10

160 16 6
                                    

'°•Weird•°'

Anzhe POV

Mencurigakan

Kata itu yang terbesit di kepalaku, tapi aku tidak bisa bertindak apa-apa. Jika aku sendirian tentu lebih mudah untuk memutuskan sesuatu

Simpelnya Deon tidak sadarkan diri,seseorang yang cukup tua sekitar 40-50 berambut pirang dan bermata biru dengan ekspresi panik menawarkan untuk mengobatinya tapi memberikan syarat untuk ku menutup mata ketika di bawa olehnya. Aku terdengar bodoh mengiyakan mereka,tapi dengan kondisi Deon memangnya aku bisa membawanya kembali dengan dua kuda juga masyarakat sekitar yang telah menjadikan kami sebagai pusat perhatian?

Ya sudahlah, lagipula sekarang kami telah berada di sebuah ruangan,ada 1 sofa juga kasur yang di tempati Deon. Aku duduk dan memejamkan mataku, mengistirahatkan diriku. Bisa dibilang aku setengah sadar

Tak lama aku mendengar suara kenop pintu terbuka, orang itu masuk dan seperti ia menggumamkan sesuatu cukup lama, suaranya kecil dan tak terdengar jelas bagiku. Suara lenguhan terdengar dan suara ini familiar bagiku

Ketika aku membuka mata, orang itu adalah pria yang tadi menolong Deon kini sedang mencekik Deon.

Tinjuku mengarah tepat ke wajahnya, membuat tubuhnya oleng dan itu menjadi jalan mudah bagiku untuk menjatuhkan dirinya,menahan pergerakannya dan menodongkan belati ke lehernya

"Tuan aku berterimakasih atas kebaikanmu sebelumnya,tapi jika kau ingin bayaran maka tindakanmu tadi tidak etis"

"....."

Pria itu membungkam mulutnya, aku mendekatkan belati ku padanya membuat jarak antara kulit lehernya juga belati milikku semakin menipis

Nah kan, hal seperti ini mungkin terjadi pada Deon. Ini hanya salah satu kejadian dimana aku ikut dengannya,bagaimana dengan yang lain?

Aku mendesah kesal dan akhirnya melonggarkan cengkramanku

"Kuharap kau meninggalkan kami,anggap semua ini tak pernah terjadi dan aku tak akan mempermasalahkan nya lagi"
Aku tak tau keputusanku benar atau salah, dengan penampilan seperti ini maka mungkin saja untuk memicu di konflik

Wajahku terekspos jelas dan pin Elang peregrine yang cakarnya memegang dua belati terpasang di kerah kemeja yang kupakai. Dia mengiyakan tawaranku,setelah meninggalkan ruangan ini aku berbalik menghadap Deon yang sedang memegangi lehernya sendiri

"Ku kira kau mati"

Deon mendecih
"Hampir mati sih lebih tepat"

Aku berjalan mendekat dan menampar pelan Deon
"Sudah tau gampang mati tapi tetap mau pergi sendirian"

"......."
Deon terdiam, tangannya masih memegang lehernya

Tak lama seseorang membuka pintu,mataku menatap tajam.

Ah...

Ternyata bukan orang yang tadi

Orang ini memberikan instruksi kepada Deon dan aku untuk memakai penutup mata,dan juga coat untuk Deon. Kita saling tatap,dan sepertinya ia tahu apa yang ingin ku sampaikan

Kami di antarkan cukup jauh,terpaan angin yang cukup lama terasa membuatku dapat mengira-ngira.  Aku dan Deon mengambil kuda yang telah dititipkan dan membayar sewa nya. Kita bergerak kembali menuju kediaman Hardt.

Author POV

Menghitung dari kota kecil yang mereka datangi sebelumnya, jarak pulang tidak lah jauh, Anzhe nampak tenang seperti biasanya sedangkan Deon terdiam dalam lamunannya,memikirkan sesuatu

Ephemeral [Male!OC] (HIATUS; WAITING FOR S2)‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang