chapter 7

568 83 2
                                    

"Jadi kamu yang dirumorkan itu? Ah, kenapa bocah ingusan yang jadi tunangan pak rion?"

"Ha?"

Sumpah. (Name) ingin mengeluarkan kata kata elit nya sekarang, saat pulang sekolah (name) dijemput oleh bawahan arion dan dibawa ke kantor nya, yup, mikazuki corp. TAPI KENAPA MALAH...

(Name) barusaja memasuki lift dan langsung kena tatapan sinis seorang wanita
"Mending kamu mundur deh, pak rion itu sukanya yang cantik seperti aku" (Name) mengunyah permen karetnya kesal sambil terus menatap wanita itu yang sibuk mengoceh sambil berkacak pinggang

"Maksud mu tipenya yang menor seperti mu? " Ejek gadis manis itu dengan seringai tipis

"Kau..!"

"Maaf ya nona, aku tidak mengenal mu dan tidak punya urusan apa apa dengan mu, masalah arion? Aku juga terpaksa menjadi tunangan nya, itu bukan kemauan ku sendiri, jika kau bisa, minta saja pak rion mu itu untuk membatalkan pertunangan nya dengan ku 'jika kau bisa sih' " Tekan (name) pada akhir ucapan nya

Wanita itu menggulutuk kan gigi nya kesal karna ucapan pedas (name), ternyata ia salah lawan. Siapa sangka mulut siswi sma bisa pedas gitu?

Tak lama kemudian pintu lift terbuka dan (name) langsung keluar dengan muka kusut

'Tante girang sialan, mood ku jadi jelek' batinnya sambil memasuki sebuah ruangan yang bernuansa hitam dan ungu

Saat membuka pintu, sleep eyes gadis itu tertuju pada wajah fokus tunangan nya di tengah-tengah ruangan, manik orchid pria bersurai gelap itu terhalang oleh kacamata transparan yang membuat pemandangan tambah uwogh "Kenapa lama?" Tanya arion yang membuat lamunan (name) buyar

"Orang alay itu.." (Name) menutup pintu dan bersandar sambil memejamkan mata dengan perempatan imajiner yang muncul di dahinya, alias menahan amarah. "Nona karyawan kantor mu nyebelin banget tau?"

Alis arion terangkat "karyawan yang man-"

"Ck, gausah basa basi, aku kesini buat minta izin" Ketus (name) sambil mulai duduk di sofa

"Izin?"

"Nanti malam aku punya janji untuk mengerjakan tugas kelompok di cafe *** jadi-"

"Gak boleh." Omongan (name) dipotong cepat oleh arion, pria itu menyilangkan dua tangannya sambil menatap (name) intens

"Apa lagi sekarang?"

"Kataku gak, boleh."

(Name) menggigit bibir bagian dalam nya kesal, barusan dia di ganggu oleh tante-tante, dan sekarang arion melarangnya mengerjakan tugas kelompok?

Hentakan sepatu Converse milik (name) terdengar di ruangan itu, ia berjalan ke meja arion dan menggabrak meja kaca tersebut

"APA APAAN!? KAMU NGGAK ADA HAK BUAT NGATUR AKU!"

"Aku berhak, orang tua kamu lebih dulu ngasih izin ke aku buat ngatur kamu" Jawab arion dengan santai sambil terus fokus pada berkas-berkas yang ada ditangannya, tentu saja itu membuat (name) kesal setengah mati dengan sikap arion yang terlalu bodo amat

Kerja kelompok saja tidak boleh!?

"Aku gak tau kenapa, tapi yang jelas sejak aku ketemu sama kamu malam itu hidup ku jadi sial!" (Name) menatap tunangannya itu dengan tatapan sengit tak mau kalah "bodo amat, pokoknya aku pergi" Katamu sambil mulai berjalan untuk keluar dari ruangan itu

"Hey, stop. Jalan satu langkah laporan naik ke papa mu."

(Name) dengan reflek berhenti dan berbalik, sial, arion mengerti titik lemah (name) dimana. "What the fu- JANGAN MAIN NGADU DONG BRENGSEK"

"Wowowo, calm down baby, jangan teriak, kamu mau di denger sama karyawan lain?"

Hening, (name) menggepalkan tangan nya, ingin rasanya nenggelemin tunangan resenya itu ke palung mariana "gausah baby baby, jijik sat"

"Omongan."

"Biarin, pokoknya aku pergi, fix no debat"

Arion menghela nafas lelah, (name) itu anak pertama, ah, ralat sedikit, dia tunggal semata wayang, makanya keras kepala "nggak usah"

"Nilai ku gimana nanti!?"

"Kamu punya tunangan pintar kan? Andalin, biar aku yang bantu kerjakan tugasnya nanti malam, kamu gabisa ikut kelompok biar aku sendiri juga yang negosiasi sama gurumu"

KENAPA DIA NGOMONG SEENAK JIDAT

Next?

MARRIED [mikazuki arion-readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang