Chapter Thirteen

325 45 15
                                    

"AAAAA" teriak ku.

"Mags, ini sudah malam. Bisakah kau tidak berteriak?" Ucap Kennie.

"Astaga, Kennie, kau mengejutkanku" ucapku kesal. "Lagipula ngapain kau memakai face masker? Tumben sekali"

"Tidak apa-apa. Kau darimana huh?" Tanyanya.

"Habis jalan jalan" jawabku.

"Kenapa pulangnya malam?" Tanyanya lagi. Aku hanya mengendikan bahu ku.

"Ken, ada siapa?" Tanya seseorang. Wait, disini ada seseorang selain aku dan Kennie?

"Saudara ku sudah pulang Barbs" ucap Kennie. Barbs? Siapa dia?

Tak lama setelah Kennie berbicara, keluarlah seorang perempuan dari kamar Kennie. Warna rambut nya coklat. Siapa dia?

"Hai! Namaku Barbara, Barbara Palvin" ucap seorang perempuan tadi sambil mengulurkan tangannya. Aku juga mengulurkan tangan ku untuk berjabat tangan. Tak lupa memperkenalkan diriku.

"Mags, Barbara ini temanku di SMA ku dulu. Dan sekarang dia pindah kesini. Jadi dia ingin menginap disini malam ini. Tak apa kan?" Ujar Kennie.

"Tentu" jawabku ramah.

"Oh ya Mags, kau jalan jalan bersama siapa?" Tanya Kennie. Kenapa dia kepo sekali sih?

"James, eh- Niall maksudku" jawabku. Ya, aku belum terbiasa memanggilnya dengan nama Niall.

"Niall? Niall James Horan maksudmu?" Tanya Kennie memastikan. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Woah, Niall? Kau kenal dengan nya?" Tanya Barbara.

"Ya, dia teman di kuliah ku" jawabku.

"Kau kuliah dimana?" Tanyanya lagi. Kenapa jadi dia yang kepo?

"London Prestude University, kalau kau?" Tanyaku balik.

"Benarkah? Wow, kita satu kampus!" Ucapnya girang. Yeay, teman ku bertambah satu.

"Oh ya, kau mengenal Niall?" Tanyaku.

"Ya. Aku dan Kennie dulu satu SMA dengan Niall. Aku dan Kennie ini mantan pacarnya" jelasnya. "Tetapi, sebenarnya aku belum resmi putus dengan Niall"

Entah mengapa, hati ku rasanya seperti di tusuk oleh ratusan pedang. Ada rasa ganjal di hatiku. Aku baru saja di buat terbang oleh Niall, dan dia sudah menjatuhkan ku begitu saja.

"Besok kalian berdua ada jadwal kuliah?" Tanya Kennie. Aku hanya mengangguk lemas. Berbeda dengan Barbara, dia mengangguk semangat.

"Kusarankan untuk kalian untuk segera tidur" ucap Kennie. Aku melangkahkan kaki ku ke kamar.

"Aku tidak sabar untuk bertemu dengan Niall" ucap Barbara girang. Argh, kenapa dia harus antusias sekali sih?

Aku merasakan hp ku bergetar. Aku segera mengeceknya. Ternyata ada pesan dari Niall. Tapi, aneh nya aku tidak senang seperti biasanya.

Niall : Mungkin kau sudah tidur. Tapi tidak ada salahnya untuk mengirim goodnight text kan?

Niall : Goodnight Mags! Sleep tight :)

Read

Niall : Ku kira kau sudah tidur

Read

Niall : Kenapa kau tidak membalas?

Me : Aku cape

Niall : Yasudah, cepat tidur

Unexpected [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang