𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒆𝒈𝒐𝒊𝒔

260 18 5
                                    

Mala pun mulai berjalan ke ruangan kerjanya, mala pun memasuki ruangannya

" tidak ada perubahan " gumam mala menatap langit langit ruangan kerjanya

.
.

.

.

jam menunjukan pukul 19:30
Rakha pun mulai memasuki rumahnya

Di rumahnya tidak terlihat sosok mala, yang biasanya jika rakha baru pulang kerja mala selalu berada di dapur, namun sekarang ? Nihil, rakha tidak melihat keberadaan mala, di dapur hanya terlihat bi ani yang sedang memasak

" bi " ucap rakha

" ia den kenapa " tanya bi ani

" mala kemana ya bi ?" tanya rakha

" gk tau den, tapi tadi pagi bibi liat non mala pake baju rapiiih banget " ucap bi ani

Rakha pun langsung berjalan ke arah kamarnya

" kemana sih tuh cewe ? " gumam rakha yang sedang terdusuk di pingiran kasurnya

" ah ngapain mikirin dia, pasti cewe kayak dia lagi ngejalang " gumam rakha yang langsung pergi ke kamar mandinya dan membersihkan diri

Sekarang rakha berada di ruang tvnya yang berhadapan langsung dengan pintu utama, saat ini rakha sedang menonton siaran tv, hingga sekarang fokusnya teralihkan saat mendengar pintu utama terbuka

ceklek

Mala pun langsungg berjalan melewati rakha, namun langkah kakinya berhenti saat rakha bertannya

" dari mana " ucap rakha datar

" i itu aku hab " ucapannya terpotong saat rakha berjalan ke arahnya dan berbicara menggunakan nada tinggi

" HABIS NGEJLANG? IA ? " tanya rakha meninggikan nada bicaranya

" bukan tadi aku ha " ucapannya kembali terpotong oleh rakha

" gue heran sama abang gue, bisa bisanya dia memiliki calon istri seorang jalang " Ucap rakha

Mala yang merasa muak akhirnya membuka suara

" Punya bukti apa anda memanggil saya seorang jalang? " Ucap mala yang membuat rakha terkekeh sinis menatapnya

" Saya tidak perlu bukti, jika memang perlu bukti, sudah bisa di lihat dari penampilan kamu yang acak acakan dan badan kamu yang bau parfum laki laki " Ucap rakha dan menyilangkan kedua tangannya

Mala pun terkekeh

" Bisa bisanya anda mengira saya permpuan seperti itu, hari ini saya bekerja, karena saya juga butuh uang, saya bekerja juga karena anda tidak memberi saya nafkah kan? " Ucap mala yang langsung berjalan mninggalkan rakha

" Dan satu lagi " Mala menghentikan langkah kakinya

" Untuk penampilan saya yang acak acakan, ini karena saya pulang menaiki ojek dan untuk wangi parfum yang ada di diri saya, ini bekas saya berpelukan dengan papah saya ' ucap mala melirik sekilas ke rakha

" Saya tidak percaya " Ucap rakha

Mala pun terkekeh

" Bagaimana anda bisa percaya sedangakan barusan saja anda tidak memberi saya waktu untuk menjelaskan, anda terlalu egois tuan rakha daniswara yang terhormat" Ucap mala

Mala pun berjalan meninggalkan rakha sendirian, sedangkan rakha? Rakha terdiam mencerna perkataan mala

Mala mulai memasuki kamar mandinya dan membersihkan badannya, hari ini ialah merasa sedikit lelah akibat bekerja

Mala pun turun ke bawah

Ia berjalan ke arah meja makan dan langsung melahap makanannya tanpa menunggu rakha untuk makan bersama

Tidak lama setelah itu rakha pun datang dan ikut makan bersama

Dirasa cukup mala pun langsung beranjak dari duduknya, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar rakha berbicara

" Besok dan seterusnya anda tidak usah bekerja " Ucap rakha dingin yang masih terduduk di tempat duduknya

Mala hanya melirik sekilas dan langsung melanjutkan langkah kakinya

Mala pergi ke kamar untuk mengambil bonekanya,  ia  berjalan ke ruang tvnya

Mala duduk di kursi ruang TV, sesekali ia memainkan boneka pemberian dari afan itu

Rakha pun ikut duduk di kursi tv,  ia menatap mala yang sedang memainkan bonekanya, seketika ia teringat bahwa boneka itu yang tadi pagi di pegang oleh afan

" Itu boneka dari siapa? " Tanya rakha

" Gk dari siapa siapa " Ucap mala yang masih memainkan bonekanya tanpa melihat rakha

Rakha langsung berdiri mendekat ke arah mala dan mengambil bonekanya

" Rakhaaaa, balikin ih " Ucap mala mencoba merebut bonekanya, namun nihil, ia tidak bisa

" Gak, ini boneka dari siapa " Tanya rakha

" Ya gk dari siapa siapa "

" Bohong, boneka ini dari afan kan? " Tanya rakha

" ia ini dari afan, emangnya kenapa? Gk boleh ? " Tanya mala menatap tajam rakha

Saat  mala melihat rakha lengah, dengan sigap mala mengambil bonekanya

" Buang bonekanya " Ucap rakha

" Enggk gk mau " Ucap mala memeluk bonekanya

" siniin malaa " ucap rakha dengan tatapan tajamnya

" enggk "

Rakha yang terlihat kesal ahkirnya ia merebut bonekanya dari tangan mala

" rakha, balikin gk ?"

" enggk, ini dari afan kan ?"

" ia, kenapa? Gk suka ? Nada tinggi mala

" ia gk suka " bentak rakha yang membuat mala memejamkan matanya

Kemudian mala pun terkekeh

" elu egois banget kha, gue cuma mau bonekanya gk lebih, gue gk seperti elo " ucap mala

" maksud elo apaan hah ?" tanya rakha

" pikun " kekehan sinis mala dan langsung berjalan ke arah kamarnya

Rakha yang sedari tadi mencerna perkataan mala akhirnya ia membuang boneka itu ke tong sampah yang ada di depan rumahnya dan membakarnya

mala, ia mengintip di balik jendela kamarnya

" kamu terlalu egois kha " gumam mala

𝖇𝖊𝖗𝖘𝖆𝖒𝖇𝖚𝖓𝖌

ʋσƚҽ αɳԃ ƙσɱҽɳ

Mala And The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang