Prolog

135 3 1
                                    

TOUCH ME!

***

-"Sebuah Kecelakaan telah terjadi pada pukul 2 dini hari, kecelakaan yang melibatkan 2 mobil 1 pick up dan 1 truck di daerah Lintas perbatasan kota. Dalam kecelakaan beruntun ini telah menewaskan satu keluarga konglomerat yaitu Thompson Group yang terdiri dari Mike Thompson (67thn), Jake Thompson (40 thn), Amaranthy Thompson (35thn) dan Win Thompson (10 thn). Selain itu, korban meninggal lainnya diketahui adalah penumpang Pickup, sepasang suami istri yang diketahui merupakan sepasang petani dari desa Hansheim. 4 korban lainnya masih dirawat di rumah sakit dan dalam keadaan kritis"-

Dalam semalam, semua pemberitaan di seluruh negara dihebohkan dengan sebuah kecelakaan yang menewaskan satu keluarga terkaya di negara tersebut. bukan hanya menimbulkan ketidak stabilan ekonomi, namun kabar itu pula menyebabkan seorang pemimpin negara turun untuk memberikan ucapan belasungkawa secara langsung. Tidak ada yang bisa menyimpulkan siapa yang harus meneruskan siapa tampuk kekuasaan yang begitu besar dari keluarga konglomerat itu. sementara sang pewaris masih belum siap, karena usia mereka yang masih belum genap dua tahun.

Diantara hiruk pikuk keributan akan siapa yang dapat mengambil alih kekuasaan, hadirlah Madam Yim yang datang dengan membawa surat perwalian dan surat warisan. Kedatangannya yang bagaikan superhero bagi ekonomi dan bisnis negara membuat madam Yim menjadi perbincangan di seluruh negeri. Kenapa dia yang dijadikan wali? Siapakah madam Yim bagi keluarga Thompson? Semua itu masih menjadi misteri.

Pada akhirnya, Madam Yim berhasil menduduki kekuatan terbesar di Thompson group hingga nanti si pewaris siap mengambil alih tanggung jawab mereka. Dengan cepat ia mengambil dan memimpin Thompson group dengan berbagai suara-suara ketidak percayaan dari kelompok oposisi. Selain itu, banyak yang masih meragukan kematian sang pemilik Thompson Group. Apakah itu benar murni kecelakaan? Atau seseorang sengaja merencakan kecelakaan itu?

***

Duka bukan hanya menyelimuti sang pemilik istana, namun sang petani miskin yang tidak mengetahui apapun telah kehilangan nyawanya. Mereka meninggalkan putra yang masih berumur empat tahun, disaat ia seharusnya masih bermanja dengan kedua orang tuanya.

Seorang anak kecil dengan jas hitam kebesarannya terlihat bingung dengan membawa dua foto ayah dan ibunya. Matanya menelisik seisi ruangan yang dipenuhi dengan dupa dan dua peti kayu besar. Mereka yang datang bukanlah keluarga, tapi hanya sekedar teman dan kolega orang tuanya, tak ada satupun yang ia kenal. Dengan polosnya, ia menatap semua wajah yang datang padanya dan mengelus kasihan pada tubuh kecil itu. anak itu tak tahu, kenapa ayah dan ibunya tidak datang hari itu. kenapa semua orang menangis?

Beberapa perempuan menepuk pundak anak itu, mereka mengatakan akan mengurus semua pemakaman orang tuanya. Saat itulah, anak itu baru menyadari apa itu artinya ditinggalkan dan kehilangan. Ia ingin menangis, tapi ia bingung harus menangis seperti apa. Sepanjang hari, matanya hanya menatap dua peti kayu itu tanpa mengalihkan pandangannya.

Setelah pemakaman, satu persatu orang-orang meninggalkannya. Rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya terasa begitu sepi. si anak kecil itu hanya berdiri diam tanpa bersuara. Ia tidak bisu, ia hanya tidak bisa lagi mengatakan apapun. Ia benar-benar sendirian. Akhirnya, anak itu hanya berganti baju dan tidur dalam kegelapan. Namun, sesekali terdengar suara sesenggukan yang samar-samar. Yah, ia tetap anak-anak yang merindukan orang tuanya. "Bukannya ayah dan ibu janji akan membelikan aku mainan baru?" gumamnya sembari sesenggukan di bawah selimutnya.

Keesokan harinya

Beberapa orang datang menemui anak kecil itu, mereka adalah keluarga dari ayahnya. Paman, bibi dan neneknya datang menjemput untuk tinggal bersama mereka.

"Siapa namamu?" Tanya nenek itu dengan nada tidak ramah,

"Time" jawab ragu anak itu,

Tanpa meminta ijin, mereka masuk ke dalam kamar ayah dan ibunya mengambil apapun yang berharga di dalamnya. Mereka memaksa untuk mengambil surat dan sertfikat rumah yang seharusnya menjadi warisan anak itu, tapi mereka mengambilnya tanpa permisi.

"Mulai sekarang kamu ikut sama kami, bawa baju dan barang-barangmu" ucap bibinya,

Time kecil tidak punya pilihan, ia masih terlalu kecil untuk tinggal sendirian di rumah itu. ia tahu mereka mungkin tidak baik, tapi mereka tetap keluarga satu-satunya yang ia tahu. Anak itu pada akhirnya mengikuti perintah nenek dan keluarganya. Untuk pertama kalinya, ia harus merelakan rumah yang penuh dengan kenangan indah bersama orang tuanya.

Touch Me! (Spy story) || Earthmixjoss |||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang