**
Sesuai dengan arahan Romeo, Times mendapat libur selama dua hari. Pada liburan pertama itu, james mengajak semua Crew dan pengisi acara untuk menikmati hiburan di salah satu tempat bermain terbesar di negara tersebut. hal itu disambut meriah oleh semua orang, termasuk Time. Bagi time, ini adalah pengalaman pertamanya untuk pergi ke tempat seperti itu.
"Kau ingin main apa aja nanti?" Tanya James,
"Aku tidak tahu" jawab malu time,
"Sudah, ikut kita aja" sahut sutradara pertunjukan,
Yah, time sudah seperti anak ayam yang mengekor di belakang James. Uang harian yang diberikan Romeo juga ia gunakan untuk menaiki wahana untuk anak-anak kecil. James merasa malu, karena time hanya menaiki wahana bermain anak.
"Ayo, naik itu,,,roller coaster" ajak james,
Di balik wajah tenang Time, jelas james dapat melihat ketakutan di matanya yang jernih. James merasa melihat sisi lain dari Time, melihat jiwa anak kecil yang sempat hilang.
"yasudah, kalau tidak mau naik. Kamu disini saja, jangan kemana-mana. Aku dan teman-teman lain akan naik beberapa wahana, kalau mau ikut, langsung kesana saja.." ucap James, lalu iapun pergi bersama dengan crew lainnya.
Tinggalah time sendirian diantara keramaian manusia, namun time sama sekali tidak merasa canggung atau kebingungan. Ia hanya seorang pemuda yang tengah sibuk menjilati es krimnya sembari melihat orang-orang menikmati wahana berbahaya yang menguji nyali itu.
Tanpa sadar, seseorang tengah memperhatikan sosok Time yang sendirian, seperti burung elang yang tengah mengunci targetnya. Seorang lelaki dengan sorot mata yang tajam dan tegas, seakan menelisik setiap inci tubuh time yang memikat itu. sebelum berdiri, ia merogoh kantong di celananya dan mengeluarkan sebuah handphone.
"permisi, boleh saya tahu dimana anda membeli es cream ini?" tanyanya seperti seorang playboy kelas rendahan,
"maaf, saya tidak tahu" ucap sopan time,
Namun lelaki itu dengan kasarnya mengeluarkan handphonenya dan mencoba memfoto wajah time dari dekat. Hal itu sangat tidak sopan dilakukan, apalagi oleh asing. Time hanya diam, tapi sorot matanya benar-benar dipenuhi dengan kemarahan.
"Tolong hapus fotonya" serunya dengan nada tegas,
"oh, saya hanya ingin berkenalan dengan anda. Sebenarnya, anda adalah tipeku" goda lelaki itu semakin berani,
Dengan tenang, time menampis tangan lelaki itu dan merebut handphone itu. tanpa satu katapun, ia melempar handphone itu hingga masuk ke dalam kolam ikan di belakang tempat time berdiri. Tentu saja, apa yang dilakukan time membuat lelaki itu marah besar, bahkan hendak memukulnya. Namun sikap tenang time malah membuat lelaki itu lambat laun ketakutan sendiri, mata time seakan dipenuhi dengan sumpah serapah yang tertuju pada lelaki itu. ia berjalan pelan dan terus mendesak lelaki itu, hingga terjatuh karena ketakutan.
"dasar monster" bentak lelaki itu, lalu pergi begitu saja.
Time masih berdiri di tempat yang sama, ia membiarkan es cream itu menetes hingga memenuhi tangannya. Kata-kata monster itu, membuatnya merasa sakit. Ditambah lagi, beberapa orang yang disekitar sana seakan melihatnya sebagai orang jahat. Sekuat apapun time, terkadang kenangan buruk ketika ia disudutkan oleh semua orang membuatnya tak bisa apapun. Ia hanya memasang wajah dingin, dengan tatapan yang tak dapat diterka siapapun, meskipun di dalam hatinya tengah dipenuhi dengan petir dan badai.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me! (Spy story) || Earthmixjoss |||
FanfictionBagaimana jika Time (Mix) terpaksa menjadi pelacur untuk bertahan hidup dan dipertemukan dengan Romeo (earth) yang membutuhkan seorang mata-mata untuk rencana besarnya? Time sebagai mantan narapidana terpaksa menerima tawaran menjadi pelacur di bar...