-Boneka dalam Kaca-

68 2 3
                                    

***

Dalam semilir angin malam, mobil sport yang dikendarai romeo melesat cepat melewati jalanan di pinggir pantai. Dengan jas hitam dan pakaian serba mewah, dia menyebarkan kharismanya ke segala penjuru mata angin disepanjang jalan. Mobil warna merah itu mengarah ke kawasan penuh gemerlap di kota kecil itu. tempat dimana bar, rumah bordil dan café narkoba berjejer tanpa takut didatangi polisi. Kawasan penuh dosa yang subur sejak lama, dan dikenal sebagai tempat paling tepat untuk merasakan kenikmatan duniawi.

Romeo memakirkan mobilnya, dan disambut ramah oleh madam tong. Sebuah syal bulu melekat ditubuh besarnya, dengan dandanan glamornya.

"Terimakasih sudah datang di acara kami." Sambutnya sembari menerima secarik kertas undangan,

"Oh, anda adalah tamu special rupanya.. silahkan langsung masuk, tenang, identitas anda aman" lanjut madam tong,

Romeo sama sekali tidak menjawab, dan segera berlalu masuk ke ruangan bar. Ia bergegas naik ke lantai 3, dimana acara pameran dan pelelangan dilaksanakan.

Sesampainya ditempat, Romeo segera diarahkan oleh beberapa pelayan ke tempat duduk bagi tamu undangan. Diantara para tamu yang datang, tidak ada satupun yang dikenal oleh Romeo. Mereka diundang secara acak, sesuai dengan seberapa penting mereka dan apakah mereka tamu loyal mereka. Para tamu bukan hanya dari kalangan pengusaha atau konglongmerat, nyatanya juga ada selebritis, dan beberapa diantaranya yang berasal dari pemerintah.

Romeo tidak peduli, dia hanya ingin mendapatkan seorang pemuda yang cocok untuk melancarkan aksinya. Menurut informasi yang didapatkan secara rahasia, target adalah seorang gay yang hampir tidak pernah memiliki hubungan yang serius dengan seseorang.

Setelah menunggu selama 30 menit, acara dimulai. Pada sesi pertama mempersembahkan penampilan dancer striptis, kemudian setelah acara pembuka selesai, mereka yang dilelang akan masuk ke dalam tabung kaca besar yang sudah berada di atas panggung. Time juga berada di dalam salah satu tabung kaca yang dibuat semacam etalase. Disana, mereka akan disuruh untuk berpose semenarik mungkin. Total ada 5 orang yang dilelang pada acara itu, 3 diantaranya adalah wanita.

Karena Time masuk ke dalam list terakhir, maka ia adalah orang yang terakhir, dimana kain penutup etalasenya dibuka. Dari dalam tabung kaca itu, time dapat mendengar satu persatu tubuh mereka dijual dengan harga tertinggi. Tangan time gemetaran, kali ini ia tidak bisa berbohong, ia takut. Matanya memperlihatkan betapa gugupnya, bagaimana jika yang memenangkannya adalah orang yang kejam? Bagaimana jika dia psikopat? .

***

Waktunya tirai hitam itu dibuka, seketika kegelapan yang ada di dalam etalase berubah dengan terangnya sinar lampu. Mata time terasa perih dengan silau lampu, hingga pandangannya tak jelas menatap pada siapapun. Namun, ketika pandangannya telah kembali normal, satu orang yang duduk di sofa hitam itu membuatnya tertegun. Matanya tak dapat teralihkan pada sosok lelaki matang dengan jas hitamnya.

"yaah, ini adalah calon terakhir. Wajah tampan dan menawan, kulit putih dan tubuh proposional. Bukan hanya itu, dia juga pandai bekerja dan sangat tenang, dia adalah pendengar yang baik, saya yakin anda akan nyaman dengannya selayaknya sebuah sofa di dalam rumah" terang Madam Tong mendeskripsikan Time,

Time masih menatap sosok lelaki itu, seakan matanya yang tenang dan lembut itu tengah menarik romeo ke dalam pelukannya. Satu persatu para tamu mengangkat penawaran di hara tertinggi, tapi romeo masih belum mengangkat papannya. Ada apa? Apa dia tidak menyukai pesona Time?

Sementara itu, romeo masih asyik menyeruput winenya. Ia sadar jika pandangan time mengarah padanya, dan ia pun ingin mengangkat papan itu. tapi ia tidak ingin terpesona hanya dengan ketampanan semata, ia ingin lebih. Ketika penawaran mencapai 400 juta, romeo mendongakkan kepalanya dan membalas tatapan time. Ketika itu, ia merasakan sesuatu melonjak di dalam tubuhnya. Tatapan itu membuatnya ingin memeluknya dan tak ingin melepaskannya. Wajah yang bahkan tak memberikan senyuman ataupun ekspresi apapun itu, sontak membuat rasa nyaman di hati keras Romeo. Tatapan time mengingatkannya pada tatapan dari kakak perempuannya yang sudah tiada semasa ia kecil. Setelah menyadari hal itu, tanpa sadar romeo mengangkat papan penawaran, ia menawar 800juta yang membuat semua orang terdiam. Yah 800 juta, penawaran paling tinggi untuk lelang malam itu.

Touch Me! (Spy story) || Earthmixjoss |||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang