Ibu bian&bian•hujan

26 1 0
                                    

Hallo!!!
sebelumnya, aku juga udah bikin pov ibu bian&bian versi di tiktok ya!
jadi yang bakal kalian baca di wattpad ini alurnya versi yang aku buat secara lengkap. jangan lupa buat like&komen biar aku tambah semangat nulisnya hehe

[Ibu bian&bian]
★★★

pagi ini ibu kota sudah diguyur hujan,air hujan yang turun sejak semalaman itu tak henti hentinya jatuh membasahi bumi,seolah semesta tak mau memberi jeda kepada manusia dibumi ini untuk berpijak dengan riang.

hari senin, hujan
sungguh menguras emosi bukan?

cuaca pagi ini benar benar membuat seorang remaja laki laki itu tak ingin meninggalkan tempat tidurnya yang nyaman. badcover miliknya seakan berkata jangan tingglkan aku,hanya aku yang bisa membuatmu nyaman hari ini. entahlah...

suara ketukan pintu mau tak mau membuatnya harus membuka mata dan bangun dari tidurnya yang nyaman itu.

seorang laki laki yang nampak jauh lebih tua darinya berdiri di ambang pintu kamarnya,  menggelengkan kepala dengan posisi tangan yang masih memegang gagang pintu

"mas bian, ini udah siang, kamu ngga mau bangun?" tanya nya

remaja yang dipanggil bian itu segera duduk dan mengangguk "bian udah bangun yah, ayah tunggu dibawah biar bian siap siap dulu"

setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan, reza mengangguk, menutup kembali pintu kamar bian lalu turun ke bawah seperti permintaan anak remaja nya.

"aku udah bilang sama kamu kan kalo bian itu susah diatur, tidur aja harus dibangunin"

reza hanya tersenyum menanggapi kalimat wanita didepan nya yang sibuk dengan sebuah laptot berwarna silver itu, bukankah sudah biasa jika istrinya selalu berbicara seperti itu kepada bian?

reza bukan tak perduli dengan anaknya, tapi reza sudah lelah dengan kata kata kasar yang selalu diucapkan istrinya kepada bian, laki kali itu baru mau angkat bicara saat aruna sudah keterlaluan.

lagian, ini masih terlalu pagi untuknya membalas ucapan aruna yang ujungnya adalah perdebatan

suara pijakan kaki mengalihkan atensi reza yang sedang berkutat dengan tablet ditangannya, reza membalas senyuman hangat milik bian yang sudah duduk di meja makan

tanpa basa basi, aruna langsung beranjak dari tempatnya lalu meninggalkan keduanya di meja makan

"masih ada ayah, kita sarapan berdua"ucap reza

bian mengangguk lalu memakan sarapan miliknya yang sudah disiapkan oleh mbak erna;pembantu dirumah reza

[Ibu bian&bian]
★★★

"ayah punya payung di jok belakang, kamu pake aja, mas"

bian menoleh ke jok belakang
benar saja, ada sebuah payung berwarna hitam disana

"ngga usah yah, dari gerbang ke halaman sekolah lumayan deket, ayah pake aja payungnya"

setelah mengatakan itu, bian berpamitan dengan sang ayah lalu membuka pintu mobil milik reza

baru saja reza akan berteriak, namun ia urungkan karna bian sudah berlari menerjang hujan memasuki sekolahnya, reza hanya bisa menghela nafasnya, bian itu sama keras kepalanya dengan aruna;ibu bian

reza melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

sebenarnya, keluarga mereka punya supir pribadi, pak slamet namanya.

Ibu bian&bianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang