ujar Septi

Septi tau bahwa Chasna adalah orang yang mudah over thinking, mudah kepikiran

"Iya na banyak sekarang seorang perempuan yang sangat mau dinikahi dengan seorang pria yang paham agama. Gapapa dicoba pelan pelan aja nanti kamu pasti bisa membiasakan diri untuk menerima Gus Ashraf"sahut Dina

ia tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini, Chasna itu cantik, Ning, Sholehah, idaman semua santri, kenapa saat Chasna mau dinikahi oleh seorang Gus malah minder?

"Kalo kamu yang Ning itu butiran pasir terus kita yang cuma santri ini apa na? Debu?"celetuk Tyas yang membuat ketiga sahabatnya tertawa dibuatnya

"Makasih ya, kalian selalu ada buat aku, mau dengerin cerita aku, nasehatin aku, tencuuu kalian"ucap Chasna seraya merentangkan tangannya

Melihat Chasna merentangkan tangan mereka bertiga pun memeluk Chasna. Mereka berempat berpelukan seperti series Teletubbies

"Kayak sama siapa aja na, kita itu sahabat Chasna kalo ada masalah ya saling cerita"ujar Dina

"Yaudah aku pulang ke ndalem ya, maaf nggak bisa nginep di asrama, udah dibilangin abba soalnya"

"Iya hati hati"

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

—————

"Assalamualaikum, abba umma"salam Chasna seraya menyalami kedua tangan orang tuanya

"Wa'alaikumussalam Chasna, kemarilah nak"

"Iya abba? Kenapa?"

"Kamu beneran ikhlas menerima perjodohan ini kan nak?"tanya Abba memastikan jawaban yang diucapkan putrinya tadi siang

"In Sya Allah abba, Chasna menerima perjodohan ini"jawab Chasna mantap

"Abba hanya memastikan, abba dan umma tidak ingin memaksa kamu untuk menerima perjodohan ini, tapi jika kamu memang sudah menerima dengan mantap ya abba dan umma merestui"

"Nggih abba, Chasna menerima perjodohan ini"jawab Chasna meyakinkan abbanya

"Yasudah,ini sudah malam kamu tidur gih jangan begadang ya putrinya abba"ucap abba Zyan

"Okeyy abba, selamat malam abba umma. Assalamualaikum"

"Selamat malam juga putri kecil kesayangan abba.Wa'alaikumussalam"

"Selamat malam juga princess umma"

—————

Tidak ada plagiat sama sekali,jika ada kesamaan mohon di maafkan.saya juga seorang pembaca di novel lain

Ada yang aku ambil sedikit dari cerita cerita yang aku baca🤏🏻

Kalo ada yang sama maaf ya.Tencuuuuu🙌🏻

Jangan lupa follow akun aku ya😄🙏🏻🙏🏻

chaza17nov

Cinta Gus Ashraf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang