Ibu bian&Bian•kembali

10 1 0
                                    

"bian nggak pernah minta apapun bu, bian cuma mau dipeluk sama ibu...bian cuma mau ibu memperhatikan biam sebagaimana mestinya ibu memperhatikan seorang anak yang sudah di lahirkan ke dunia..."

✓✓✓

Setelah beberapa bulan melakukan kuliah online karna harus memulihkan kondisinya, hari ini rakabian sudah diperbolehkan mengikuti kbm di universitas secara offline kembali, tentunya dengan pantauan dokter markus/om rakabian sendiri.

Tak gampang membujuk anak itu agar tetap dapat pengawasan ketat dari om nya, sempat ada perdebatan kecil di keluarga itu karna mereka sama-sama keras kepala.

"Bian udah sehat dan pulih lagi yah, ayah ngga usah khawatir"

"Pokoknya selagi ada om markus, kondis kamu harus tetep di pantau mas bian"

"Ngga perlu selalu dipantau, setiap sebulan sekali bian akan check up rutinan sama om markus"

"Kali ini tolong nurut sama ayah mas..."

Kira-kira begitulah sekelebat perdebatan yang terjadi di antara keduanya yang finalnya bian mengalah dengan argumen ayah, dengan syarat kalau bian ingin pulang ke rumah saja, anak itu bilang kepada ayah bahwa lebih nyaman dirumah sendiri.

Padahal ia hanya rindu dengan sosok ibu yang beberapa bulan ini belum ia temui, terakhir kali bian melihat wajah ibu nya itu saat ia harus mengambil suatu barang miliknya di rumah saat itu.

"Nanti kalau sudah di rumah sendiri, jaga diri baik-baik ya mas...jangan sampai drop lagi seperti waktu itu...oma khawatir sekali sama kamu, kamu itu jagoan oma satu-satu nya..."

Jujur saja hati bian merasa berat saat harus meninggalkan sang oma, tak bisa dipungkiri jika tinggal beberapa bulan di rumah oma membuat dirinya merasa nyaman karna seisi rumah itu yang punya sifat hangat kepada sesama termasuk dirinya.

"Oma tenang aja, bian bakal jaga diri kok...bian janji deh bakal sering-sering kesini buat lihat oma dan eyang kakung"

"Oh jadi yang mau dilihat cuma oma sama eyang kakung doang nih..."

Ada saja yang nimbrung diantara sela-sela percakapan antara cucu dan oma nya...

"Kalo sama om markus kan lebih sering ketemu, meskipun di rumah sakit tapi kan sama aja" sahut bian membela dirinya

"Iya iya dehh iyaaa jagoan oma yang paling disayang..."

Oma yang mendengar pertengkaran kecil antara anak sulungnya dengan cucu pertama itu terkekeh gemas, sedangkan rakabian memicingka mata nya tak suka ketika markus menyebutnya seorang jagoan

"Udah dibilangin yang boleh panggil bian jagoan itu cuma oma, eyang kakung, sama ayah aja. Om markus ngga usah ikut-ikutan deh"

"Dih terserah gue lah, mulut-mulut gue juga kenapa lu yang repot si mas"

"Oma...lihat om markus..."

Seperti inilah penampakan seorang rakabian arghani ketika dekat dengan sang oma, seorang anak remaja yang biasanya selalu berusaha terlihat kuat itu selalu memperlihatkan sisi manja nya ketika sedang bersama sang oma.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ibu bian&bianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang