𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒂𝒇𝒂𝒏

303 20 10
                                    

Matahari sudah mulai menunjukan dirinya, mala yang meras sedikit silau pun ia bangun dari tidurnya, mala bergegas ke kamar mandi

Ceklek

mala membuka pintu kamarnya dan bergegas ke lantai bawah untuk membantu bi ani masak

" pagi bii " sapa mala mendekati bi ani

" pagi nonn " sapa balik bi ani

" oh ia non, nanti sore bibi mau izin pulang ke kampung non, soalnya adik bibi mau nikah besok, gk papa kan non ?" tanya bi ani

" oh ia bi, gk papa kok " ucap mala sembari mengambil sayuran yang ada di lemari es

Mereka pun mulai memasak makanan, dan seperti biasa, ada dua curut yang datang dari pintu luar, afan and eby berjalan ke arah dapur karena mencium wangi masakan

" halo cantik cantikuhhhhhhh " teriak eby yang membuat mala and bi ani kaget

" astaga dennnn, bibi kaget tau " ucap bi ani sembari memegang dadanya

" hehe, maaf bi, " ucap eby

" fan " ucap mala yang membuat sang empuh melirik ke arahnya

" ia kenapa ?" tanya afan

" ikut gue bentar yuk " ucap mala

" kemana ?" tanya afan

" ruang tv, elu by bantu bibi masak aja " ucap mala

" assiap bu boss " ucap eby dan bergegas membantu bi ani masak

" ayok " ucap mala berjalan terlebih dahulu yang di ikuti oleh afan

Mereka pun berjalan ke arah tv, mereka pun duduk di.kursi

" mau ngomong apaan la ?" tanya afan

" ini fan, sebelumnya gue mau minta maaf " ucap mala

" lah, kok malah minta maaf " bingung afan

" soalnya gua gk bisa jaga amanah dari elo " ucap mala yang semakin membuat afan heran

" maksudnya ?" bingung afan

" gue gk bisa jagain boneka dari lo, sekarang bonekanya udah hilang " ucap mala menundukan kepalanya

" hah, kok bisa ? " ucap afan

" i itu bonekanya di bakar sama " ucapan mala terpotong oleh deheman rakha

" ekhm "

sontak afan and mala pun berbalik ke arah tangga di mana sang empu berada

" ngapain berduaan ?" tanya rakha dengan muka dinginnya

" itu habis min " ucapannya lagi lagi terpotong oleh rakha

" ck, dasar jalang " ucap rakha sembari melangkahkan kakinya ke arah dapur, afan yang merasa kesal pun berniat ingin mengejar rakha namun tangannya di tahan oleh mala

" jangan " lirih mala sembari menggelengkan kepalanya

" okeh, terus tadi bonekanya di bakar sama siapa ?" tanya afan

Mala And The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang