14

298 16 0
                                    

Rumah Nabila
-
-
-

Keesokan paginya,Nabila yang sudah siap untuk menjalankan rencananya membuat Nabila langsung keluar dan menuju ke ruang meja makan untuk makan bersama-sama

Bram melihat putrinya itu duduk di samping Devina dan memulai ambil piring membuat Bram sontak heran dan tak menyangka atas apa yang di lihatnya

"Sekarang kamu mau ikut sarapan sama kita"Bram
'Emangnya kenapa?gak boleh?Oh ya udah kalau gak boleh,Nabila bisa makan di sekolah"Nabila
"Bukan gitu,Papi tuh heran aja lihat kamu mau makan bareng sama Papi dan juga Devina,biasanya tuh kamu gak mau kalau Papi ajak kamu makan bersama sama kita,kenapa sekarang tiba-tiba mau makan bersama,apa kamu ada rencana sesuatu makanya kamu seperti ini?"Bram

Nabila yang panik ditanya soal itu oleh Papinya sontak kebingungan dan tidak bisa berkata-kata,sedangkan Devina mendengar ucapan suaminya itu membuat Devina segera membela Nabila

"Mas,kenapa masih bicara seperti itu sih.Udah lah gak usah bicara seperti itu lagi,mending sekarang kita makan aja yuk,sini Mas biar aku aja ambilin makanan untuk Mas"Devina

Tapi sebelum Devina ingin ambilin makanan untuk suaminya itu dan juga buat Nabila tiba-tiba dengan cepat Nabila langsung menahannya dan menyuruh Devina untuk duduk saja

"Udah sini biar aku aja yang ambilin makanan untuk kamu sama Papi dan  kamu mendingan duduk aja sekarang di samping Papi"Nabila

Dengan sikapnya berpura-pura,Nabila pun segera mengambilkan makanan dan memberikan kepada Papinya dan juga Devina

"Ini makanan buat Papi dan ini juga makanan buat Devina,ayo dimakan sekarang mumpung masih agak panas dan gak dingin"Nabila
"Makasih ya sayang"Bram
"Sama-sama Papi"Nabila

Saat mereka sedang menikmati suasana sarapannya tiba-tiba saja Devina dikejutkan dengan adanya pesan yang masuk di ponselnya

"Astaga mas,waktu gak terasa sekali begitu cepat ya Mas? Sampai-sampai aku harus buru-buru sekarang karena ada kerjaan mendadak,aku harus berangkat sekarang"Devina
"Tapi kamu gak papakan?kalau Mas hari ini gak bisa anterin kamu ke tempat kerja kamu,soalnya hari ini Mas juga ada janji sama client Mas di puncak"Bram
"Iya gak papa,lagian aku bisa sendiri kok ke tempat kerja,tapi Mas kalau aku naik mobil yang ada aku kejebak macet.Mas tau sendiri kan Jakarta tuh kayak gimana,apalagi aku harus ada di sana sebelum jam 8,apa aku naik Ojek aja ya Mas?kan kalau aku naik ojek,aku pasti gak bakal telat dan aku pasti tepat waktu,menurutnya Mas gimana?"Devina
"Ojek?kamu beneran mau naik ojek sayang?"Bram
"Iya Mas,boleh kan?"Devina
"Iya menurut Mas,jangan deh sayang lebih baik kamu naik mobil aja dari pada naik ojek,karena Mas gak mau kamu celaka"Bram
"Tapi Mas,kalau aku naik mobil yang ada aku telat"Devina

Nabila yang mendengar percakapan mereka berdua yang gak kunjung selesai membuat Nabila dengan cepat memotong pembicaraan mereka berdua

"Ya udah kalau gitu biar aku aja yang  anterin Devina"Nabila
"Sebenarnya tempat kerja aku sama sekolah kamu itu searah tapi kalau kamu anterin aku dulu,emangnya gak bakal ngerepotin soalnya aku juga gak mau kalau kamu terlambat ke sekolah nantinya"Devina
"Iya Nabila,kan hari ini kamu itu sekolah dan Papi gak mau nantinya kamu terlambat"Bram
"Papi gak usah khawatir lagian tadi aku dapat info dari teman aku kalau guru nantinya pada rapat dan paling mulai jam pelajarannya jam 10 kalau guru selesai,jadi gak masalah kalau aku anterin Devina dulu"Nabila
"Makasih banget Nabila,kamu udah mau anterin aku"Devina
"Iya sama-sama"Nabila

Setelah beberapa menit menikmati suasana sarapannya,Nabila pun segera mengantarkan Devina dengan sangat cepat hingga di perjalanan Devina mengalami mual dan pusing

"Huek...Nab,kamu bisa gak pelan dikit bawa motornya.Aku mual banget nih huek"Devina
"Iya kalau gue pelanin yang ada telat nantinya,udah loe tahan aja bentar lagi sampai kok.Loe gak mau kan loe nantinya telat,mending sekarang loe tahan"Nabila
"Tapi aku udah gak kuat banget Nab huek..rasanya aku pengen muntah sekarang.Jadi tolong pelanin dikit aja biar aku agak tenang"Devina
"Udah loe tenang aja Oke?.kalau loe mau muntah,Ya muntahin aja tapi jangan sampai loe muntah ke baju gue.nanti bau lagi"Nabila

Nabila yang melihat Devina mulai merasakan mual dan ingin muntah membuat Nabila sontak kegirangan dan terus menambah kecepatannya lagi hingga sampai dititik lokasinya

"Hahahaha emang enak gue kerjain mual-mual deh loh.ini masih baru permulaan masih ada tahap lainnya yang mana bakal berat dari hari ini tunggu aja tanggal mainnya dari gue Devina"batin Nabila
"Hueeekkkk...hueeekkkk"Devina

Sesampainya ditempat kerja Devina pun segera turun dari jok motor lalu memutahkan rasa yang ingin Devina muntah kan tadi

"Hueeekkkk.... hueeekkkk...aduh mual banget aku hueeekkkk"Devina

Sedangkan Nabila melihat Devina muntah membuat Nabila langsung menarik tangan Devina lalu melihat jam yang mana tertera sudah jam 8 pas

"Coba-coba sini gue lihat udah jam berapa sekarang,tuh kan udah jam 8 pas,tuh kan apa gue bilang on time kan kalau aku bawa motornya dengan cepat.Ya udah aku cabut dulu ya ke sekolah soalnya aku juga udah telat banget nih,bye"Nabila

Tanpa rasa bersalah apapun,Nabila pun segera menancapkan motornya sangat cepat

*****

Rumah Rony
-
-
-

Disisi lain Rony yang terus-menerus mengingat tentang omongan Powl di kantor polisi membuat Rony seketika merasakan bersalah atas apa yang di perbuat olehnya dan juga temannya

"Kok gue jadi kepikiran omongan si Powl ya?dan gue juga merasa kalau perbuatan gue sama teman gue itu salah.Apa gue damai aja ya?lagian juga gak salahnya kalau gue damai sama mereka.Toh juga berkat dia,gue bisa selamat,tapi gimana dengan teman-teman gue.aakh pusing gue mikirin ini semua,Udah ah mending gue cari angin aja"Rony

Namun saat Rony ingin pergi tiba-tiba datanglah seorang art yang bertanya kepadanya

"Aden mau pergi kemana?"art
"Aku mau keluar sebentar Bi"Rony
"Tapi kan Aden lagi sakit,masa mau keluar terus juga kalau nanti nyonya tanya Bibi,Bibi harus jawab apa ke nyonya"Art
"Iya Bibi bilang aja kalau aku keluar untuk cari angin.udah ya Bi,aku pergi dulu"Rony
"Tapi Den..."Art

Dengan cepat,Rony pun segera pergi dari rumah dan mencari angin untuk menjernihkan pikirannya yang mana terlihat mumet




DELASGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang